Pasang Maksimum Picu Banjir Rob di Pesisir Teluk Lampung
Banjir rob melanda kawasan pesisir Bandar Lampung, Pesawaran, dan Tanggamus sejak tiga hari terakhir. Kondisi itu mengganggu aktivitas warga sekitar.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Aktivitas pasang laut memicu banjir di Pesisir Teluk Lampung sejak tiga hari terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung memprediksi ketinggian banjir akibat limpasan air laut itu bisa mencapai 1,6 meter.
Koordinator Prakirawan Stasiun Maritim Kelas IV Panjang Rifki Arif memaparkan, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini banjir rob sejak 16-21 Mei 2022 di wilayah perairan Lampung. Peringatan itu dikeluarkan karena ketinggian air diprediksi mencapai 1,6 meter atau pasang maksimum.
”Sejumlah daerah yang yang terdampak banjir rob, yakni Pesisir Bandar Lampung, Pesawaran, dan Tanggamus,” kata Rifki di Bandar Lampung, Rabu (18/5/2022).
Ia menjelaskan, banjir rob yang terjadi di kawasan pesisir Lampung itu merupakan siklus bulanan akibat aktivitas pasang laut. Di Lampung, siklus pasang laut itu terjadi dua kali dalam satu bulan, yakni saat purnama dan bulan baru.
Menurut dia, banjir rob akan lebih berdampak jika disertai gelombang tinggi dan cuaca ekstrem. Tiga hari ke depan, BMKG Maritim Lampung memprediksi kecepatan angin di perairan Lampung mencapai 20 knot. Sementara gelombang laut di kawasan Teluk Lampung bagian Selatan berkisar 2,5-4 meter atau kategori tinggi. Adapun gelombang di kawasan Teluk Lampung bagian Utara berkisar 1,25-2,5 meter atau kategori sedang.
Di pesisir Bandar Lampung, banjir rob melanda Pulau Pasaran yang merupakan sentra pembuatan ikan teri di Bandar Lampung. Banjir yang terjadi pada bagi hari itu bahkan merendam akses jembatan ke pulau tersebut. Untuk sementara, warga Pulau Pasaran yang ingin beraktivitas ke luar pulau menyeberang menggunakan perahu kayu.
Selain Pulau Pasaran, banjir rob juga melanda kawasan pesisir Panjang dan Lempasing, Bandar Lampung. Di Kabupaten Pesawaran, banjir rob juga dilaporkan melanda kawasan pesisir pantai. Sementara di Kabupaten Tanggamus, banjir melanda kawasan dermaga Kota Agung.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini banjir rob pada 16-21 Mei 2022 di wilayah perairan Lampung.
Heri Yunanda (42), warga sekitar menuturkan, banjir rob menyulitkan siswa yang ingin berangkat ke sekolah. Bahkan, banjir juga menggenangi ruang kelas kendati tidak sampai mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah. Setiap pagi selama banjir rob melanda, ia membantu siswa yang berasal dari Pulau Pasaran yang ingin berangkat ke sekolah menggunakan perahu kayu.
Sementara Totok (40), nelayan di Pulau Pasaran menuturkan, aktivitas menjemur ikan teri terganggu akibat banjir rob. Hampir setiap pagi, warga juga repot karena harus membersihkan sampah plastik yang terbawa gelombang laut.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Bandar Lampung Kusaeri menuturkan, banjir rob semakin sering melanda kawasan pesisir sejak dua tahun terakhir. Saat ini, hampir setiap bulan terjadi banjir akibat limpasan air laut.
Meski tidak sampai mengganggu aktivitas nelayan dan masyarakat di pesisir, banjir tersebut merusak fasilitas umum. Jalan di permukiman penduduk pesisir jadi lebih mudah berlubang.
Saat ini, pihaknya telah menyampaikan informasi kepada nelayan agar tetap waspada menghadapi ancaman banjir rob sepekan ke depan. Apalagi, BMKG memprediksi terjadi pasang maksimum dan potensi hujan deras yang bisa berdampak pada ancaman banjir yang lebih tinggi.