Antisipasi Banjir Rob Awal Juni, Pontianak Siapkan Kebutuhan Evakuasi
BPBD Kota Pontianak mengantisipasi potensi rob dalam beberapa hari ke depan. Titik-titik evakuasi sudah disiapkan. Kewaspadaan warga diminta ditingkatkan.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Fase bulan baru tanggal 30 Mei berpotensi mengakibatkan peningkatan pasang surut air laut di sejumlah wilayah di Tanah Air yang diprediksi potensial memicu banjir rob. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mengantisipasi kemungkinan tersebut karena sejumlah wilayah termasuk rentan terdampak rob.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak yang bersumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir di Tanah Air pada 30 Mei-7 Juni. Kalimantan Barat salah satu yang rawan terdampak.
Banjir rob juga diprediksi terjadi di Kota Pontianak, ibu kota Kalbar. Prakirawan BMKG Maritim Pontianak, Mara Sahran, Senin (30/5/2022), menjelaskan, beberapa hari ke depan diprediksi ada potensi banjir rob pada 1-5 Juni. Selain Pontianak, wilayah pesisir lain di Kalbar yang juga rawan banjir rob adalah Kabupaten Mempawah dan Ketapang.
”Sungai Kapuas di pusaran muaranya, termasuk Kota Pontianak, biasanya terkena banjir rob. Kabupaten Mempawah kemungkinan juga berpotensi terdampak. Demikian juga Kabupaten Ketapang, tepatnya Kecamatan Kendawangan,” ujar Mara.
Di Pontianak, ketinggian rob diperkirakan 1,7 meter dari rata-rata surut terjauh yang pernah terjadi. Jika tidak diperparah hujan dan angin, ketinggian rob sama seperti kejadian terakhir sebelumnya.
Seiring perkiraan waktu banjir rob yang semakin dekat, pihaknya akan terus memantau perkembangan situasi. Jika ada faktor-faktor meteorologi lain yang berpotensi menimbulkan dampak signifikan, pihaknya akan segera menginformasikan kepada masyarakat dalam bentuk peringatan dini. ”Rob terjadi karena siklus tahunan peredaran Bumi, Matahari, dan Bulan,” papar Mara.
Kepala BPBD Kota Pontianak Haryadi S Triwibowo menuturkan, di Kota Pontianak ada beberapa kecamatan rawan banjir rob, yaitu Pontianak Utara, Pontianak Timur, dan Pontianak Barat. Permukiman warga di daerah tersebut berada di bantaran Sungai Kapuas.
BPBD Kota Pontianak terus memantau perkembangan informasi dari BMKG terkait ketinggian gelombang, kecepatan angin, dan faktor lainnya yang memengaruhi rob. Kewaspadaan pemerintah dan warga juga ditingkatkan.
Bentuk kewaspadaan yang sudah dilakukan selama ini salah satunya dengan membentuk kelurahan-kelurahan tangguh bencana. BPBD mengimbau masyarakat, melalui camat, lurah, dan kelompok sukarelawan agar lebih mewaspadai potensi rob dalam beberapa hari ke depan.
Adapun jalur-jalur evakuasi juga sudah disiapkan. Kesiapsiagaan juga dilakukan bersama instansi lain, antara lain Dinas Kesehatan Kota Pontianak terkait antisipasi kesehatan warga dan Dinas Sosial Kota Pontianak terkait kebutuhan pokok bagi warga yang butuh bantuan.
Haryadi menaparkan, sejumlah tempat evakuasi disiapkan di kantor-kantor kecamatan, kelurahan, serta puskesmas. Pihaknya juga bekerja sama dengan para pengurus masjid, TNI-Polri, serta sukarelawan. Rumah sakit terdekat juga dipastikan siap jika ada warga yang memerlukan pertolongan. Jika evakuasi dilakukan saat banjir rob melanda, pihaknya memprioritaskan anak-anak dan warga lanjut usia yang termasuk kelompok rentan.