Dua Pekerja Tewas Keracunan Gas Bumi, PGN Investigasi Dugaan Kelalaian
PGN melakukan investigasi atas dugaan kelalaian yang menyebabkan dua pekerja meninggal karena terpapar gas bumi. Setelah insiden itu, perusahaan menyebut distribusi gas sudah kembali lancar.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — PT Perusahaan Gas Negara melakukan investigasi atas dugaan kelalaian yang menyebabkan dua pekerja meninggal karena terpapar gas bumi saat penggantian keran pengontrol di sekitar Jembatan Sei Belumai di Jalan Lintas Sumatera, Tanjung Morawa, Sumatera Utara, Jumat (27/5/2022). Setelah insiden itu, perusahaan menyebut sudah dilakukan penanganan dan distribusi gas telah kembali normal.
”Insiden terjadi saat pekerja mengganti keran pengontrol aliran gas bertekanan menengah yang mengalami gangguan,” kata Kepala PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Area Medan Saeful Hadi, Sabtu (28/5/2022).
Saeful mengatakan, tim operasional dan pemeliharaan PGN Area Medan melakukan penggantian keran pengontrol nomor 140 yang mengalami gangguan di gorong-gorong di sekitar Jembatan Sei Belumai, Jumat (27/5/2022). Seorang pekerja, Sumadi (55), awalnya turun ke gorong-gorong.
Setelah turun ke gorong-gorong, diduga gas bumi dari pipa tersebut menyembur saat ia hendak melakukan penggantian keran pengontrol. Paparan gas bumi itu membuat kadar oksigen di dalam gorong-gorong makin menipis. ”Yang bersangkutan pun kehilangan kesadaran karena kekurangan oksigen,” kata Saeful.
Melihat Sumadi tidak berdaya, rekannya, yakni Risdian Syahidin (48), berniat menolong. Namun, baru dua langkah turun ke gorong-gorong, dia langsung terjatuh ke bawah karena terpapar gas bumi yang bocor.
Melihat kejadian tersebut, anggota tim yang lain pun meminta bantuan kepolisian dan pemadam kebakaran dari Kota Medan dan Deli Serdang. Setelah beberapa menit, petugas pemadam turun ke gorong-gorong dilengkapi tabung oksigen untuk pernapasan.
Kedua pekerja berhasil dievakuasi sekitar satu jam lamanya dan langsung dibawa ke rumah sakit. Namun, sesampai di rumah sakit, keduanya dinyatakan meninggal.
”Kejadian ini menjadi evaluasi kami dalam melaksanakan tindakan preventif maupun pengelolaan risiko terkait keselamatan, keamanan, dan kesehatan kerja ke depan. Kami memohon maaf atas insiden ini,” kata Saeful.
Kepala Kepolisian Sektor Tanjung Morawa Ajun Komisaris Firdaus Kemit mengatakan, setelah petugas piket mendapat laporan tentang kejadian itu, pihak kepolisian langsung terjun ke lokasi membantu evakuasi. ”Kedua korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam. Namun, keduanya dinyatakan sudah meninggal,” kata Firdaus.
”Kami melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi yang melihat kejadian itu untuk memastikan penyebab dua korban meninggal,” kata Firdaus.
Menurut Firdaus, kedua korban diduga meninggal karena terpapar gas bumi yang bocor dari pipa di dalam gorong-gorong sedalam 2 meter itu. Polisi pun masih mendalami kasus itu untuk memastikan penyebab kematian.