Dua Bocah Tewas Tercebur Lubang untuk ”Septic Tank” di Magelang
Dua anak tewas tercebur dalam lubang berlumpur yang disiapkan untuk pembuatan ”septic tank” di Desa Banjarharjo, Kecamatan Salaman, Magelang. Sebelum tercebur, mereka bermain-main di dekat lubang tersebut.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Dua bocah, yakni Achmad Bagas Septian (7) dan Adrian Dika Saputra (6), ditemukan tewas setelah tercebur dalam lubang galian yang disiapkan untuk septic tank di Desa Banjarharjo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (19/5/2022) petang. Lubang tersebut berisi air setinggi 235 sentimeter dan bagian dasarnya berlumpur.
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Salaman Ajun Komisaris Marsodik mengatakan, kejadian ini bukan dipicu kesalahan siapa pun karena di sekeliling lubang sudah dibangun pagar penutup. ”Bisa disimpulkan, kejadian ini murni kecelakaan,” ujarnya, Jumat (20/5/2022).
Dua korban, Achmad dan Adrian, memiliki hubungan keluarga, yaitu bersaudara sepupu. Hingga Jumat (20/5/2022), dua keluarga tersebut masih terguncang. Namun, pihak keluarga sudah menerima kejadian ini dan tidak berniat menuntut pemilik septic tank.
Lubang yang disiapkan untuk septic tank tersebut memiliki ukuran 4,8 meter x 4,8 meter. Bibir lubang tersebut tidak permanen dan mudah longsor.
Menurut Marsodik, dalam kasus ini, orangtua juga tidak dianggap lalai mengasuh anaknya. Adapun dua anak tersebut memang terbiasa bermain-main dengan anak-anak seumurannya di luar pengawasan orangtua.
Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 16.30. Semula, dua anak tersebut bermain-main di sekitar lubang tersebut bersama seorang temannya, Arina Manasika (4). Namun, diduga karena terpeleset, dua anak tersebut akhirnya tercebur dalam lubang. Kejadian itu sempat tidak diketahui dan tidak disadari warga karena saat itu, sebagian besar penduduk kampung tengah melayat ke rumah warga lain yang baru saja meninggal dunia.
Arina yang melihat dua temannya tercebur langsung berlari dan memberi tahu kejadian tersebut kepada ibunya, Jumiyah (38), yang saat itu sedang berbelanja di warung. Jumiyah lalu berlari ke lubang yang ditunjukkan oleh anaknya tadi.
Kejadian itu sempat tidak diketahui dan tidak disadari warga karena saat itu, sebagian besar penduduk kampung tengah melayat ke rumah warga lain yang baru saja meninggal dunia.
”Karena kondisi dua anak tersebut (korban) yang sudah tenggelam dalam kubangan lumpur, saya pun langsung berteriak-teriak meminta pertolongan warga lain untuk mengangkat mereka keluar dari lubang,” ujar Jumiyah.
Kepala Desa Banjarharjo, Suprastiyo, mengatakan, mendengar suara warga minta tolong, dirinya bersama sejumlah warga lain langsung turun ke dalam lubang dan membantu mengevakuasi dua korban secara manual.
Setelah berhasil diangkat, dua anak tersebut sempat dilarikan ke puskesmas terdekat. Namun, setelah melalui pemeriksaan, dua korban dipastikan sudah meninggal dunia. Setelah itu, Kamis malam sekitar pukul 21.00, dua anak tersebut langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat.