Padi Terserang Tungro, Petani di Kalsel Terancam Gagal Panen
Petani di Kalimantan Selatan terancam gagal panen karena banyak tanaman padi yang mati akibat terserang virus tungro. Bantuan dan solusi dari pemangku kepentingan sangat diharapkan untuk mengatasi serangan virus itu.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·4 menit baca
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Sebagian tanaman padi di Desa Malintang, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, tampak menguning akibat terserang virus tungro, Selasa (10/5/2022). Serangan virus tersebut membuat petani terancam gagal panen karena banyak tanaman padi yang mati sebelum berbulir.
MARTAPURA, KOMPAS — Virus tungro menyerang sebagian tanaman padi di Kalimantan Selatan akhir-akhir ini. Petani terancam gagal panen karena banyak tanaman padi yang mati sebelum berbulir. Bantuan dan solusi dari pemangku kepentingan sangat diharapkan untuk mengatasi serangan virus tersebut.
Mukrani (63), petani di Desa Malintang, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, menuturkan, sebagian tanaman padi di sawahnya terserang tungro dalam sebulan terakhir. Banyak tanaman padi yang baru berumur 1-2 bulan mati setelah daunnya tiba-tiba menguning dan batangnya membusuk.
”Serangan tungro terjadi lagi tahun ini. Kalau tidak cepat diatasi, banyak petani akan gagal panen,” kata Ketua Kelompok Tani Bunga Padi, Desa Melintang, itu saat ditemui di sawahnya, Selasa (10/5/2022).
Mukrani saat ditemui sedang mengganti tanaman padi yang mati akibat serangan tungro dengan tanaman baru. Rumpun padi yang mulai terserang tungro dibabatnya, lalu dipilah-pilah. Batang padi yang masih bagus dikumpulkan untuk ditanam kembali, sedangkan batang padi yang sudah busuk langsung dibuang.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Mukrani (63), petani di Desa Malintang, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengganti tanaman padi yang mati akibat terserang virus tungro di sawahnya, Selasa (10/5/2022).
Menurut Mukrani, serangan tungro pada tanaman padi pernah terjadi dua tahun lalu. Saat itu, ia juga melakukan cara yang sama seperti dilakukannya sekarang ini. Tanaman padi selanjutnya disemprot dengan obat pembasmi hama, lalu diberi pupuk. Hasilnya memang tidak terlalu bagus, tetapi setidaknya ia tak sampai gagal panen.
”Untuk mengatasi serangan tungro dua tahun lalu, saya pakai modal sendiri. Tahun ini, saya berharap ada bantuan dari pemerintah,” ujarnya.
Bantuan sangat diharapkan Mukrani dan 25 petani lainnya yang tergabung dalam Kelompok Tani Bunga Padi karena mereka baru saja mulai bercocok tanam lagi. Musim tanam padi tahun ini agak terlambat karena areal persawahan mereka rusak akibat banjir besar yang melanda Kalsel pada awal 2021.
”Yang diperlukan petani saat ini adalah obat-obatan untuk membasmi tungro dan pupuk,” ujarnya.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Mukrani (63), petani di Desa Malintang, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, memperlihatkan tanaman padi di sawahnya yang terserang virus tungro, Selasa (10/5/2022).
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Serikat Petani Indonesia (SPI) Kalsel Dwi Putra Kurniawan mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan mengenai serangan tungro pada tanaman padi dari petani yang ada di Kabupaten Banjar dan Barito Kuala.
”Tungro dilaporkan menyerang padi yang ditanam di persawahan atau dataran rendah, sementara padi yang ditanam di dataran tinggi atau daerah pegunungan masih aman,” katanya.
Dari penelitian sementara, ungkap Dwi, perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap cocok tanam padi di Kalsel. Sentra pertanian tanaman pangan di daerah dataran rendah Banjar dan Barito Kuala menjadi daerah yang paling terdampak perubahan iklim yang ekstrem.
Tungro dilaporkan menyerang padi yang ditanam di persawahan atau dataran rendah, sementara padi yang ditanam di dataran tinggi atau daerah pegunungan masih aman.
”Tim kami sedang turun ke lapangan untuk mendata luasan tanaman padi yang terserang tungro dan petani yang terdampak. Sampel bibit padi juga diambil untuk diperiksa,” ujarnya.
Pukulan berat
Menurut Dwi, serangan tungro pada tanaman padi menjadi pukulan berat bagi petani di Kalsel. Terlebih, mereka baru saja mengalami musibah banjir besar pada awal tahun lalu. ”Kalau sudah kena serangan tungro, petani terancam gagal panen,” katanya.
Banyak di antara petani bakal merugi akibat serangan tungro. Apalagi, sebagian dari mereka bercocok tanam dengan modal pinjaman dari perbankan. ”Kami berupaya memberi pendampingan kepada petani yang pakai pinjaman modal dari bank supaya ada keringanan atau kemudahan buat mereka dalam membayar angsuran,” tuturnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel Syamsir Rahman menyebutkan, luas tanaman padi yang terserang tungro sekitar 100 hektar dan tersebar di wilayah Kabupaten Banjar, Barito Kuala, serta Tanah Laut. ”Timbulnya tungro ini akibat cuaca yang tak menentu dan dampak banjir lalu,” katanya.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Mukrani (63), petani di Desa Malintang, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, membabat tanaman padi di sawahnya yang terserang virus tungro, Selasa (10/5/2022).
Untuk mengatasi serangan tungro, menurut Syamsir, pihaknya bersama Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalsel, serta dinas pertanian kabupaten setempat sudah melakukan gerakan pengendalian. Penyemprotan dengan obat pembasmi hama dilakukan untuk mengisolir serangan tungro agar tidak meluas.
”Gerakan pengendalian sudah dilakukan di Tanah Laut dan beberapa lokasi di Barito Kuala,” ujarnya.
Syamsir berharap dinas yang membidangi pertanian di setiap kabupaten bisa lebih proaktif dan cepat tanggap dalam mengatasi serangan tungro. ”Kalau perlu obat-obatan ataupun stok obatnya kurang, segera lapor supaya bisa kami bantu,” katanya.