Jatim Siap Masuki Fase Endemi, PPKM Diperlukan untuk Pacu Vaksinasi
Berdasarkan indikator epidemiologi, situasi pandemi di provinsi paling timur di Pulau Jawa ini semakin terkendali.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Situasi pandemi Covid-19 yang melandai secara konsisten membawa Jawa Timur dalam kondisi siap memasuki fase endemi. Angka kejadian terus menurun, sementara capaian vaksinasi dosis lengkap semakin meningkat sehingga kekebalan masyarakat semakin kuat. Tinggal lima daerah yang butuh percepatan vaksinasi karena capaiannya di bawah 60 persen.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, Makhyan Jibril Alfarabi, mengatakan, berdasarkan indikator epidemiologi situasi pandemi di provinsi paling timur di Pulau Jawa ini semakin terkendali. Dalam rentang dua bulan belakangan, positivity rate berada di bawah standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen.
”Bahkan, sebulan belakangan ini positivity rate menyentuh 0,36 persen. Di sisi lain, vaksinasi dosis lengkap di Jatim telah mencapai 79 persen dan vaksinasi warga lansia 64,08 persen,” ujar Makhyan Jibril, Minggu (29/5/2022).
Secara kumulatif, berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim sampai dengan 28 Mei 2022 terdapat 576.213 kasus. Dari jumlah tersebut, kasus aktif berjumlah 115 atau 0,02 persen dan penambahan kasus baru harian sebanyak 23. Jumlah kesembuhan mencapai 544.458 kasus atau 94,49 persen, sedangkan jumlah pasien meninggal sebanyak 31.640 orang atau 5,49 persen.
Selama Mei 2022, penambahan kasus harian Covid-19 berfluktuasi, tetapi konsisten berada pada angka yang rendah. Penambahan harian tertinggi mencapai 47 kasus baru terjadi pada 11 Mei 2022. Adapun penambahan terendah sebanyak 13 kasus baru dalam sehari terjadi pada 16 Mei dan 26 Mei.
Berdasarkan asesmen per 27 Mei 2022, Jatim berada di tingkat satu untuk transmisi komunitas dengan angka 0,40 per 100.000 penduduk per minggu. Capaian ini lebih baik daripada angka nasional yang transmisi atau penularannya 0,65 per 100.000 penduduk per minggu.
Tingkat keterisian RS rujukan Covid-19 di Jatim saat ini cukup rendah, yakni 2 persen untuk ruang perawatan intensif dan 1 persen untuk isolasi biasa. Tidak ada pasien yang dirawat di RS darurat ataupun tempat isolasi terpadu (isoter).
Makhyan Jibril menambahkan, berdasarkan Instruksi Mendagri Nomor 26 Tahun 2022 yang berlaku 24 Mei-6 Juni, terdapat 13 daerah dari 38 kabupaten dan kota di Jatim yang berada di level 1 dalam penerapan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Pemberian level PPKM pada daerah mendorong pemda meningkatkan capaian vaksinasinya sehingga kekebalan masyarakat meningkat. (Makhyan Jibril Alfarabi)
Sebanyak 24 kabupaten dan kota menerapkan kebijakan PPKM level 2, sedangkan satu daerah menerapkan kebijakan PPKM level 1, yakni Kabupaten Pamekasan. Jumlah daerah yang berada di level 1 meningkat dari periode 10-23 Mei 2022 yang hanya 7 kabupaten dan kota. Namun, jumlah daerah level 2 turun dari sebelumnya 30 kabupaten dan kota.
”Kebijakan PPKM efektif mengendalikan penularan penyakit di masyarakat dan menurunkan angka kesakitan. Di sisi lain, pemberian level PPKM pada daerah mendorong pemda meningkatkan capaian vaksinasinya sehingga kekebalan masyarakat meningkat,” kata Makyan Jibril.
Menengok Kualitas Capaian Vaksinasi Jelang Akhir Tahun (Minggu, 19 Desember 2021)
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, sebanyak 25.346.391 warga telah menerima vaksinasi dosis lengkap atau sebesar 79 persen dari target. Jatim menduduki peringkat kedua dalam capaian vaksinasi dosis kedua tertinggi di Indonesia. Capaian ini bisa lebih tinggi lagi karena masih ada lima daerah yang cakupan dosis keduanya paling rendah.
Lima daerah itu adalah Kabupaten Pamekasan dengan capaian vaksinasi dosis kedua baru 38 persen, Bangkalan dengan capaian baru 61,9 persen dan Lumajang juga baru 61,1 persen. Selain itu, Kabupaten Bondowoso dengan capaian baru 65 persen dan Jember dengan capaian 66 persen.
Warga lansia
Selain vaksinasi dosis lengkap, vaksinasi dengan sasaran warga lansia juga masih menjadi pekerjaan rumah bagi Jatim karena capaiannya baru 64 persen. Padahal, warga lansia merupakan kelompok yang rentan terpapar Covid-19. Selain itu, risiko kematian akibat Covid-19 pada warga lansia juga lebih tinggi.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat di wilayahnya melindungi warga lansia dengan memperhatikan kondisi kesehatannya, termasuk menghindarkan dari berbagai penyakit berbahaya, seperti Covid-19. Salah satu cara membentengi warga lansia adalah melalui pemberian vaksin dosis lengkap ataupun dosis penguat.
”Meskipun pandemi melandai, saya mengajak seluruh masyarakat menjaga para warga lansia dari risiko terpapar virus. Bagi kaum muda, ikut menjaga jangan sampai menjadi pembawa virus (carrier) bagi para lansia,” ujar Khofifah.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, capaian vaksinasi dosis pertama untuk warga lansia per tanggal 27 Mei lalu sebanyak 77,51 persen, sedangkan dosis kedua sebanyak 64,15 persen. Adapun capaian vaksinasi dosis ketiga baru 14 persen.
Dari 38 kabupaten dan kota di Jatim, mayoritas capaian vaksinasi dosis keduanya lebih dari 60 persen. Namun, masih ada 11 kabupaten dan kota yang vaksinasi dosis keduanya di bawah 60 persen. Oleh karena itulah, Khofifah meminta dilakukan percepatan vaksinasi oleh pemda setempat.
Sebanyak 11 daerah itu meliputi Kabupaten Jember, Madiun, Probolinggo, Tulungagung, Trenggalek, Jombang, Nganjuk, dan Kediri. Selain itu, Kabupaten Malang, Lumajang, dan Kota Probolinggo.