Diikuti 30 Negara, Bali Beyond Travel Fair Targetkan Transaksi Rp 5,2 Triliun
Ajang bursa dan temu bisnis perusahaan pemasaran pariwisata internasional di Bali, Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2022, digelar di BICC Nusa Dua, Badung, mulai Selasa (14/6/2022) sampai Jumat (17/6/2022).
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Ajang bursa dan temu bisnis perusahaan pemasaran paket perjalanan pariwisata internasional, Bali and Beyond Travel Fair atau BBTF, kembali digelar. Diikuti 273 pembeli dari 30 negara, BBTF 2022 ditargetkan menghasilkan transaksi saat acara hingga Rp 5,22 triliun. Pelaksanaan BBTF 2022 dinilai menjadi momen penting dalam upaya memulihkan industri pariwisata, khususnya bagi Indonesia dan Bali.
Wakil Gubernur Bali, yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, mengatakan, BBTF menjadi ajang temu bisnis, promosi, dan pemasaran paket perjalanan wisata internasional, yang dilangsungkan di Bali. Meskipun pelaksanaan BBTF 2022 masih dalam suasana sulit akibat dampak pandemi Covid-19, BBTF menjadi momen strategis bagi pemulihan pariwisata Bali.
BBTF 2022 akan dilangsungkan di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua mulai Selasa (14/6/2022) hingga Jumat (17/6/2022). Mengangkat tema ”Balancing in Harmony”, tahun ini merupakan pelaksanaan BBTF ke-8.
”BBTF ini sebagai pintu masuk dan etalase pemasaran destinasi,” kata Tjok Ace, sapaan bagi Wakil Gubernur Bali itu, dalam ajang temu media jelang BBTF 2022 di Nusa Dua, Badung, Senin (6/6/2022).
Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali, yang juga Ketua Komite BBTF 2022, I Putu Winastra, mengungkapkan, ajang ini akan menampilkan destinasi di 13 provinsi Indonesia, mulai dari DKI Jakarta, Aceh, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain itu, ditampilkan pula destinasi Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Sumatera Utara serta Bali.
BBTF 2022 juga menampilkan lima destinasi pariwisata superprioritas (DPSP), yakni, Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
Winastra menerangkan, jumlah sellers (penjual paket destinasi) yang akan mengikuti BBTF 2002 di Nusa Dua, Badung, mencapai 181 sellers dari 30 kabupaten dan kota dari 13 provinsi tersebut. BBTF 2022 juga akan diikuti 273 buyers (pembeli) dari 30 negara.
Pelaksanaan BBTF 2022 ditargetkan menghasilkan transaksi saat acara mencapai Rp 5,22 triliun. ”(Target) ini meningkat sekitar 22 persen dibandingkan target (BBTF 2021) sebesar Rp 4 triliun,” kata Winastra.
Peserta
Biro perjalanan wisata (travel agent) yang akan terlibat berasal dari negara-negara di kawasan Eropa, Timur Tengah, ASEAN, Asia, Australia, dan India. Sejumlah biro perjalanan wisata dari kawasan Afrika Selatan dan Nigeria juga menyatakan mengikuti ajang BBTF 2022. ”Nigeria untuk pertama kalinya ikut meramaikan BBTF, bahkan akan mengirimkan buyers dalam jumlah besar dengan dukungan Nigerian Tourism Network,” ujar Winastra
Nigeria untuk pertama kalinya ikut meramaikan BBTF, bahkan akan mengirimkan buyers dalam jumlah besar dengan dukungan Nigerian Tourism Network. ( I Putu Winastra)
Hadir juga dalam temu media itu, Ketua Bali Tourism Board (BTB) sekaligus Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Koordinator Pemasaran Pariwisata Nusantara Area I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Taufik Nurhidayat, serta General Manager The Westin Resort Nusa Dua Oriol Montal.
Menurut Taufik, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung setiap acara pariwisata yang berpotensi menggerakkan ekonomi dan digelar secara rutin, termasuk BBTF. Penyelenggaraan BBTF di Bali dinilai potensial menggerakkan perekonomian, menciptakan dan membuka lapangan kerja, serta mendorong perjalanan wisata, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
”Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat proaktif dalam membangkitkan pariwisata dan sekaligus ekonomi kreatif,” kata Taufik pada serangkaian temu media BBTF 2022.
Kemenparekraf menargetkan aktivitas wisatawan dalam negeri (domestik) mencapai 400 juta pergerakan selama 2022 dan perjalanan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 2,4 juta. Taufik juga menyatakan, pemerintah membangkitkan destinasi superprioritas dengan harapan kawasan wisata tersebut menghadirkan paket wisata berkualitas premium.
Adapun Partha Adnyana mengatakan, Bali sangat siap menjadi destinasi berkualitas premium yang menerima kunjungan wisatawan kelas atas (high-end tourist). Untuk itu, fasilitas pendukung pariwisata Bali juga terus dilengkapi, di antaranya, pendukung wisata kebugaran (wellness tourism) yang semakin diminati wisatawan kelas atas.