Pemkot Bandung Usulkan Vaksinasi Hewan Kurban untuk Antisipasi PMK
Pemkot Bandung mengajukan vaksinasi bagi hewan ternak jelang perayaan Idul Adha pada Juli mendatang. Ini untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini menjangkit di sejumlah daerah.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kewaspadaan terhadap penyakit mulut dan kuku tetap ditingkatkan meskipun belum ditemukan kasusnya di Kota Bandung, Jawa Barat. Antisipasi tinggi ini dilakukan seiring menghadapi momen Idul Adha 1443 Hijriah yang jatuh pada Juli 2022.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Selasa (17/5/2022), menyatakan, pihaknya tengah mengajukan vaksinasi bagi hewan ternak di ibu kota Jabar itu. Hal ini diperlukan karena Kota Bandung masih bergantung pada suplai dari luar daerah.
”Kota Bandung tidak punya peternakan sendiri. Jadi, memang agak sulit menutup pengiriman jalur dari luar kota. Kami sedang berupaya mengajukan vaksin hewan kepada pemerintah pusat,” ujar Yana di Bandung.
Dia menjabarkan, tingginya kebutuhan ini terlihat dari jumlah sapi yang dipotong di rumah pemotongan hewan yang mencapai 75 ekor per hari. Selain sapi, pemberian vaksin untuk kambing dan domba juga diperlukan menjelang Idul Adha.
Menurut Yana, vaksinasi ini dibutuhkan agar hewan-hewan yang dikonsumsi di Kota Bandung, terutama saat momen hari besar keagamaan, terjamin kesehatannya. Selain itu, vaksinasi ini diharapkan bisa meminimalisasi penularan meskipun dinilai tidak berbahaya bagi manusia.
”Mudah-mudahan kami bisa antisipasi, meskipun secara teori tidak menular kepada manusia. Tapi, kalau virusnya menempel ke manusia, itu bisa transmisi ke binatang lain,” ujarnya.
Saat memantau kondisi ternak di sejumlah daerah, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menyatakan, Pemerintah Provinsi Jabar meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas peredaran hewan kurban jelang Idul Adha. Pihaknya juga berkoordinasi dengan setiap kabupaten/kota untuk pemantauan pergerakan hewan kurban di daerah masing-masing.
Menurut UU, antisipasi telah dilakukan meski perayaan Idul Adha masih lebih dari sebulan lagi. Dia berujar, para pengusaha kerap mendistribusikan hewan jauh-jauh hari demi mendapatkan keuntungan maksimal. ”Kalau beli hewan dekat-dekat (Idul Adha), keuntungannya lebih sedikit. Karena itu, persiapan pemerintah sudah dimulai dari sekarang. Ketika para pengusaha mulai bergerak, kami siap mengawasi,” katanya.
Terkait hewan kurban, Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan PMK tidak akan memengaruhi stok ternak untuk perayaan Idul Adha tahun ini. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menyatakan, populasi sapi potong mencapai 18 juta ekor kerbau 1,2 juta ekor, kambing 19,2 juta ekor, dan domba 17,9 juta ekor.
”Mengacu pada data nasional tahun lalu, stok pasokan hewan kurban tahun ini pun seharusnya aman. Apalagi, tingkat kematian ternak akibat PMK tergolong sangat kecil, yaitu sekitar 2 persen,” ujarnya.
Karena itu, Kuntoro meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir. Apalagi, PMK bukan penyakit yang dapat menular dan membahayakan manusia. Dia berujar, Kementan akan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan momen Idul Adha, seperti Kementerian Agama hingga organisasi masyarakat (ormas) keagamaan, untuk memastikan penyelenggaraan ibadah kurban tahun ini lancar.
”Daging ternak yang positif PMK masih dapat dikonsumsi selama dimasak dengan benar. Kami terus berkoordinasi dengan pihak Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia, ormas keagamaan, hingga pemerintah daerah agar penyelenggaraan kurban tahun ini berjalan lancar,” ujarnya.