Dua Warga Terluka Bakar Sekujur Tubuh akibat Ledakan Pipa Gas di Prabumulih
Kebakaran yang diduga akibat kebocoran pipa gas terjadi di Desa Kemang Tanduk, Kecamatan Rambang Kapak Tengah, Kota Prabumulih, Sumsel, mengulang kejadian 10 tahun lalu. Dua warga terluka bakar sekujur tubuh.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PRABUMULIH, KOMPAS — Kebakaran yang diduga akibat kebocoran pipa gas terjadi di Desa Kemang Tanduk, Kecamatan Rambang Kapak Tengah, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, Senin (9/5/2022) pagi. Akibatnya, dua warga yang merupakan pasangan suami-istri mengalami luka bakar hingga 50 persen. Mereka tersambar api saat melintas di dekat lokasi ketika hendak pergi menyadap karet.
Lokasi kebakaran terletak di belakang pagar antara fasilitas operasi Pertamina EP (PEP) Limau Field dan PT Titis Sampurna, perusahaan pemasok gas. Kedua perusahaan sedang menerjunkan tim investigasi untuk mencari penyebab kebakaran.
Adi Darminto, Kepala Desa Kemang Tanduk, mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 06.10 yang diawali dengan ledakan cukup besar. Suara ledakan bahkan terdengar hingga radius 3 kilometer. Tak ayal warga pun panik dan segera keluar dari rumah.
Ledakan besar yang terjadi satu kali itu kemudian disusul dengan gumpalan asap hitam pekat yang membubung di udara. ”Sempat tercium bau gas di sekitar perusahaan. Namun, setelah kedua mesin dari areal perusahaan dimatikan, bau gas itu berangsur menghilang,” ujar Adi.
Tidak ingin mengambil risiko, Adi segera mengimbau warga yang tinggal sekitar 500 meter dari lokasi kejadian segera menjauhi kebakaran karena khawatir akan terjadi ledakan susulan. Namun, yang dikhawatirkan tidak terjadi.
Warga pun kembali ke rumah masing-masing setelah proses pemadaman selesai dan semua sudah dinyatakan aman. Adi teringat ledakan besar seperti ini sudah pernah terjadi sekitar 10 tahun lalu di daerah itu. Hanya saja ledakan tidak menimbulkan asap hitam pekat seperti sekarang ini.
Senior Manager Relations Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera Yudy Nugraha menjelaskan, kebakaran sudah bisa dipadamkan pada pukul 08.00. Setelah ledakan, tim tanggap darurat Pertamina langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pemadaman.
Lokasi kebakaran terletak di belakang pagar antara fasilitas operasi Pertamina EP (PEP) Limau Field dan PT Titis Sampurna. Selama proses pemadaman berlangsung, lokasi kebakaran telah dipasangi garis pembatas oleh perusahaan untuk mencegah pihak yang tidak berkepentingan masuk ke area tersebut.
Dua warga yang terluka adalah pasangan suami istri warga Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat. Mereka mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Kedua korban terkena dampak kebakaran setelah mereka kebetulan lewat saat ledakan terjadi. ”Saat itu, mereka hendak menyadap karet,” ujar Yudy.
Saat itu, mereka hendak menyadap karet. (Yudy Nugraha)
Saat ini, kedua korban sedang menjalani perawatan di RS Pertamina Prabumulih. ”Korban sedang dalam observasi dan penanganan tim dokter. Selanjutnya kedua korban akan dibawa ke RSUP Mohammad Hoesin Palembang untuk menjalani perawatan lanjutan.
Kebakaran ini tidak mengganggu operasional Stasiun Kompresor Gas 1 (SKG 1) di Desa Kemang Tanduk, karena kebakaran berada di luar daerah operasi. Untuk mengetahui penyebab kebakaran, tim investigasi PEP Limau Field dan PT Titis Sampurna sudah menerjunkan tim investigasi. ”Hasil investigasi akan dilaporkan kepada pemerintah daerah Kota Prabumulih,” ucapnya.
Yudy menjelaskan, fokusnya kali ini adalah menangani korban kebakaran agar bisa kembali pulih. Sementara untuk warga yang tinggal di sekitar lokasi kebakaran tidak dievakuasi karena setelah kebakaran terjadi, tim teknis segera melakukan pemeriksaan dengan menggunakan detektor gas. ”Dari hasil pemeriksaan tersebut, kami tidak menerbitkan perintah evakuasi,” katanya.
Kepala Polres Prabumulih Ajun Komisaris Besar Siswandi menuturkan, sampai saat situasi di lapangan sudah berangsur aman karena kebakaran sudah dipadamkan. Dugaan awal, kemungkinan ada kebocoran pipa gas di area kebakaran tersebut sehingga menyebabkan ledakan.
Apalagi, ujar Siswandi, Prabumulih memang merupakan kota yang memiliki jaringan gas yang cukup besar. ”Namun, terkait penyebab utamanya, semua diserahkan kepada kedua perusahaan yang sedang melakukan investigasi," ucap Siswandi.
Adapun kedua korban sudah ditangani. Dari pemeriksaan awal, mereka mengalami luka bakar di sekujur tubuh dengan tingkat luka bakar mencapai 50 persen. Sejauh ini, kata Siswadi, tidak ada evakuasi karena setelah pemadaman kondisi sekitar titik kebakaran sudah kembali kondusif.