Teror Busur Resahkan Warga Kendari, Pelaku Lesakkan Panah dari Mobil
Aksi teror pembusuran di Kendari, Sulawesi Tenggara, semakin meresahkan warga. Sejumlah warga menjadi korban, dan pada kejadian terakhir pelaku melesakkan anak panah dari mobil yang melaju.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·4 menit baca
FERY UNTUK KOMPAS
Seorang warga terkena anak panah rakitan saat melintas di salah satu jalan utama di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (15/5/2022) malam. Aksi teror pembusuran terus terjadi selama lebih dari sepekan terakhir. Aparat yang melakukan patroli setiap malam belum berhasil menekan angka kejahatan jalanan ini.
KENDARI, KOMPAS — Aksi teror kejahatan jalanan dengan pembusuran di Kendari, Sulawesi Tenggara, semakin meresahkan warga lebih dari sepekan terakhir. Sejumlah warga menjadi korban, dan pada kejadian terakhir pelaku melesakkan anak panah dari dalam minibus yang melaju. Kepolisian dituntut menindak tegas pelaku, dan mengungkap kejadian seutuhnya dari rentetan teror ini.
Pada Selasa (17/5/2022) dini hari, sekitar pukul 02.00 Wita, aksi pembusuran warga kembali terjadi. Seorang warga, FA (23), yang sedang melintas di Jalan Brigjen M Yoenoes atau yang biasa disebut Bypass Kendari, terkena busur di bagian pinggang.
Akbar (21), rekan korban, menceritakan, ia dan FA keluar dari kediaman dengan motor untuk membeli rokok di sekitar jalan tersebut. Jarak kediamannya dengan toko kelontong tersebut sekitar 300 meter. Ia mengajak FA untuk keluar karena khawatir akan aksi pembusuran yang marak terjadi.
Setelah membeli rokok, mereka berdua melawan arus untuk pulang ke kediaman. Kondisi jalan sangat sepi, dan terlihat hanya ada satu kendaraan minibus yang melintas dari arah depan.
”Pas kendaraan kami berdampingan, mobil itu tiba-tiba tancap gas. Teman saya di belakang bilang saya kena busur. Pas saya lihat, betul ada anak panah rakitan yang menancap di pinggangnya,” kata Akbar, Selasa siang.
Ia tidak sempat melihat dengan baik kendaraan ataupun pelaku. Sebab, mobil tersebut menggunakan kaca gelap yang sulit untuk melihat penumpangnya. Ia hanya mengingat mobil tersebut berwarna perak dan tidak sempat menghafal pelat nomor kendaraan.
Akbar lalu membawa FA ke kediaman untuk menenangkan diri. Setelah beberapa saat, ia memanggil kendaraan sewaan dan membawa FA ke RS Bhayangkara. Pada Selasa siang, FA telah menjalani operasi untuk mengeluarkan anak panah tersebut.
Selama ini, Akbar menceritakan, ia tidak memiliki musuh sama sekali. Kerjaannya sebagai sopir angkutan barang menyita waktu. Begitu pula dengan rekannya, FA, yang seorang tukang ojek. ”Saya tidak tahu, tiba-tiba dibusur saja. Jadi semakin takut untuk keluar rumah,” katanya.
Lebih dari sepekan terakhir, kasus pembusuran di Kota Kendari terus terjadi dan menyasar tanpa pandang bulu. Pada Minggu malam, seorang perempuan terkena anak panah meski tidak melukai.
Minggu dini hari sebelumnya, seorang warga yang baru pulang dari tempat kerjanya dihadang oleh dua orang pengendara. Pelaku menembakkan anak panah yang mengenai punggung korban hingga harus menjalani operasi.
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS
Suasana Jembatan Teluk Kendari, di Kendari, Sultra, Kamis (12/5/2022), yang ramai dilalui kendaraan. Situasi Kendari beberapa waktu terakhir tidak begitu kondusif seiring aksi kejahatan jalanan yang sering terjadi.
Kejahatan jalanan
Sejumlah kasus kejahatan jalanan lainnya terus terjadi lebih dari sebulan terakhir. Aparat kepolisian telah melakukan patroli setiap malam, tetapi aksi pembusuran tetap terjadi. Dalam sepekan terakhir saja lebih dari lima kasus pembusuran terjadi.
Kapolresta Kendari Komisaris Besar Eka Faturrahman menjabarkan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah tindak kejahatan jalanan di Kendari. Mulai dari patroli di jam rawan hingga pendekatan kepada masyarakat di sejumlah wilayah untuk bersama-sama mencegah kejahatan terjadi.
Saya tidak tahu, tiba-tiba dibusur saja. Jadi semakin takut untuk keluar rumah.
”Patroli bersama Brimob dilakukan setiap malam, utamanya di lokasi yang kami anggap rawan. Seiring dengan itu, kami juga melakukan penindakan dan penyelidikan atas kasus kejahatan yang berjalan, Sudah ada beberapa pelaku yang kami tangkap dan sedang menelusuri pelaku lainnya,” kata Eka.
Terkait maraknya aksi pembusuran ini, ia menyampaikan, pihaknya juga sedang menelusuri apakah kejadian ini saling terkait dengan lainnya, termasuk mencari kemungkinan adanya dalang yang melatarbelakangi sejumlah kejadian ini.
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS
Kapolresta Kendari Komisaris Besar Eka Faturrahman di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (9/5/2022).
Ketua Komisi III DPRD Kendari LM Rajab Jinik berpendapat, apa yang dilakukan kepolisian dengan melakukan patroli dan pengungkapan kasus penting untuk diapersiasi. Akan tetapi, hal tersebut belum mampu menangani persoalan kejahatan jalanan, utamanya pembusuran yang semakin masif.
Dengan pelbagai pola kejadian beberapa waktu belakangan ini, ia menuturkan, patut diduga kejadian ini bukan merupakan hal yang muncul alamiah. Namun, bisa saja karena ada yang mengorganisasi dengan tujuan tertentu.
”Seperti kejadian dini hari tadi, bahwa pelaku naik mobil dan membusur dari dalam mobil. Apa motivasinya? Mana ada kejadian seperti ini sebelumnya. Itu tugas polisi untuk mengungkap,” katanya.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Kendari harus tanggap dan segera mengambil tindakan untuk membantu pencegahan kejahatan jalanan terjadi kembali. Bisa dengan mengaktifkan perangkat pemerintahan hingga tingkat RT RW. Hal tersebut untuk mencegah anggapan Kendari kota yang tidak aman akibat pelbagai kasus pembusuran yang terjadi.