Ketinggian air yang merendam kawasan pesisir utara Kota Semarang dan Kota Pekalongan dilaporkan terus berkurang. Di Semarang, PT Pelindo memberikan relaksasi bagi pengguna jasa terdampak banjir rob di kawasan pelabuhan.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Banjir rob di pesisir utara Kota Semarang dan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mulai surut. Di Semarang, aktivitas di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas berangsur normal. Sementara di Kota Pekalongan, pengungsi terus berkurang karena mereka sudah bisa kembali ke rumah masing-masing.
Pada Minggu (29/5/2022), ketinggian air di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, berkisar 10-50 sentimeter. Bahkan, sejumlah area, seperti jalan menuju dermaga, dermaga penumpang, terminal penumpang, hingga terminal peti kemas, kering. Kondisi itu sudah lebih baik dari ketinggian air pada hari-hari sebelumnya yang mencapai 1,5 meter.
Hingga hari ketujuh, upaya perbaikan tanggul yang jebol di PT Lamicitra, kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, masih terus dilakukan. Sebenarnya, sekitar 3.600 karung berisi pasir yang digunakan sebagai tanggul sementara itu sudah mampu menghalau air. Namun, para petugas ingin memastikan kekuatan tanggul tersebut.
”Dua titik tanggul yang jebol kemarin sudah tertutup, tetapi harapan kami posisinya lebih tinggi dari sebelumnya sebagai antisipasi. Selain itu, penyedotan menggunakan pompa air juga masih kami lakukan di area-area yang masih tergenang untuk mengurangi ketinggian air,” kata Direktur Korps Kepolisian Air dan Udara Kepolisian Daerah Jateng Komisaris Besar Hariadi, di Semarang.
Sementara itu, di Kota Pekalongan, ketinggian air di permukiman warga pada Minggu berkisar 20-35 sentimeter. Angka ini menurun berkisar 20-40 sentimeter dibandingkan dengan ketinggian air pada Jumat, berkisar 40-75 sentimeter.
Wilayah tergenang di Kota Pekalongan semakin berkurang dari sebelumnya enam kelurahan menjadi dua kelurahan. Hal itu membuat sebagian pengungsi kembali ke rumah masing-masing. Hingga Minggu, jumlah pengungsi 194 orang, berkurang dari sehari sebelumnya, sejumlah 216 orang.
”Tinggi gelombang laut juga turun signifikan menjadi 0,5-0,8 meter, lebih rendah dari ketinggian saat puncak pasang air laut sekitar 1,2 meter. Cuaca pada dua hari terakhir di Kota Pekalongan cerah berawan sehingga penyurutan air menjadi lebih cepat,” ucap Kepala Bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha.
Relaksasi
Banjir yang berangsur surut membuat aktivitas di Pelabuhan Tanjung Emas berangsur pulih. Kondisi ini diharapkan terus membaik sehingga aktivitas di kawasan itu bisa kembali normal seperti biasanya.
Sedikitnya 719 peti kemas yang berada di tumpukan paling bawah di kawasan terminal peti kemas terkena rob.
PT Pelabuhan Indonesia memberikan relaksasi kepada para pengguna jasa pelabuhan yang terdampak banjir rob. Relaksasi itu akan diberikan baik untuk pelanggan peti kemas maupun non-peti kemas. Dalam kejadian itu, sedikitnya 719 peti kemas yang berada di tumpukan paling bawah di kawasan terminal peti kemas terkena rob.
”Untuk pelanggan peti kemas, misalnya, grup usaha di bawah perseroan, yakni PT Pelindo Terminal Peti Kemas, akan memberikan pembebasan biaya penumpukan bagi peti kemas yang terdampak di dalam area terminal. Pembebasan biaya penumpukan diberikan selama lima hari terhitung 24-28 Mei 2022, termasuk biaya yang disebabkan peti kemas belum dapat keluar dari area terminal dan biaya peti kemas yang melebihi batas waktu maksimal penerimaan di terminal,” tutur Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo Ali Mulyono.
Selain biaya penumpukan, ada juga pembebasan biaya tambat kapal yang sandar pada Senin (23/5/2022), dihitung sejak estimasi keberangkatan kapal hingga realisasi keberangkatan kapal. Pembebasan biaya pergerakan tambahan untuk evakuasi peti kemas agar tidak terdampak oleh air rob juga diberikan.
Bagi pelanggan non-peti kemas atau yang beraktivitas di dermaga pelabuhan dalam, dermaga samudra, dan dermaga Nusantara juga ada relaksasi. Kapal-kapal di area tersebut yang tidak dapat beroperasi karena banjir akan mendapatkan sejumlah kelonggaran biaya, yaitu biaya tambat, biaya penumpukan pada area fumigasi, biaya pindah lokasi penimbunan, dan pusat logistik berikat. ”Untuk teknis relaksasi kami akan berkomunikasi kembali secara intensif dengan para pengguna jasa,” ujar Ali.