Purnawirawan TNI AD Didorong Berwirausaha untuk Kesejahteraan Rakyat
Para purnawirawan TNI AD didorong berwirausaha setelah purnatugas. Pemberdayaan purnawirawan untuk menciptakan lapangan bekerja bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·4 menit baca
DOKUMENTASI PERSATUAN PURNAWIRAWAN TNI AD
Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD Letnan Jenderal (Purn) Doni Monardo (baju putih) memanen udang di tambak PT Parigi Aquakultura Prima di Desa Sejoli, Kecamatan Moutong Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (13/5/2022). Tambak itu akan menjadi tempat studi dan pelatihan bagi anggota TNI AD yang akan pensiun untuk bisa menduplikasinya.
PARIGI, KOMPAS - Pensiunan atau purnawirawan TNI Angkatan Darat didorong berwirausaha guna menciptakan lapangan kerja pada masyarakat. Dengan begitu, para purnawirawan mampu berkontribusi terhadap kesejahteraan rakyat yang pada gilirannya memperkuat ketahanan negara. Sejumlah sektor potensial dikembangkan.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Letnan Jenderal (Purn) Doni Monardo saat meninjau dan memanen udang vaname di tambak PT Parigi Aquakultura Prima (PAP), Jumat (13/5/2022). Tambak udang dengan teknologi intensif tersebut terletak di Desa Sejoli, Kecamatan Moutong Tengah, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), sekitar 250 kilometer dari Palu, atau dekat dengan perbatasan Provinsi Gorontalo. PPAD dan PT PAP menjalin kerja sama untuk studi, pelatihan, dan usaha pertambakan.
Doni meyakini, jika purnawirawan TNI diberdayakan untuk berwirausaha, hal ini bakal memberikan dampak bagi masyarakat sekitar karena mampu menyerap tenaga kerja. ”Sudah ada beberapa purnawirawan yang melakukan itu. Mereka sukses dan bisa menciptakan lapangan kerja untuk ribuan orang,” ujarnya.
Pekerja mengatur udang vaname untuk diangkut dari tambak perusahaan di Desa Sejoli, Kecamatan Moutong Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng, Jumat (13/5/2022). Produksi udang vaname oleh PT Parigi Aquakultura Prima mencapai 70 ton per hektar karena penggunaan teknologi intensif.
Namun, jumlah purnawirawan yang berwirausaha masih sedikit dan tidak terintegrasi. Hal itu mendorong PPAD mencanangkan program dengan strategi berbasis kesejahteraan (prosperity) melalui wirausaha. Potensi daerah untuk mendorong kesejahteraan itu masih sangat besar, termasuk dengan usaha tambak.
PPAD bersama dengan komando daerah militer (kodam) di Indonesia, terutama Kodam XIII/Merdeka yang menaungi Provinsi Sulteng, Gorontalo, dan Sulawesi Utara, akan melatih anggota yang akan pensiun atau sudah pensiun di PT PAP. Model tersebut bisa dikembangkan ke daerah-daerah lain yang memiliki potensi tambak udang.
Inilah pengabdian yang tak kenal henti setelah bertugas. Pengabdian setelah masa tugas sangat terbuka luas untuk membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Doni Monardo)
”Inilah pengabdian yang tak kenal henti setelah bertugas. Pengabdian setelah masa tugas sangat terbuka luas untuk membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Doni yang juga mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Ia mengapresiasi PT PAP yang bisa menghasilkan 73 ton udang vaname per hektar. Produksi tersebut tertinggi dibandingkan dengan usaha serupa yang dikelola dengan teknologi intensif dan menghasilkan berkisar 40 ton-50 ton per hektar. Produksi tinggi itu akan dipelajari dan dikaji untuk disebarluaskan ke daerah-daerah lainnya.
KOMPAS/VIDELIS JEMALI
Seorang pekerja memperlihatkan udang vaname yang sudah dipanen di tambak PT Aquakultura Prima di Desa Sejoli, Kecamatan Moutong Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng, Jumat (13/5/2022). Produksi udang vaname oleh PT Parigi Aquakultura Prima mencapai 70 ton per hektar karena penggunaan teknologi intensif.
Doni mengingatkan kesejahteraan rakyat merupakan bentuk pertahanan yang kuat. Jika ekonomi masyarakat kuat, penerimaan negara menjadi besar yang berdampak pada peningkatan pajak dari dunia usaha. Hal itu bermuara pada semakin tingginya alokasi anggaran untuk sektor pertahanan negara. Karena itu, kesejahteraan rakyat harus diwujudkan bersama.
