Antisipasi Kepadatan, ”Rest Area” Jalan Tol Dibuka Tutup
Untuk mengantisipasi kepadatan saat arus balik Lebaran, ”rest area” di jalan tol Jasa Marga Group akan diberlakukan sistem buka tutup. Hal itu dilakukan untuk mencegah antrean kendaraan yang bisa menyebabkan kemacetan.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan saat arus balik Lebaran, rest area atau tempat istirahat di jalan tol yang dikelola Jasa Marga Group akan diberlakukan sistem buka tutup. Penerapan sistem buka tutup itu dilakukan karena antrean kendaraan yang menuju ke dalam rest area bisa menyebabkan kemacetan di jalan tol.
Pemberlakuan sistem buka tutup itu disampaikan oleh PT Jasamarga Related Business (JMRB), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang mengelola sejumlah rest area. Dalam pemberlakuan sistem buka tutup itu, PT JMRB juga telah berkoordinasi dengan kepolisian dan mitra pengelola rest area lain di jalan tol yang dikelola Jasa Marga Group.
General Manager Perencanaan dan Pengendalian Operasional PT JMRB Meta Herlina Puspitaningtyas menjelaskan, penerapan sistem buka tutup itu dilakukan guna mengurai kepadatan di dalam rest area, terutama jika sedang dilakukan rekayasa lalu lintas one way atau satu arah di ruas jalan tol.
Menurut Meta, rest area yang diberlakukan buka tutup adalah rest area yang berpotensi menimbulkan titik-titik kepadatan di jalan tol arah Jakarta. Dengan pemberlakuan sistem buka tutup itu, diharapkan efektivitas rekayasa lalu lintas satu arah bisa dimaksimalkan.
”Atas diskresi kepolisian, kami masih melakukan rekayasa buka tutup rest area di jalan tol arah Jakarta secara situasional, terutama saat terjadi kepadatan di rest area selama rekayasa lalu lintas one way berlangsung,” ujar Meta melalui keterangan tertulis, Jumat (6/5/2022) pagi.
Selain sistem buka tutup, PT JMRB juga bakal melakukan skema rekayasa arus lalu lintas di dalam rest area saat diterapkannya sistem satu arah di jalan tol. Sebab, dengan adanya penerapan sistem satu arah di jalan tol, arus kendaraan yang keluar dan masuk rest area otomatis juga berubah.
”Dengan adanya perubahan tersebut, kami telah melakukan antisipasi agar tidak terjadi kepadatan di dalam rest area,” ujar Meta.
Meta juga menyatakan, saat penerapan sistem one way dan buka tutup rest area, PT JMRB telah menambah penyediaan sarana perambuan, rubber cone, dan water barrier. Selain itu, PT JMRB juga menambah personel keamanan dan pengatur lalu lintas di rest area.
Untuk mengindari kepadatan, Meta juga mengimbau pengguna jalan untuk memanfaatkan waktu istirahat di rest area sesuai dengan kebutuhan. Hal ini penting agar pengendara yang beristirahat di rest area dapat bergantian dengan pengguna jalan lainnya. Selain itu, para pengguna jalan juga diminta memastikan kecukupan bahan bakar minyak dan saldo uang elektronik agar bisa memaksimalkan waktu istirahat di rest area.
Sementara itu, pada Kamis (5/5/2022) sekitar pukul 21.41, rekayasa lalu lintas dengan sistem satu arah mulai diterapkan dari Kilometer 188 Gerbang Tol (GT) Palimanan hingga Km 72 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Sistem itu diterapkan ke arah barat atau Jakarta sehingga pengendara yang menuju ke arah timur tidak bisa melintas di jalan tol yang menjadi lokasi penerapan satu arah.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Firman Shantyabudi mengatakan, rekayasa lalu lintas dilakukan karena volume to capacity ratio (VCR) di Jalan Tol Trans-Jawa dari Jawa Tengah ke Jakarta pada masa arus balik diprediksi lebih dari 1. VCR merupakan perbandingan antara volume kendaraan yang melintas dan kapasitas jalan. Jika VCR lebih dari 1, ini berpotensi terjadi kemacetan.
”Angka VCR saat arus balik pada 6-8 Mei itu diprediksi di atas 1, tepatnya antara 1,3 hingga 1,6. Hal ini harus diintervensi dengan cara mengurangi jumlah kendaraan atau menambah kapasitas jalan,” ujar Firman di Semarang, Kamis.