Hari Ketiga Lebaran, Pelaku Wisata di Malang Masih Raup Keuntungan
Lebaran, penyedia jasa wisata di Malang mulai menuai hasil seusai terpuruk 2 tahun akibat pandemi. Kondisi ini diperkirakan akan terus membaik.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Hingga hari ketiga Lebaran, sejumlah obyek wisata di Malang, Jawa Timur, masih meraup keuntungan. Kondisi ini jauh berbeda dibandingkan dengan momen serupa dua tahun terakhir. Bank Indonesia Malang memprediksi perbaikan kondisi dunia usaha ini bakal terus terjadi setidaknya hingga beberapa bulan ke depan.
Pada Rabu (4/5/2022), misalnya, kunjungan wisatawan masih terlihat di Waduk Selorejo di Kabupaten Malang. Sejumlah pengunjung berperahu di tempat wisata di Kecamatan Ngantang itu. Harga sewa perahu Rp 10.000 per orang.
”Dibandingkan Lebaran tahun lalu, saat ini, jelas lebih baik. Siang ini, saya sudah dua kali mengangkut penumpang naik perahu,” kata Kadipolo (55), penyedia jasa perahu wisata di Waduk Selorejo.
Kadipolo mengatakan, penyedia jasa perahu wisata jatuh-bangun selama dua tahun terakhir. Tanpa pemasukan akibat pandemi Covid-19, perahu-perahu dibiarkan rusak. Dari 17 perahu wisata, kini tinggal tersisa 7 unit.
”Tidak ada yang menyewa perahu, padahal kebutuhan hidup terus ada. Akhirnya, banyak orang yang tidak bisa merawat perahu dan dibiarkan rusak,” katanya.
Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kabupaten Malang Bayu Pramadya Kurniawan Sakti mengatakan, peningkatkan okupansi hotel mulai terlihat H+1 Lebaran. Dia menyebut, banyak hotel terisi di atas 80 persen.
”Hotel yang diminati berada dekat pusat keramaian dan jalan tol. Selain itu, hotel yang dekat dengan daerah tetangga, seperti Kota Batu atau Kota Malang, juga dicari,” kata Bayu, Rabu.
Ke depan, Bayu berharap, Lebaran menjadi momentum kebangkitan wisata di Malang. Selama ini, wisata menjadi salah satu penggerak perekonomian di Malang Raya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang Samsun Hadi mengatakan, dunia usaha kini mulai menggeliat. Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) pada triwulan pertama tahun 2022 menunjukkan geliat dunia usaha tumbuh positif.
Hal tersebut tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha triwulan I-2022 sebesar 6,93 persen atau meningkat dibandingkan dengan SBT -29,08 persen pada triwulan I-2021. Kondisi investasi juga terindikasi membaik dengan SBT 0,96 persen atau lebih tinggi dari triwulan sebelumnya, 0,00 persen.
Samsun mengatakan, pertumbuhan kinerja ini terindikasi meningkat, terutama pada sektor perdagangan besar dan eceran serta transportasi serta pergudangan. Hal itu juga dipicu permintaan menjelang Lebaran, meredanya kasus Covid-19, hingga akselerasi vaksinasi penguat.
”Tren kenaikan perekonomian masyarakat itu juga akan terjadi pada triwulan II-2022,” katanya.