Doni menegaskan, PPAD, sesuai amanat musyawarah nasional pada pertengahan Desember 2021 serta anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi tidak berpolitik praktis. Anggota organisasi bisa berpolitik praktis, tetapi tidak menggunakan bendera PPAD. Politik PPAD murni untuk kesejahteraan.
Dikirim ke luar
Adapun PT PAP saat ini mengelola 8 hektar tambak udang yang bisa berproduksi. Pada siklus pertama menjelang akhir tahun lalu produksi 68 ton per hektar. Saat ini pada siklus kedua perusahaan berhasil menaikkan produksi menjadi 73 ton per hektar. Perusahaan menjual udang, antara lain ke Makassar, Sulawesi Selatan, dengan harga Rp 120.000 per kilogram.
Perusahaan beroperasi sejak 2018 dengan panen udang pertama pada akhir tahun lalu. Perusahaan rencananya mengelola tambak hingga 250 hektar.
KOMPAS/VIDELIS JEMALI
Terlihat kincir beroperasi untuk menyirkulasi air di dalam tambak udang vaname PT Parigi Aquakultura Prima di Desa Sejoli, Kecamatan Moutong Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng, Jumat (13/5/2022). Perusahaan menggunakan teknologi tinggi dalam mengelola tambak untuk menghasilkan udang vaname.
Perusahaan mengelola tambak dengan teknologi tinggi. Hal itu tampak dalam pengelolaan air menggunakan kincir yang aktif selama 24 jam serta teknologi penyaringan air laut sebelum masuk ke tambak. Perusahaan bermitra dengan masyarakat Desa Sejoli sebagai pemilik lahan. Lahan tidak dibeli, tetapi dikelola perusahaan dengan model bagi hasil. Untuk 1-3 siklus panen, masyarakat pemilik lahan mendapatkan 2 persen dari total penjualan. Untuk siklus keempat hingga 15 tahun, warga mendapatkan 10 persen dari penjualan.
Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai menyebutkan, produksi udang di PT PAP bisa menjadi model tambak udang masyarakat yang selama ini dikelola secara tradisional atau tanpa teknologi. Sejumlah petambak sudah mengembangkan model teknologi tersebut meski dalam skala kecil. Pemerintah mendorong optimalisasi teknologi tersebut untuk memacu produksi.
Sebagai perbandingan, berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Parigi Moutong, produksi udang vaname di tambak tradisional 500-1.000 kilogram per hektar. Rendahnya produksi tersebut karena minimnya intervensi teknologi. Ada sekitar 10.000 hektar tambak udang di Parigi Moutong. Dalam praktiknya, petambak bergantian menabur udang vaname dengan ikan bandeng di tambak yang sama.
Direktur yang juga pemilik PT PAP Rudy Hartono Wibowo menyatakan, perluasan tambak hingga mencapai 250 hektar dilakukan secara bertahap. Hal itu dilakukan dengan memperhatikan prosedur yang berlaku dan penyediaan infrastruktur, terutama listrik. Listrik masih menjadi kendala operasionalisasi tambak skala luas. Listrik digunakan untuk menggerakkan kincir di dalam tambak.
KOMPAS/VIDELIS JEMALI
Tampak tambak udang vaname PT Parigi Aquakultura Prima yang menggunakan teknologi tinggi di Desa Sejoli, Kecamatan Moutong Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng, Jumat (13/5/2022). Produksi udang vaname dengan penggunaan teknologi tinggi itu mencapai 70 ton per hektar setiap siklus panen.
Terkait skema kemitraan dengan perusahaan, Marzuki (51), tokoh masyarakat Desa Sejoli, menilai, hal itu menguntungkan. Semua operasi tambak dilakukan perusahaan, sedangkan warga yang lahannya dikelola perusahaan tinggal menerima hasil.
Ia mencontohkan, dirinya bersama dengan kerabat menyerahkan 4 hektar lahan untuk dikelola PT PAP. Dari satu siklus panen yang sudah dilakukan, dirinya mendapatkan Rp 3 juta per hektar. Nilai itu lebih tinggi dari produksi tambak udang selama ini yang mencapai Rp 3 juta per hektar setiap musim panen atau empat bulan.