Pemerintah Imbau Penerapan ”Work From Home” untuk Urai Kepadatan Arus Balik
Selain memperpanjang libur sekolah di tiga provinsi, pemerintah juga mengimbau penerapan sistem bekerja dari rumah untuk mengurai kepadatan saat puncak arus balik. Rekayasa lalu lintas satu arah di tol juga dilanjutkan.
Oleh
Tim Kompas
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perpanjangan libur sekolah di tiga provinsi dan imbauan penerapan sistem bekerja dari rumah diharapkan bisa ikut mengurai kepadatan saat arus balik Lebaran. Meski begitu, kepadatan arus lalu lintas di jalan tol pada Minggu (8/5/2022) ini tetap diantisipasi karena diprediksi menjadi puncak arus balik.
Imbauan penerapan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah pertama kali diungkapkan Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo beberapa hari lalu. Listyo mengimbau perusahaan swasta dan instansi pemerintah memberlakukan WFH untuk mengurangi kepadatan saat arus balik.
Dengan penerapan WFH, masyarakat bisa memiliki waktu yang lebih longgar untuk kembali dari kampung halaman sehingga potensi kepadatan saat arus balik bisa dikurangi.
Saat meninjau Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Sabtu (7/5/2022), Listyo mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan relaksasi berupa kebijakan WFH dan perpanjangan libur sekolah. Dengan adanya dua kebijakan itu, masyarakat diimbau bisa kembali dari kampung halaman setelah puncak arus balik.
”Relaksasi tersebut harus dimanfaatkan dan diatur saat balik sehingga kepadatan di arus balik bisa dihindari dan bisa diurai. Yang lebih penting lagi masyarakat bisa kembali dengan nyaman dan selamat. Kami, pemerintah dan stakeholder terkait, akan memberikan pelayanan terbaik,” ujar Listyo.
Imbauan Kapolri soal WFH mendapat dukungan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo. Tjahjo juga mengaku telah memberikan arahan kepada semua pejabat pembina kepegawaian (PPK) agar mengatur jadwal WFH di instansi masing-masing.
WFH bisa diterapkan selama satu minggu setelah puncak arus balik Lebaran yang diprediksi terjadi pada Minggu ini. ”Saya setuju dengan pendapat Kapolri agar instansi pemerintah menerapkan kebijakan WFH. Semua PPK diharapkan mengatur pembagian jadwal agar penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan,” ujar Tjahjo.
Tjahjo menyatakan, kebijakan WFH tidak akan mengganggu pelayanan, urusan administrasi, serta layanan pemerintahan lainnya. Sebab, instansi pemerintah telah menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang memungkinkan aparatur sipil negara (ASN) bekerja tanpa batas ruang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
”WFH juga bisa jadi kesempatan untuk isolasi mandiri agar mencegah adanya pertambahan kasus Covid-19,” kata Tjahjo.
Sebelumnya, pemerintah juga memperpanjang libur sekolah di tiga provinsi, yakni Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Perpanjangan dilakukan selama tiga hari, yakni pada 9-11 Mei 2022. Oleh karena itu, pelajar di tiga provinsi tersebut baru masuk sekolah mulai Kamis (12/5).
”Perubahan tanggal masuk sekolah setelah libur Lebaran ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas pada arus balik Lebaran 2022,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Rekayasa lalu lintas
Meskipun sudah ada perpanjangan libur sekolah dan imbauan WFH, potensi kepadatan arus balik pada Minggu ini tetap diantisipasi. Apalagi, berdasarkan data PT Jasa Marga (Persero) Tbk, hingga H+3 Lebaran atau Jumat (6/5) kemarin masih ada sekitar 1,2 juta kendaraan yang belum kembali ke Jabotabek.
Sebelumnya, Jasa Marga mencatat, sekitar 2 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek pada H-10 sampai H1 Lebaran atau 22 April-2 Mei 2022. Namun, pada H2 hingga H+3 atau 3-6 Mei 2022, baru sekitar 815.000 kendaraan yang telah kembali ke Jabotabek.
”Berarti masih ada sekitar 60 persen atau 1,2 juta kendaraan yang belum kembali,” ujar Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru.
Menurut Heru, Jasa Marga memprediksi Minggu ini merupakan puncak arus balik. Pada hari ini diprediksi sekitar 269.000 kendaraan akan kembali ke Jabotabek atau naik 53,6 persen dari lalu lintas normal periode November 2021.
”Sejak kemarin, kami mengimbau masyarakat untuk tidak pulang di puncak arus balik. Kami berharap dengan adanya kebijakan perpanjangan libur anak sekolah hingga 12 Mei 2022, lalu lintas sebesar 60 persen yang belum kembali tadi bisa terdistribusi hingga pekan depan,” ucap Heru.
Melihat kondisi itu, kepolisian pun berencana melanjutkan rekayasa lalu lintas satu arah di jalan tol yang sudah diterapkan beberapa hari terakhir.
Listyo menyatakan, penerapan sistem satu arah di jalan tol kemungkinan diperpanjang waktunya. ”Ada kemungkinan dilakukan perpanjangan one way (satu arah). Memang dari angka-angka yang ada, one way harus kita tambahkan waktunya,” katanya.
Pada Sabtu pukul 07.00, kepolisian sempat memberlakukan sistem satu arah dari Kilometer 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, sampai Km 03+500 Halim, Jakarta.
Setelah itu, satu arah sempat diperpanjang dari Km 442+600 Simpang Susun Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, sampai Km 03+500 Halim. Pada Sabtu sore, satu arah diperpendek, dari Km 442+600 Simpang Susun Bawen hingga Km 28 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Sementara itu, arus kendaraan dan penumpang yang ingin menyeberang dari Sumatera ke Jawa juga mulai meningkat. Berdasar pantauan Kompas, Sabtu pukul 17.30.00-19.00, antrean kendaraan roda dua dan roda empat terlihat di Pelabuhan Bakauheni yang menjadi pelabuhan penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.
Berdasarkan data PT ASDP Indonesia Ferry, pada Jumat (6/5/) pukul 08.00 hingga Sabtu (7/5) pukul 08.00, jumlah penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak, Banten, mencapai 142.377 penumpang, terdiri dari 11.189 penumpang pejalan kaki dan 131.188 penumpang dalam kendaraan. Adapun total kendaraan mencapai 20.125 kendaraan, antara lain dari 11.413 kendaraan roda dua, 18.863 roda empat, 567 bus, dan beberapa truk.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, hingga Sabtu pagi baru sekitar 37 persen pemudik yang menyeberang kembali dari Sumatera ke Jawa. Untuk menghindari kepadatan, dia mengimbau pemudik yang ingin menyeberang dari Sumatera ke Jawa untuk berangkat setelah Minggu.
”Sampai Sabtu pagi ini, pergerakan sekitar 37 persen menggunakan kapal di penyeberangan ini. Artinya, 63 persen dalam satu dua hari ini akan menyeberang,” kata Budi di Pelabuhan Panjang, Lampung.