Teka Tambora Perkenalkan Jalur ”Off Road” dan Trabas Gunung Tambora
Selain merayakan 207 tahun letusan dahsyat Tambora, Teka Tambora yang digelar Pemerintah Kabupaten Bima, NTB, pada 27-29 Mei 2022 akan menjadi ajang memperkenalkan jalur ”off road” dan trabas di Gunung Tambora.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, akan menggelar Teka Tambora pada 27-29 Mei 2022. Acara yang diisi berbagai kegiatan wisata olahraga atau sport tourism itu merupakan rangkaian Festival Tambora untuk merayakan 207 tahun Tambora Menyapa Dunia atau letusan dahsyat gunung api tersebut pada 1815.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima Aries Munandar, dihubungi dari Mataram, Senin (23/5/2022), mengatakan, Teka Tambora yang telah diselenggarakan beberapa tahun terakhir merupakan rangkaian Festival Tambora dan masuk kalender event nasional.
Acara ini, lanjut Aries, merupakan kerja sama berbagai pihak, yakni Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, serta Dinas Pariwisata Kabupaten Bima. Kegiatan ini juga melibatkan pemerintah daerah lainnya di NTB, yakni Kabupaten Dompu dan Kota Bima.
Selain dihadiri Kemenparekraf dan sejumlah kementerian lain serta pemerintah daerah, acara ini juga akan melibatkan TNI dan Polri, Balai Taman Nasional Tambora, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tambora, dan Geopark Tambora.
Selain itu, akan hadir pula perwakilan dari Indonesian Off Road Federation (IOF), Ikatan Motor Indonesia (IMI), dan berbagai komunitas, termasuk pelaku usaha jasa pariwisata dan asosiasi profesi kepariwisataan. ”Total akan ada sekitar 5.000 orang yang terlibat, baik peserta aktif maupun pengunjung,” kata Aries.
Menurut Aries, roh kegiatan ini salah satunya adalah memperkenalkan Jalur Piong yang merupakan salah satu jalur pendakian Tambora. Uniknya, jalur ini tidak hanya bisa digunakan untuk kegiatan pendakian, tetapi juga bisa untuk off road, reli wisata, dan trabas wisata.
”Jalur ini sudah dirintis sekitar lima tahun melalui kegiatan Teka Tambora. Harapannya, lewat kegiatan kali ini bisa memperkenalkannya ke Indonesia dan dunia. Selanjutnya, nanti kami akan menggelar off road internasional di sini,” kata Aries.
Aries berharap, kegiatan ini akan turut menggeliatkan pariwisata NTB dan Indonesia. Namun, yang terpenting, Teka Tambora diharapkan membangun dan membangkitkan ekosistem kepariwisataan dan ekonomi kreatif masyarakat lokal. ”Oleh karena itu, tidak hanya kepanitiaan di tingkat pemerintah pusat dan daerah, di tingkat lokal juga ada kepanitiaan untuk kegiatan ini,” katanya.
Aries menjelaskan, setelah dibuka oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah pada hari pertama, Jumat (27/5/2022), akan digelar pelepasan peserta Rally Wisata Tambora.
Selanjutnya, pada hari kedua, Sabtu (28/5/2022), setelah renungan dan doa bersama untuk para korban erupsi Tambora 1815, akan ada pelepasan Trabas Tambora dan Off Road.
Penghijauan
Pada hari kedua, di titik pemberhentian I pos 3 Jalur Piong akan dilakukan penghijauan. Sementara peserta akan berkemah di titik pemberhentian II pos 5. Baru keesokan harinya, Minggu (29/5/2022), peserta akan dilepas menuju puncak Tambora untuk melaksanakan upacara dan pengibaran bendera Merah Putih di sana. Setelah kembali ke pos 5, dilanjutkan dengan kegiatan paralayang.
Secara terpisah, General Manager Geopark Tambora Hadi Santoso mengatakan, Teka Tambora di Kabupaten Bima merupakan kegiatan untuk membuka Festival Tambora. Sementara acara puncak dan penutupan dilangsungkan di Dompu.
Kegiatan ini diselenggarakan di dua kabupaten sehingga harapannya semua merasa semakin memiliki Tambora.
”Kegiatan memang diselenggarakan di dua kabupaten sehingga harapannya semua merasa semakin memiliki Tambora. Hal itu memang penting karena sebuah destinasi bisa maju jika mulai dari pemerintah pusat hingga daerah mendukung,” kata Hadi.
Hadi menambahkan, Tambora saat ini sudah masuk lokasi prioritas dengan lima status, yaitu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, Cagar Biosfer Samota, Geopark Nasional, Balai Taman Nasional Tambora, dan penyangga Destinasi Superprioritas Mandalika. Selain itu, Tambora juga masuk dalam 11 program pengembangan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemprov NTB.