Sesar Lokal Aktif, Lampung Dilanda Gempa 77 Kali dalam Empat Hari
Aktivitas sesar lokal memicu gempa berulang di wilayah Lampung. Dalam empat hari terakhir, tercatat 77 kali gempa. Dari jumlah itu, sebanyak empat kali gempa dirasakan oleh warga.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Aktivitas sesar lokal memicu gempa berulang di Provinsi Lampung. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kegempaan Lampung mencatat terjadi 77 kali gempa dalam empat hari.
Kepala Stasiun Geofisika Kotabumi Anton Sugiharto menuturkan, gempa 77 kali yang melanda Lampung terjadi dalam kurun waktu 7-10 Mei 2022. Gempa terbesar terjadi pada Senin, 9 Mei 2022 pukul 06:53:54 dengan magnitudo 3,5. Pusat gempa ada di tenggara Kabupaten Tanggamus, Lampung.
”Tidak ada dampak yg dirasakan akibat gempa ini,” ujar Anton saat dihubungi dari Bandar Lampung, Selasa (10/5/2022).
Ia menerangkan, tidak semua gempa yang melanda wilayah Lampung itu dirasakan oleh warga. Dari 77 kali gempa yang terjadi, tercatat hanya empat kali gempa yang dirasakan warga di Kota Bandar Lampung, Kabupaten Pesawaran, dan Tanggamus dengan skala intensitas II-III MMI.
Meski kekuatan gempa tidak begitu besar, guncangan gempa terasa karena pusat gempa berulang yang melanda Lampung, termasuk dalam gempa dangkal akibat aktvitas sesar lokal. Gempa terjadi pada kedalaman kurang dari 10 kilometer.
Selain merasakan guncangan gempa, sejumlah warga juga melaporkan mendengar suara gemuruh bersamaan dengan guncangan gempa. Kendati begitu, tidak ada laporan kerusakan bangunan yang dilaporkan akibat gempa tersebut.
Guncangan gempa terasa karena pusat gempa berulang yang melanda Lampung termasuk dalam gempa dangkal akibat aktvitas sesar lokal. (Anton Sugiharto)
Ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dari analisis BMKG, gempa berulang itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Menurut dia, gempa berulang yang berpusat di Bandar Lampung dan Tanggamus itu diduga kuat berasal dari aktivitas Sesar Menanga (Menanga Fault) dan Semangko. Berdasarkan peta geologi, sesar itu berada persis di wilayah episentrum rentetan gempa.
Kendati begitu, Anton menyatakan, pihaknya tidak menemukan keterkaitan kejadian gempa dengan meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau pada April 2022. Berdasarkan catatan, gunung api yang berada di perairan Selat Sunda itu mengalami erupsi pada 24 April pukul 20.20 dengan ketinggian kolom abu mencapai 3.000 meter di atas puncak.
Ruth (25), warga Kota Bandar Lampung, menuturkan, getaran gempa terasa cukup kuat di rumahnya yang berada di wilayah Teluk Betung, Bandar Lampung. Guncangan gempa terasa seperti ada truk yang berlalu.
Potensi gempa
Lampung merupakan salah satu wilayah dengan aktivitas kegempaan yang cukup tinggi. Kondisi itu dipengaruhi aktivitas subduksi Lempeng Eurasia dengan Lempeng Indo-Australia.
Zona subduksi lempeng inilah yang menjadi jalur-jalur pusat gempa tektonik di Lampung. Selain dekat dengan zona subduksi, Lampung juga dilewati sesar tektonik aktif yang membentang dari ujung Aceh hingga Selat Sunda yang dikenal sebagai Sesar Besar Sumatera.