Banyak Kejanggalan dalam Hilangnya Pensiunan Pejabat Polisi di Palangkaraya
Yunita Sandy, mantan pejabat Polda Kalteng, juga pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Katingan, Kalteng, dilaporkan hilang. Sudah empat hari pihak keluarga melakukan pencarian kini dibantu petugas.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Yunita Sandy dilaporkan hilang oleh keluarganya. Pensiunan pejabat kepolisian yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, itu diduga hilang di sekitar Sungai Kahayan. Banyak kejanggalan dari hilangnya Yunita Sandy.
Kepala Basarnas Kota Palangkaraya Muhamad Hariyadi menjelaskan, pihaknya memulai pencarian dari lokasi ditemukannya sepeda motor yang diduga digunakan Yunita Sandy di sekitar Jembatan Kahayan. Pihaknya selama dua hari belakangan juga menyisir berbagai tempat di Sungai Kahayan, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
”Tak hanya sungai, kami juga mencari di semak-semak semua wilayah di bawah Jembatan Kahayan. Sampai saat ini masih nihil,” kata Hariyadi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (5/5/2022).
Hariyadi menjelaskan, pihaknya berkoordinasi dengan Polsek Pahandut, Kota Palangkaraya. Kasus ini bermula dari laporan keluarga korban ke Polsek Pahandut pada Rabu (4/5/2022), setelah itu bersama anggota Polsek Pahandut melakukan pencarian. Sehari sebelum laporan itu, warga sekitar Jembatan Kahayan menemukan sepeda motor yang diparkir di bawah jembatan.
Beberapa warga yang menemukan sepeda motor tersebut, lanjut Hariyadi, tidak mengetahui siapa pemilik sepeda motor dan menyerahkan ke pos polisi terdekat. Dari situ, polisi kemudian memanggil keluarga Yunita Sandi. Keluarga pun membenarkan bahwa sepeda motor tersebut merupakan milik yang bersangkutan.
”Kami hari ini masih melakukan pemantauan. Jika dalam beberapa hari ke depan belum ditemukan, pencarian bisa dihentikan,” ungkap Hariyadi.
Hariyadi menjelaskan, kasus itu bukan merupakan ranah Basarnas Kota Palangkaraya, pihaknya hanya sekadar membantu pencarian yang dilakukan Polsek Pahandut karena dugaan awal korban berada di sekitar jembatan dan Sungai Kahayan.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Kepolisian Sektor Pahandut Ajun Komisaris Susilowati. Ia bersama anggotanya juga masih terus melakukan pencarian terhadap Yunita Sandy.
Yunita Sandy baru tiga bulan pensiun dari kepolisian. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Ketertiban Sosial (Bintibsos) Polda Kalteng dengan pangkat Ajun Komisaris Besar (AKBP).
Kalaupun ada rasa sakit atau apa pun ibu saya selalu berdoa bersama, apalagi beliau juga pendeta. (Glorio)
Selain itu, Yunita Sandy juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Katingan dari Fraksi TNI/Polri periode 1999 sampai 2004.
Anak Yunita Sandy, Glorio, mengungkapkan kepada wartawan jika ibunya terlihat di kamera pengawas di rumahnya keluar menggunakan sepeda motor pada pukul 03.15 pada Minggu (1/5/2022) lalu. Sejak saat itu, ibu rumah tangga itu belum kembali ke rumah.
Glorio mengungkapkan, dirinya menilai banyak kejanggalan dari kasus tersebut. Menurut dia, meski bisa, ibunya itu sudah lama sekali tidak pernah mengendarai sepeda motor. ”Ke mana-mana selalu pakai mobil,” ujarnya.
Glorio menambahkan, ibunya juga selalu menggunakan gigi palsu jika keluar rumah, tetapi saat itu gigi palsu milik Yunita masih berada di rumah beserta dompet dan telepon seluler. ”Kalaupun ada rasa sakit atau apa pun, ibu saya selalu berdoa bersama, apalagi beliau juga pendeta,” ungkapnya.
Glorio menepis spekulasi ibunya melompat dari Jembatan Kahayan karena, menurut dia, badan ibunya yang besar akan kesulitan memanjat pagar di dekat Jembatan Kahayan. Meskipun sepeda motor sang ibu ditemukan tak jauh dari pagar dekat jembatan yang membatasi bangunan dinding taman dengan sungai.