Temuan Investigasi, Sopir Bus Wisata Diduga Konsumsi Sabu
Polda Jatim terus bekerja keras menguak penyebab kecelakaan bus pariwisata yang menewaskan 14 penumpang. Temuan sementara, pengemudi bus terindikasi mengonsumsi narkoba jenis sabu.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·2 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — AF (29), pengemudi bus pariwisata PO Ardiansyah yang terlibat kecelakaan lalu lintas di jalan tol Surabaya-Mojokerto, Jawa Timur, Senin (16/5/2022) pagi, diduga mengonsumsi sabu. Sementara itu, Pemerintah Kota Surabaya berencana menanggung semua biaya pengobatan korban terluka.
Sebelumnya, kecelakaan tunggal terjadi di Kilometer 712.400, Senin, sekitar pukul 06.00. Dampaknya fatal. Sebanyak 14 tewas dan 19 luka-luka. Sebagian besar adalah warga Benowo, Kota Surabaya. AF juga masih dirawat karena menderita luka ringan.
Dari pemeriksaan sementara, AF bukan pengemudi utama. Dia adalah sopir cadangan dari Ahmad Ardi Ardianto (31). AF mengambil alih kemudi saat bus berada di Rest Area KM 695, sekitar 17 Km dari lokasi kejadian.
”Berdasarkan tes cepat narkoba, ada kandungan amfetamin dalam tubuh AF. Namun, untuk memastikannya, bakal dilakukan pemeriksaan sampel urine dan darah di laboratorium. Saat ini, kami masih menunggu rekomendasi dari dokter yang merawat AF,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Komisaris Besar Latif Usman, Selasa (17/5/2022).
Sementara itu, korban tewas telah dimakamkan Senin malam. Sementara itu, korban luka dirawat di RS Citra Medika Sidoarjo dan RSUD Mojokerto. Jumlah pasien di RS Citra Medika sebanyak delapan orang. Dua orang di antaranya dirujuk ke RSUD dr Soewandhi Surabaya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Polda Jatim masih menginvestigasi penyebab kecelakaan maut itu. Tim Traffic Accident Analysis (TAA) diterjunkan menelisik kasus itu.
”Kita tunggu bersama hasil investigasi tim TAA. Musibah ini harus menjadi pelajaran penting terkait keselamatan armada atau kendaraan dan kehati-hatian selama berkendara,” ujar Khofifah saat menjenguk korban kecelakaan di RS Citra Medika Sidoarjo, Selasa.
Khofifah menyampaikan dukacita untuk penumpang tewas. Dia mengajak keluarga yang ditinggalkan untuk mengikhlaskan kepergian korban. Gubernur juga meminta keluarga bersabar merawat kerabat yang terluka.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mengunjungi korban kecelakaan yang dirawat di RS Citra Medika mengatakan, akan mengupayakan pengobatan terbaik bagi warganya. Dia berencana memindahkan tempat perawatan korban luka, dari RS Citra Medika Sidoarjo dan RSUD Mojokerto ke RSUD dr Soewandhi Surabaya.
Tujuannya, kata Eri, agar korban lebih tertangani. Saat ini, Jasa Raharja hanya menanggung biaya pengobatan maksimal Rp 20 juta. Ke depan, Pemkot Surabaya berencana menanggung seluruh biaya pengobatan korban hingga sembuh.
Selain itu, pemindahan perawatan pasien ke Surabaya diyakini akan membuat keluarga lebih nyaman. Surabaya menjadi daerah kediaman keluarga korban. ”Perjalanan keluarga menuju ke rumah sakit di Mojokerto ini pasti menimbulkan trauma,” ucap Eri.