Kecelakaan Lalu Lintas Selama Lebaran di Sumut Berkurang
Kecelakaan lalu lintas di Sumut selama Lebaran ini menurun dibanding tahun lalu. Polda Sumut mencatat 18 kejadian kecelakaan, tahun lalu mencapai 52 kejadian. Namun, korban meninggal akibat kecelakaan tahun ini 7 orang.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Kecelakaan lalu lintas di Sumatera Utara selama libur Lebaran 2022 mengalami penurunan dibandingkan masa Lebaran tahun lalu. Selama tujuh hari Operasi Ketupat Toba, Kepolisian Daerah Sumatera Utara mencatat 18 kejadian kecelakaan, menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 52 kejadian.
Namun, masih terdapat korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas tahun ini, yakni tujuh orang, meskipun angka itu menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 12 korban meninggal. ”Dari segi jumlah, angka kecelakaan masa Lebaran tahun ini menurun di Sumut,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Sumut Komisaris Besar Indra Darmawan Iriyanto, Jumat (6/5/2022).
Selain korban meninggal, kata Indra, kecelakaan pada Lebaran ini juga mengakibatkan korban luka berat sebanyak 11 orang dan luka ringan 17 orang. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun lalu yang mengakibatkan 47 orang korban luka ringan dan berat. Penurunan korban ini bisa ditekan karena penurunan kejadian kecelakaan secara signifikan.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sumatera Utara Hadi Wahyudi mengatakan, selain untuk memperlancar arus lalu lintas, Operasi Ketupat Toba 2022 juga fokus untuk menurunkan kejadian kecelakaan lalu lintas.
”Ada 101 pos pengamanan yang disiapkan selama masa Lebaran ini. Selain itu, ada juga 10 pos terpadu untuk pelayanan darurat,” ujarnya.
Hadi mengatakan, sebelumnya mereka juga sudah berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan khususnya pemerintah daerah dan perusahaan angkutan umum. Perbaikan infrastruktur, rambu lalu lintas, dan marka jalan pun dilakukan. ”Sosialisasi keselamatan berlalu lintas juga digencarkan,” kata Hadi.
Kesiapan pengemudi
Kepala Dinas Perhubungan Sumut Alfi Syahriza mengatakan, instansinya berfokus memastikan moda transportasi umum dalam kondisi laik jalan. Selain itu melakukan inspeksi keselamatan (ramp check) kendaraan serta memeriksa kesiapan sopir, termasuk tes urine untuk memastikan pengemudi bukan penyalahguna narkoba.
”Kami juga meminta kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam melakukan perjalanan arus mudik ataupun balik,” kata Alfi.
Alfi mengatakan, selama masa libur Lebaran ini, penumpang angkutan jalan di Sumut diperkirakan29.792 orang per hari, angkutan udara 16.192 orang per hari, kereta api 11.976 penumpang per hari, angkutan laut 1.198 penumpang per perjalanan, dan angkutan penyeberangan 1.891 kendaraan per hari.
Untuk memperlancar arus mudik dan arus balik ini, Dishub Sumut juga membatasi operasional angkutan barang di beberapa jalur, yakni di Jalan Medan-Berastagi, serta Jalan Pematang Siantar-Parapat-Porsea.
Pengecualian diterapkan pada kendaraan pengangkut bahan bakar minyak, bahan pokok, ternak, pupuk, dan kendaraan pengangkut sepeda motor pemudik.
Sosialisasi keselamatan berlalu lintas juga digencarkan.
Dishub Sumut pun kini berfokus untuk memperlancar arus balik yang diperkirakan puncaknya pada akhir pekan ini, Sabtu dan Minggu. Simpul-simpul arus balik akan dipenuhi pemudik seperti terminal, pelabuhan, dan bandar udara.
Volume kendaraan di Jalan Lintas Sumatera juga diperkirakan akan padat. Kepadatan lainnya diprediksi terjadi di Pelabuhan Belawan dan Bandara Internasional Kualanamu.