Pencarian Eril, Putra Ridwan Kamil, Berlanjut, Metode Disesuaikan Situasi Lapangan
Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz, putra Gubernur Jabar Ridwan Kamil, terus dilakukan. Petugas menyesuaikan penelusuran dengan kondisi lapangan yang dinamis.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz, putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, terus dilakukan kendati keluarga sudah mengikhlaskan. Pihak otoritas hingga perwakilan keluarga tetap berupaya melakukan pencarian hingga waktu yang tidak ditentukan dengan harapan bisa menemukan korban.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss Muliaman Dharmansyah Hadad, dalam pertemuan daring yang disaksikan di Bandung, Senin (6/6/2022), menyatakan, pencarian terhadap Emmeril, yang akrab dipanggil Eril, terus dilakukan sejak 26 Mei 2022. Penelusuran sungai dilakukan sepanjang 29 kilometer dari titik hilangnya korban dan menyasar titik-titik potensial.
Pencarian pada hari ke-12, Senin ini, dilakukan dengan berbagai metode sesuai kondisi lapangan. Muliaman menjelaskan, selain menggunakan teknologi pesawat nirawak hingga penelusuran anjing pelacak, petugas khusus penyelaman juga disiapkan jika situasi memungkinkan.
”Polisi akan terus melanjutkan pencarian. Sudah ada petugas khusus yang memiliki keahlian dengan metode, antara lain, patroli darat, drone, perairan, peneropong kondisi bawah laut, penyelam, hingga anjing pelacak. Metode pencarian disesuaikan situasi cuaca,” ujarnya.
Menurut Muliaman, kondisi di lapangan sangat dinamis. Semua bergantung pada cuaca, ketinggian, hingga kekeruhan air karena partikel salju yang mencair saat perubahan cuaca.
Saat pencarian, lanjut Muliaman, debit air Sungai Aare 150 meter kubik per detik. Arus ini dinilai lebih kecil dibandingkan saat Eril hanyut yang mencapai 200 meter kubik per detik. Apalagi, lanjutnya, selama beberapa hari setelah kejadian, debit air tinggi dan keruh akibat partikel salju mencair.
”Pencarian dilakukan di titik saudara Eril berenang, hingga kurang lebih jaraknya 29 kilometer. Petugas memeriksa seluruh titik potensial di sepanjang Sungai Aare. Bagaimanapun Sungai Aare sangat dinamis dan kondisinya sewaktu-waktu bisa berubah tergantung keadaan alam,” ujarnya.
KBRI Swiss memastikan koordinasi antara perwakilan keluarga korban dan petugas pencarian untuk mendapatkan informasi terkini terkait pencarian. Bahkan, jika keluarga pulang ke Tanah Air, pihak KBRI siap terus mengawal pencarian.
Muliaman menyatakan, pihaknya juga memastikan koordinasi antara perwakilan keluarga korban dan petugas pencarian untuk mendapatkan informasi terkini terkait pencarian. Bahkan, jika keluarga pulang ke Tanah Air, pihak KBRI siap terus mengawal pencarian.
”Nanti mungkin saat pihak keluarga kembali ke Bandung, saya menegaskan, KBRI melanjutkan tugas-tugasnya dan menjadi contact person yang dapat dihubungi pihak keluarga dari proses pencarian. Tentu saja kami menjalin hubungan dari level lokal hingga Pemerintah Federal Swiss karena ini jadi perhatian semua,” papar Muliaman.
Elpi Nazmuzzaman, adik Ridwan Kamil yang menjadi perwakilan keluarga di Swiss untuk pencarian Eril, turut hadir dalam pertemuan virtual. Dia mengapresiasi dukungan dari KBRI selama pencarian dan menjembatani antara pihak otoritas dan keluarga.
”Ini adalah perjalanan pribadi sehingga kami tidak ingin mengganggu tugas utama dari KBRI. Namun, saat peristiwa terjadi, KBRI merespons dengan sangat cepat dan tepat. Kami sangat dilayani dengan baik, tidak hanya merasakan kehadiran negara, tetapi kami juga merasakan kehadiran keluarga,” ujarnya.
Sementara itu, pihak keluarga menyatakan akan tetap bertahan di Swiss untuk memantau pencarian. Kakak Ridwan Kamil, Erwin Muniruzaman, menyatakan, perwakilan keluarga tetap memantau dan mengevaluasi perkembangan pencarian dan berencana tetap bertahan hingga Eril ditemukan.
”Karena situasi sangat dinamis, secara berkala kami akan melakukan evaluasi. Tetapi pada prinsipnya kami berharap bahwa ikhtiar ini dapat terus dilakukan sampai ananda Eril dapat ditemukan,” ujarnya.