Tri Suci Waisak Kembali Digelar di Pelataran Borobudur dengan Penyesuaian
Dengan mempertimbangkan situasi pandemi, pelaksanaan perayaan Tri Suci Waisak dilakukan dengan sejumlah penyesuaian. Jumlah umat dibatasi dan pengobatan gratis tidak digelar.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Untuk pertama kalinya di masa pandemi, perayaan Tri Suci Waisak kembali digelar di Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dengan mempertimbangkan kondisi risiko penularan dan potensi peningkatan kasus Covid-19 setelah Lebaran, pelaksanaan rangkaian acara rutin diubah dan dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jawa Tengah Tanto Soegito Harsono mengatakan, perayaan Waisak akan digelar di kawasan Zona 1 Candi Borobudur pada Senin (16/5/2022) dengan protokol kesehatan ketat. Selain melakukan pemeriksaan suhu pada umat dan siapa pun yang terlibat dalam acara, jumlah umat pun dibatasi hanya 1.299 orang, jauh di bawah jumlah kapasitas biasa yang mencapai 5.000 orang.
Meski demikian, kata Tanto, segenap umat Buddha sangat lega bisa kembali merayakan Tri Suci Waisak secara langsung di pelataran Candi Borobudur. Dalam perayaan kali ini, umat pun akan berdoa untuk kondisi bangsa dan negara dengan memanjatkan harapan agar pandemi segera berlalu.
Penyesuaian juga dilakukan dalam rangkaian perayaan. Salah satu bentuk penyesuaian adalah tidak digelarnya kegiatan pengobatan gratis. Kegiatan itu kemudian diganti dengan bakti sosial pembagian 2.560 paket bahan kebutuhan pokok bagi warga di sekitar kawasan Borobudur.
Pengobatan massal, menurut Tanto, terpaksa tidak dilakukan dengan mempertimbangkan potensi terjadinya peningkatan kasus Covid-19 pascaliburan Lebaran. ”Setelah liburan Lebaran berakhir seminggu lalu dan kasus Covid-19 (berpotensi) kembali meledak, maka pengobatan gratis jelas tidak mungkin dilaksanakan karena banyak dokter akan terkonsentrasi untuk menangani pasien di rumah sakit,” ujarnya, Sabtu (14/5), di sela-sela acara pembagian bantuan bahan kebutuhan pokok bagi warga di Taman Lumbini, Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur.
Sebelum pandemi, pengobatan gratis rutin dilaksanakan dalam rangkaian perayaan Tri Suci Waisak. Pengobatan digelar dengan melibatkan sedikitnya 500 dokter yang berasal dari banyak rumah sakit di Jakarta.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Walubi Bikkhu Khanit Sannano Mahathera mengatakan, tema Waisak 2556 BE/2022 kali ini adalah ”Jalan Kebijaksanaan Menuju Kebahagiaan Sejati”. Sesuai dengan tema itu, seluruh umat Buddha diminta menggunakan kebijaksanaannya untuk menjalankan ajaran Sang Buddha, menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk untuk mengatasi masalah yang dihadapi saat ini, seperti masalah pandemi.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama Nyoman Suriadarma mengatakan, Candi Borobudur adalah milik segenap masyarakat Indonesia. Semua umat beragama ada di dalamnya. Oleh karena itu, siapa pun yang datang, menggunakan candi untuk acara apa pun, termasuk untuk acara keagamaan, juga wajib memperlakukan Candi Borobudur dengan sebaik-baiknya.
Umat Buddha diminta menggunakan kebijaksanaannya untuk menjalankan ajaran Sang Buddha, menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk untuk mengatasi masalah yang dihadapi saat ini, seperti masalah pandemi.
Terkait rangkaian kegiatan, Suriadarma mengatakan perayaan keagamaan seperti Tri Suci Waisak wajib diisi dengan banyak kegiatan sosial. ”Dengan mempertimbangkan dampak pandemi, inilah saatnya dilakukan kegiatan sosial sebagai bagian dari kepedulian terhadap sesama,” ujarnya.
General Manager Taman Wisata Candi Borobudur Aryono Hendro Malyanto mengatakan, Waisak yang jatuh pada Senin (17/5) diprediksi nantinya juga akan berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan candi sejak Sabtu (14/5) hingga Senin (16/5).
”Selama empat hari tersebut, mungkin nantinya rata-rata jumlah pengunjung akan berkisar 6.000-7.000 orang per hari,” ujarnya. Angka itu sedikit di atas rata-rata jumlah kunjungan di akhir pekan yang biasanya 4.000-6.000 orang per hari.
Adapun jumlah wisatawan yang datang ke Candi Borobudur pada Sabtu (14/5) pukul 11.00 telah mencapai lebih dari 4.000 orang.