Penyaluran BLT Minyak Goreng di Papua dan Papua Barat Capai 95 Persen
Penyaluran bantuan langsung tunai minyak goreng ke seluruh wilayah Papua dan Papua Barat hampir rampung. Bantuan ini untuk meringankan beban masyarakat di tengah tingginya harga minyak goreng nonsubsidi.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng oleh PT Pos Indonesia di wilayah Papua dan Papua Barat telah mencapai 95 persen. Proses penyaluran bantuan uang tunai ini melibatkan aparat keamanan, khususnya di daerah rawan gangguan konflik.
Kepala Kantor Pos Cabang Utama Jayapura Arya Febrianto, Senin (16/5/2022), mengatakan, BLT minyak goreng senilai Rp 300.000 per bulan dibagikan kepada keluarga penerima manfaat. Bantuan ini telah disalurkan kepada masyarakat di dua provinsi ini sejak awal April 2022.
Penerima manfaat BLT minyak goreng di 28 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Papua mencapai 384.784 keluarga. Sementara penerima BLT di 12 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Papua Barat mencapai 65.800 keluarga.
Pemberian BLT untuk periode April hingga Juni senilai Rp 900.000 untuk satu keluarga penerima manfaat. Penyaluran bantuan terlaksana di kantor pemerintahan. Cakupan penyaluran BLT minyak goreng total telah mencapai 95 persen yang tersebar di wilayah Papua dan Papua Barat. ”Hanya tersisa Kabupaten Paniai yang belum tuntas penyaluran bantuan ini,” kata Arya.
Ia mengatakan, penyaluran bantuan bagi keluarga penerima manfaat di daerah rawan gangguan keamanan melibatkan aparat TNI-Polri setempat. Hal ini, misalnya, dilakukan di Kabupaten Puncak, Kabupaten Nduga, dan Kabupaten Pegunungan Bintang.
”Selama proses penyaluran bantuan petugas, kami tidak terkendala masalah keamanan berkat sinergi dengan aparat TNI-Polri dan pemda setempat. Kendala yang kami hadapi hanyalah masalah administrasi, seperti masyarakat belum memiliki dokumen kependudukan yang lengkap sebagai syarat untuk menerima bantuan,” kata Arya.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya Akbar Fitrianto mengaku pihaknya turut serta membantu proses penyaluran BLT minyak bagi masyarakat setempat melalui kantor distrik (Kecamatan). Masyarakat pun menyambut bantuan ini dengan penuh rasa syukur karena meringankan beban tingginya harga minyak goreng nonsubsidi.
Harga minyak goreng nonsubsidi di wilayah Provinsi Papua mencapai Rp 25.000-Rp 28.000 per liter untuk daerah pesisir. Sementara, harga minyak goreng nonsubsidi di daerah pegunungan mencapai sekitar Rp 40.000 per liter.
”Mudah-mudahan bantuan ini dapat terus terlaksana pada tahun berikutnya. Kami berharap agar pemberian bantuan juga disesuaikan dengan kondisi kemahalan barang kebutuhan pokok di daerah,” ucap Akbar.
Kepala Polres Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Cahyo Sukarnito menambahkan, pihaknya mengawal ketat penyaluran BLT minyak goreng sehingga kegiatan tersebut berjalan lancar dan aman. Tak ada gangguan dari kelompok kriminal bersenjata yang sering kali menebar teror di sana.