Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus di Pesisir Barat yang Menewaskan Satu Orang
Bus yang mengangkut rombongan keluarga yang hendak berwisata ke Kabupaten Pesisir Barat terperosok ke jurang pada Selasa (17/5/2022). Satu orang tewas.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Sebuah bus yang mengangkut 32 penumpang terperosok ke jurang dengan kedalaman 50 meter di Jalan Lintas Barat Lampung, tepatnya di Pekon Pemerihan, Kecamatan Bengkunat, Pesisir Barat, Selasa (17/5/2022), pukul 13.00. Satu orang tewas, 3 orang luka berat, dan 27 orang lainnya mengalami luka ringan akibat insiden tersebut.
Kepala Kepolisian Sektor Bengkunat Ajun Komisaris Suhairi mengatakan, korban meninggal dalam kecelakaan itu adalah Nariati Zen (57), warga Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung. Ia meninggal dalam perjalanan saat hendak dievakuasi ke Puskesmas Bengkunat. Adapun tiga penumpang yang mengalami luka berat telah dirujuk ke RS Urip Sumoharjo.
”Penumpang yang mengalami luka ringan masih dirawat di Puskesmas Bengkunat. Sebagian sudah dijemput keluarganya masing-masing,” kata Suhairi saat dihubungi dari Bandar Lampung, Rabu (18/5/2022).
Ia menjelaskan, kecelakaan tersebut berawal saat bus yang dikemudikan oleh Firdaus (49), warga Kabupaten Pesawaran, Lampung, melaju dari arah Bandar Lampung menuju Pesisir Barat. Setibanya di lokasi kecelakaan yang kondisi jalannya menikung dan terjal, pengemudi tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya. Rem kendaraan tersebut juga diduga blong sehingga bus terperosok ke jurang.
Saat kejadian, cuaca di sekitar lokasi cerah. Lokasi kecelakaan merupakan jalan lintas yang membelah kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Kondisi jalan yang menikung dan terjal, kelalaian pengemudi, dan kondisi kendaraan yang tidak prima diduga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan naas itu.
Polsek Bengkunat telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi juga segera memeriksa sopir, kernet bus, dan sejumlah penumpang untuk menyediliki peyebab pasti kecelakaan dan menetapkan tersangka dalam peristiwa itu.
Erson, salah satu kerabat korban kecelakaan, menuturkan, rombongan penumpang bus tersebut merupakan keluarga besar yang akan berwisata ke Krui. Ia pertama kali mendapat informasi tentang kecelakaan bus tersebut pukul 14.00. Namun, kondisi sinyal yang buruk membuat komunikasinya degan keluarga yang menjadi korban terputus dan sulit dilakukan.