Satu Orang Tewas Kecelakaan Beruntun di Banyumas, Diduga karena Pengemudi Mengantuk
Kecelakaan beruntun yang melibatkan sebuah truk dengan dua mobil di Banyumas, Jateng, menyebabkan satu orang meninggal dan lima terluka. Lagi-lagi kecelakaan diduga karena pengemudi mengantuk.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·4 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Kecelakaan beruntun yang melibatkan sebuah truk dengan dua mobil di Jalan Raya Kemranjen-Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Jumat (20/5/2022) pagi menyebabkan 1 orang meninggal dan 5 orang lainnya terluka. Kecelakaan diduga akibat pengemudi mengantuk.
”Tadi sekitar jam 06.00 jalanan masih sepi, saya mau mengantar anak sekolah tiba-tiba terdengar suara tabrakan keras dan jeritan,” kata Ning (50), warga sekitar tempat kejadian perkara, Jumat.
Kecelakaan yang terjadi di Desa Alasmalang, Kecamatan Kemranjen, itu tepat terjadi di sebelah barat Jembatan Tipar. Kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah sebuah truk pengangkut barang elektronik bernomor polisi AB 8519 ME, mobil Toyota Calya bernomor AB 1715 IG, dan sedan Hyundai Avega bernomor B 2817 FVG.
”Kendaraan Calya datang dari arah barat kemudian karena sopir mengantuk lalu oleng menabrak truk yang melaju dari arah sebaliknya,” kata Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Kepolisian Resor Kota Banyumas Inspektur Satu Susanto.
Susanto menyampaikan, pengemudi mobil Calya atas nama Fendi Cahyo Nugroho (24) diduga kelelahan karena mengendarai mobil dari Bekasi menuju ke Purworejo. ”Lalu di belakang mobil Calya, ada mobil Avega dan berupaya mengerem, tapi karena jaraknya sudah dekat sehingga menabrak Calya,” kata Susanto.
Di dalam mobil Calya ini ada satu sopir dan lima penumpang. Sopir dan empat penumpangnya selamat dan mengalami luka ringan. Namun satu penumpang meninggal. ”Korban meninggal dunia atas nama Yatimi usia 53 tahun,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Banyumas Komisaris Ari Prayitno.
Aktivitas perjalanan yang panjang secara terus-menerus tanpa diselingi waktu istirahat dengan benar dan berkualitas (deep sleep) bagi pengemudi bisa membuat pengemudi kelelahan. (Soerjanto Tjahjono)
Dari pantauan di lapangan, kondisi mobil Calya hancur di bagian depan. Mobil Avega mengalami retak sedikit di bagian depan. Adapun kondisi truk yang mengangkut barang elektronik itu terguling di sisi selatan. Untuk mengevakuasi truk, barang elektronik yang dibawanya, seperti kulkas dan televisi, harus dikeluarkan dahulu lalu truk ditarik oleh truk lainnya.
Kondisi jalan nasional di lokasi kecelakaan itu lurus tetapi aspalnya bergelombang. Ceceran oli dan juga serpihan kaca berhamburan di sekitar lokasi kecelakaan. ”Para pengendara harus berhati-hati dan waspada saat melintasi jalan ini, jika lelah sebaiknya beristirahat dahulu,” kata Susanto.
Para korban pun dibawa ke Rumah Sakit Umum Medika Lestari Kemranjen yang jaraknya sekitar 3 kilometer arah barat dari lokasi kejadian. Korban luka mendapat perawatan serta menjalani rontgen. Adapun jenazah korban kecelakaan disemayamkan di kamar jenazah rumah sakit.
Kelelahan
Catatan Kompas, kecelakaan lalu lintas akibat kelelahan pengemudi sering terjadi. Terakhir terjadi dalam kasus kecelakaan tunggal bus Ardiansyah S 7322 UW pada 16 Mei lalu di Tol Surabaya. Kecelakaan telah menyebabkan 14 orang tewas dan belasan lainnya terluka.
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam siaran persnya terkait kasus itu, Kamis (19/5/2022), menyatakan, aktivitas perjalanan yang panjang secara terus-menerus tanpa diselingi waktu istirahat dengan benar dan berkualitas (deep sleep) bagi pengemudi bisa membuat pengemudi kelelahan. Hal itu memungkinkan pengemudi tertidur dalam beberapa detik (microsleep) dan menurunkan tingkat kewaspadaan.
”Mengingat bahwa 95 persen manusia di bumi merupakan manusia siang di mana siang hari adalah waktu bekerja dan malam hari adalah waktu istirahat, secara biologis tubuh pun menyesuaikan hal itu, sehingga utang tidur di malam hari tidak bisa digantikan dengan waktu tidur di siang hari,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono. Hal itu karena hormon drakula (dracula hormon melatonin) akan diproduksi tubuh secara maksimal dalam deep sleep, terutama pada malam hari saat matahari tidak muncul. Hormon itu yang menyebabkan tubuh terasa segar saat bangun.
KNKT mencatat setidaknya ada lima faktor yang menyebabkan seorang pengemudi mengalami kelelahan antara lain kemacetan di jalan, perjalanan panjang lebih dari delapan jam dan tidak tersedia pengemudi pengganti, tidak memiliki waktu istirahat yang cukup saat mencapai tujuan, tidak baiknya kualitas istirahat pengemudi, serta kurangnya perhatian dari pemerintah ataupun perusahaan khususnya mengenai tempat peristirahatan pengemudi.
Oleh karena itu, kesehatan dan kesiapan pengemudi perlu dipastikan, termasuk istirahatnya, selain menyediakan pengemudi cadangan jika perjalanan lebih dari delapan jam. Dalam perhitungan Google, jarak Jakarta-Purworejo mencapai 555,5 kilometer dengan waktu tempuh 8 jam 15 menit melalui Tol Cikopo-Palimanan.