Kecelakaan Bus Wisata di Tol Surabaya-Mojokerto, 13 Tewas
Kecelakaan fatal diduga karena kelengahan pengemudi terus berulang. Di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto kembali terjadi kecelakaan fatal bus pariwisata yang mengakibatkan 13 orang meninggal.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·2 menit baca
MOJOKERTO, KOMPAS — Sebanyak 13 orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus wisata PO Ardiansyah di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Jawa Timur, Senin (16/5/2022). Sebanyak 10 orang tewas di lokasi kejadian. Sementara tiga orang lainnya meninggal dunia dalam penanganan di rumah sakit di Mojokerto.
Menurut Kepala Satuan Patroli Jalan Raya Polda Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Dwi Sumrahadi, kecelakaan terjadi di Kilometer 712+400 jalur A atau arah Surabaya dari Mojokerto, pukul 06.15. Kejadian ini tidak melibatkan kendaraan lain.
”Saat melaju di lajur lambat, bus tiba-tiba oleng ke kiri dan menabrak tiang VMS (variable message sign) sehingga terguling,” kata Dwi. Saat kecelakaan, cuaca cerah, sedangkan lalu lintas lancar karena tidak ramai.
Dwi melanjutkan, sebanyak 10 orang meninggal di lokasi. Jenazah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di Kota Mojokerto dan Kabupaten Mojokerto. Sebanyak tiga orang meninggal dalam penanganan. ”Sementara ini, korban kecelakaan fatal itu 13 orang,” katanya.
Dwi belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan. Namun, pengemudi bernama Ade Firmansyah diduga mengantuk sehingga kehilangan konsentrasi saat mengemudi. Bus membawa rombongan warga Surabaya yang pulang berlibur dari Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Mojokerto Ajun Komisaris Heru Budi Santoso menambahkan, kecelakaan itu masih dalam penyelidikan. Petugas masih mengumpulkan dan mengonfirmasi data penumpang termasuk korban yang meninggal.
”Data sementara, korban luka sebanyak 12 orang dan ditangani di beberapa rumah sakit,” kata Heru. Mereka dirawat di antaranya di RS Citra Medika Sidoarjo, RS Emma Mojokerto, RS Petrokimia Gresik, RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, dan RSUD Raden Achmad Basoeni Mojokerto.
Djoko Setidjowarno dari Masyarakat Transportasi Indonesia yang dihubungi secara terpisah menyayangkan kecelakaan fatal itu karena berulang. ”Terjadi pagi hari, pengemudi mungkin keletihan dan terserang kantuk. Mohon agar peristiwa ini menjadi pelajaran bersama,” katanya.