Ingin Kendalikan Covid-19, Jatim Gencarkan Lagi Vaksinasi
Jawa Timur tak ingin terlena dengan situasi Covid-19 yang landai dan terkendali sehingga perlu menggencarkan upaya terutama vaksinasi seusai libur Lebaran 2022.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta 38 kabupaten/kota mengantisipasi situasi Covid-19 (Coronavirus disease 2019) yang mungkin memburuk seusai masa libur Lebaran 2022. Daerah perlu menggencarkan lagi vaksinasi agar semakin banyak yang mencapai status level 1 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM.
Berdasarkan laman resmi https://infocovid19.jatimprov.go.id/, Jumat (6/5/2022) pukul 18.00 WIB, tersisa 128 kasus aktif yang menandakan jumlah pasien Covid-19 sedang ditangani se-Jatim. Kasus aktif terbanyak ada di Surabaya (27 kasus), Sidoarjo (13 kasus), Gresik (11 kasus). Namun, jumlah kasus aktif itu tidak signifikan alias terkendali. Surabaya dan Sidoarjo berstatus level 1 PPKM, sedangkan Gresik di level 2 PPKM.
Data menyebutkan, kasus baru Covid-19 bertambah 22 kasus dibandingkan sehari sebelumnya. Namun, penambahan kasus baru di bawah angka kesembuhan, yakni 27 kasus. Jika kesembuhan terus di atas kasus baru, jumlah kasus aktif akan turun dan Covid-19 terkendali.
Menurut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dengan jumlah kasus aktif yang terus turun, Covid-19 sudah berada dalam tahap terkendali. Namun, potensi penyakit ini kembali mewabah dapat terjadi jika aparatur terpadu sampai di kabupaten/kota lengah dan abai. Apalagi, saat ini masih dalam momentum libur Lebaran 2022 dengan mobilitas masyarakat umum begitu tinggi yang turut meningkatkan risiko penularan.
Untuk itu, Khofifah melanjutkan kinerja penanganan dan vaksinasi di daerah perlu ditingkatkan. Khusus untuk vaksinasi, cakupan dosis 2 dan dosis 3 bagi daerah-daerah yang belum berstatus level 1 PPKM. Untuk mencapai level 1 PPKM salah satu syaratnya adalah cakupan dosis 2 minimal 70 persen dari seluruh sasaran.
”Saya meminta bupati/wali kota untuk tancap gas percepatan vaksinasi dosis 2 dan dosis 3 setelah libur Lebaran terlewati,” kata Khofifah. Percepatan vaksinasi bisa dicapai dengan melihat ketersediaan atau stok yang mencukupi. Di Jatim ada stok 1,141 juta dosis vaksin Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Sinopharm, Pfizer, Johnson & Johnson, dan Covavax. Stok mencukupi untuk mendorong vaksinasi selama bulan ini.
Saya meminta bupati/wali kota untuk tancap gas percepatan vaksinasi dosis 2 dan dosis 3 setelah libur Lebaran terlewati.
Sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2022 tentang PPKM Level 3, Level 2, dan Level 1 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali, dari 38 kabupaten/kota di Jatim, yang berstatus level 1 ada 12 daerah, yakni Sidoarjo, Ponorogo, Magetan, Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Blitar, Tuban, Lamongan, Kabupaten Mojokerto, Kota Pasuruan, dan Bojonegoro. Sebanyak 25 kabupaten/kota di level 2, sedangkan Pamekasan di Pulau Madura berstatus level 3.
Secara terpisah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, terus mengawasi perkembangan Covid-19 dan penyakit lainnya yang berpotensi mewabah. Selain Covid-19, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan peringatan kewaspadaan terhadap potensi penularan penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.
”Penapisan melalui pemeriksaan acak Covid-19 tetap kami adakan untuk mempertahankan surveilans,” kata Eri. Di Surabaya, capaian vaksinasi dosis 2 sudah 116,3 persen. Untuk dosis 3 sebagai penguat, baru mencakup 43,9 persen tetapi tertinggi se-Jatim bersama Kota Mojokerto (47,9 persen).
Eri melanjutkan, pengendalian Covid-19 dengan swab dan vaccine hunter. Untuk swab hunter bertujuan terus mendapatkan kasus-kasus baru yang tersembunyi sehingga dapat ditempuh kebijakan pengendalian, misalnya isolasi mandiri terhadap pasien tanpa gejala atau ringan. Vaccine hunter bertujuan mempercepat cakupan vaksinasi kepada warga. ”Kami berburu ke kampung-kampung atau permukiman dan juga di ruang publik misalnya taman dan obyek wisata. Tujuannya pengendalian Covid-19,” ujarnya.