Peduli Kesejahteraan Masyarakat Beranda, PLN NTT Hadirkan Listrik di Perbatasan Negara
PLN mengalirkan listrik di Pos Lintas Batas Negara Napan-Timor Leste. Listrik ini untuk mendorong kesejahteraan masyarakat perbatasan.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
KEFAMENANU, KOMPAS — PT PLN Unit Wilayah Nusa Tenggara Timur terus memperluas jaringan ke wilayah perbatasan RI-Timor Leste. Kali ini, listrik hadir di Pos Lintas Batas Negara atau PBLN Napan-Oecussi guna membantu melayani ribuan masyarakat di sepanjang PLBN tersebut.
Warga Indonesia di perbatasan harus terus dibantu agar secara bertahap keluar dari keterbelakangan dan kemiskinan. PLN NTT juga melakukan transplantasi terumbu karang di Taman Laut Wisata Alam Teluk Maumere, Sikka.
Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan Kefamenanu I Ketut Artha Yasa di Kefamenanu, Selasa (31/5/2022), mengatakan, PLBN ini berdapat di Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Timor Tengah Utara.
Pos tersebut berjarak sekitar 25 km dari Kota Kefamenanu, berbatasan langsung dengan Desa Pasabe di Distrik Oecussi, Timor Leste. Hadir pula Manajer PT Wiyaja Karya Bangunan Fahrul Razi yang membangun PLBN tersebut.
”Pemerintah melalui PLN terus peduli terhadap kesejahteraan masyarakat perbatasan. Setiap titik di perbatasan yang dihuni warga tetap mendapat perhatian dari PLN, apalagi PLBN. Penyalaan listrik di PLBN dan sekitarnya ini dilakukan pada 10 Mei 2022 setelah Lebaran 2022,” kata Artha Yasa.
Kehadiran listrik di PLBN ini diharapkan semakin mendorong usaha ekonomi produktif masyarakat di dalam PLBN dan sepanjang perbatasan. Di pos itu juga digelar pasar perbatasan. Masyarkat bisa membuka usaha mikro, kecil, dan menengah, seperti usaha bengkel sepeda motor, bengkel kayu, dan cukur rambut.
Anak-anak di sekitar PLBN dan sepanjang perbatasan pun lebih leluasa belajar, terutama di malam hari. Mereka bisa menonton siaran televisi dan memanfaatkan listrik untuk berinteraksi di dalam media sosial. Mereka tidak lagi ketinggalan mengikuti perkembangan di luar NTT. ”Generasi muda di perbatasan terus diberdayakan,” katanya.
Perbatasan itu cerminan dari wajah negara. Karena itu, pemerintah membangun dan merenovasi sejumlah fasilitas negara di perbatasan, termasuk PLBN Napan. PLBN ini tidak hanya hadir, tetapi juga bisa memberi efek positif bagi kesejahteraan masyarakat perbatasan ke depan.
Generasi muda di perbatasan terus diberdayakan. (Atha Yasa)
Ia mengatakan, listrik untuk PLBN disuplai oleh pembangkit listrik dari sistem Timor yang berada di Kota Kupang. Sistem Timor ini mengalirkan listrik untuk seluruh pelanggan di Pulau Timor. Khusus PLBN Napan, saat ini menggunakan daya 345 kVA. Butuh suplai daya yang cukup besar dengan keandalan yang kokoh karena merupakan salah satu pelanggan potensial di unit induk wilayah PLN NTT.
Nawacita
Sesuai nawacita membangun daerah dari pinggiran, PLN hadir dan berkomitmen menjaga keandalan kelistrikan di batas negara sebagai cermin dari wajah Indonesia.
”Menghadirkan listrik di perbatasan, kami tidak hanya menghadirkan kecukupan pembangkitnya, tetapi juga menyiapkan jaringan dan sumber daya manusia untuk mengelola,” katanya.
NTT memiliki sekitar enam PLBN, semuanya berbatasan dengan Timor Leste.
Manajer PLN Flores Bagian Timur Saut Pardomuan Simandjuntak mengatakan, melalui tanggung jawab sosial dan lingkungan, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Flores Bagian Timur menjalankan program rehabilitasi terumbu karang di Taman Wisata Alam Laut, Pulau Kojadoi. PLN bekerja sama dengan Maumere Diver Community (MDC) memulihkan terumbu karang dengan teknik transplantasi.
Humas MDC Claudia mengatakan, sebelum tsunami 1992, pekarangan di dasar laut di Desa Kojadoi sangat bagus. Namun, setelah tsunami, kawasan itu hancur berantakan. Kondisi ini diperparah lagi dengan sikap masyarakat yang cenderung menangkap ikan dengan cara mengebom dan menggunakan racun sehingga banyak karang rusak atau mati.
”Pulau Kojadoi ini daerah wisata. Orang sering menyelam dan berekreasi di pantai yang indah ini. Dengan rehabilitasi terumbu karang ini, diharapkan kawasan dasar laut itu semakin indah dan memesona wisatawan yang berkunjung,” kata Claudia.
Bantuan PLN ini berlangsung sejak Juni 2021 hingga hari ini. Dampak dari transplantasi tersebut, terumbu karang kembali pulih 80 persen. Dampak lain, biota laut semakin nyaman berada di perairan Kojadoi, ditandai dengan kehadiran ikan-ikan di laut itu.
Program transplantasi karang dengan cara pembuatan substrat dan media rak serta penaman karang di dasar laut. Kemudian, ditindaklanjuti dengan pengawasan dan evaluasi untuk memastikan pertumbuhan karang dan pembersihan dari benda-benda yang mengganggu. Terumbu karang yang direhabilitasi adalah jenis Acropora hyacinthus dan lainnya.
Jafur Ali (45), salah satu nelayan dari Desa Kojadoi, Sikka, mengatakan, kegiatan itu memberi peringatan kepada nelayan sekitar untuk mencintai dan menghormati semua biota laut, termasuk terumbu karang.
“Dalam waktu dekat, nelayan setempat bertemu untuk menindaklanjuti pemeliharaan terumbu karang yang ada. Kalau ada nelayan yang melakukan perusakan dengan cara mengebom ikan atau kegiatan lain, kami akan saling menegur dan mengingatkan,” katanya.