Antrean di ”Rest Area” Menyebabkan Perlambatan di Jalan Tol Cipali
Pengelola Jalan Tol Cikopo-Palimanan mengimbau pengendara yang butuh mengisi bahan bakar kendaraan atau perlu ke tempat makan agar keluar tol jika ”rest area” penuh. Saat masuk kembali, tarif tol tidak akan bertambah.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rekayasa lalu lintas satu arah atau one way menuju arah Jakarta yang diterapkan di Jalan Tol Cikopo-Palimanan sejak Kamis (5/6/2022) pukul 22.00 masih berjalan hingga Jumat (6/6/2022) siang. Kendaraan yang melewati ruas tol tersebut juga meningkat. Antrean kendaraan di rest area atau tempat istirahat menyebabkan perlambatan lalu lintas karena sejumlah kendaraan parkir di bahu jalan.
Puncak arus balik Lebaran 2022 diprediksi terjadi Minggu (8/5/2022). Untuk memperlancar lalu lintas kendaraan, kepolisian dijadwalkan menerapkan sistem satu arah dan pembatasan nomor kendaraan ganjil genap pada 6-8 Mei.
Namun, sistem satu arah di tol diberlakukan lebih awal pada Kamis malam. ”Sampai saat ini sistem one way menuju arah Jakarta masih berjalan. Sesuai jadwal akan berlangsung hingga pukul 24.00,” ujar General Manager Operasi Astra Tol Cipali Suyitno, dihubungi di Jakarta, Jumat siang.
Lalu lintas di ruas tol tersebut juga mulai ramai. Sebanyak 93.624 kendaraan melewati Gerbang Tol Palimanan, Kamis. Jumlah itu meningkat dibandingkan sehari sebelumnya dengan angka 88.618 kendaraan.
Namun, angka pada Kamis belum melampaui kepadatan saat puncak arus mudik tanggal 29 April, dengan 97.235 kendaraan. ”Lalu lintas saat ini sekitar 3.800 kendaraan per jam sehingga masih di bawah parameter kepadatan yang kami terapkan 4.000 kendaraan per jam. Sekali lagi, penerapan one way menjadi diskresi kepolisian,” katanya.
Sebagai perbandingan, lalu lintas saat puncak arus mudik lebih dari 5.000 kendaraan per jam. Kondisi ini menyebabkan kemacetan di beberapa titik, terutama menjelang rest area.
Perlambatan di rest area kembali terjadi Kamis malam. Antrean kendaraan yang ingin masuk ke rest area mengekor hingga jalan tol. Selain itu, sejumlah pengendara berhenti di bahu jalan.
Lalu lintas di ruas tol tersebut juga mulai ramai. Sebanyak 93.624 kendaraan melewati Gerbang Tol Palimanan, Kamis. Jumlah itu meningkat dibandingkan sehari sebelumnya dengan 88.618 kendaraan.
”Sebelum rest area, pengendara memakai tiga lajur termasuk bahu tol saat volume kendaraan tinggi. Ketika memasuki rest area, kembali menjadi dua lajur karena adanya kendaraan yang berhenti di bahu jalan. Hal ini yang menyebabkan perlambatan,” ujarnya.
Suyitno menuturkan, kapasitas rest area di tol terbatas sehingga tidak cukup menampung jumlah kendaraan saat arus mudik dan balik. Oleh karena itu, pengendara diimbau tidak memaksakan diri singgah ke rest area saat kondisinya padat.
”Kalau ingin mengisi BBM (bahan bakar minyak) atau ke restoran, bisa ke luar tol. Setelah itu bisa masuk (tol) lagi. Tarif tol tidak akan bertambah,” ucapnya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Cirebon Komisaris Alan Haikel mengingatkan pengendara untuk tidak berhenti atau memarkir kendaraan di bahu jalan. Selain berbahaya, juga berpotensi menjadi simpul kemacetan karena menghambat laju kendaraan di belakangnya.
”Rest area juga banyak tersedia di luar tol. Jaraknya tidak terlalu jauh dari gerbang tol. Selalu ikuti informasi lalu lintas dan patuhi arahan petugas di lapangan demi kelancaran perjalanan,” ujarnya.