Kendaraan Pribadi Jadi Favorit, Okupansi Angkutan Umum di Jatim Belum Optimal
Euforia warga mudik dari dan ke Surabaya pada 2022 kebanyakan menggunakan kendaraan pribadi. Penggunaan angkutan umum belum setinggi angkutan Lebaran 2019.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Mobilitas penumpang angkutan umum dari dan ke Surabaya, Jawa Timur, selama arus mudik Lebaran 2022 belum pulih seperti kondisi periode sama Lebaran 2019, atau sebelum pandemi Covid-19. Banyak warga memilih menggunakan kendaraan pribadi atau pindah ke moda lainnya.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya dengan wilayah kerja sepertiga Jatim menetapkan masa angkutan Lebaran tahun ini berlangsung 22 April–13 Mei 2022. Sejak H-10 sampai H-1 Lebaran atau 22 April-1 Mei 2022, jumlah penumpang naik tercatat 135.056 orang, sedangkan yang turun di sejumlah stasiun di wilayah kerja Daop 8 Surabaya tercatat 116.209 orang.
Kendati masih ada 12 hari lagi masa angkutan Lebaran, pihak PT KAI Daop 8 Surabaya memprediksi jumlah penumpang tidak akan jauh berbeda dibandingkan dengan saat arus mudik.
Manajer Hubungan Masyarakat KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif, Minggu (1/5/2022), mengatakan, pencatatan mobilitas penumpang berasal dari tiga stasiun utama, yakni Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, dan Malang. ”Seperti prediksi kami, penumpang Lebaran tahun ini belum normal, tetapi mendekati situasi 2019,” katanya.
Catatan Kompas, pada masa angkutan Lebaran 2019, jumlah penumpang naik di Daop 8 Surabaya sebanyak 849.971 orang. Jumlah ini naik 12 persen dibandingkan dengan Lebaran 2018 sebanyak 762.135 orang. Adapun jumlah penumpang turun Lebaran 2019 tercatat 765.554 orang.
Menurut Luqman, penurunan jumlah penumpang pemakai KA dalam masa angkutan Lebaran 2022 bisa dimaklumi. Salah satu alasannya, pada Lebaran 2020 dan 2021 pergerakan penumpang sulit diakomodasi akibat larangan atau setidaknya pembatasan mudik karena negara masih berjibaku menangani pandemi Covid-19.
Selain itu, pelonggaran aktivitas sosial, termasuk mudik, dengan syarat menerima vaksinasi lengkap dan penguat juga diumumkan mendekati masa angkutan Lebaran. Presiden Joko Widodo mengumumkan rakyat boleh mudik dalam Lebaran 2022 karena situasi pandemi membaik pada pekan keempat Maret atau sebulan sebelum permulaan masa angkutan hari raya. Pengumuman yang cukup mepet ini kemungkinan membuat lebih banyak warga menggunakan kendaraan pribadi ketimbang angkutan umum.
Namun, lanjut Luqman, pergerakan masyarakat yang sebagian tetap memakai KA patut disyukuri. PT KAI cukup yakin bisa mengembalikan pergerakan penumpang hari raya seperti Lebaran 2019 pada tahun depan. ”Tahun ini euforia mudik masyarakat dengan kendaraan pribadi,” katanya.
Pengumuman yang cukup mepet ini kemungkinan membuat lebih banyak warga menggunakan kendaraan pribadi ketimbang angkutan umum.
Penumpang bus
Dari Terminal Purabaya, Sidoarjo, dilaporkan, selama 26-30 April 2022, tercatat kedatangan 4.183 bus dengan jumlah penumpang 52.485 orang. Untuk keberangkatan tercatat 4.423 bus yang mengangkut 95.957 orang. Puncak keberangkatan terjadi Sabtu (30/4) saat tercatat kedatangan 1.048 bus dengan 16.939 penumpang. Adapun untuk keberangkatan tercatat 976 bus dengan 28.483 penumpang.
Menurut Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Purabaya Andi Cipto Adi, pada masa angkutan Lebaran 2022, pergerakan penumpang naik amat signifikan dibandingkan situasi harian selama masa pandemi. ”Namun, mobilitas Lebaran tahun ini belum setinggi 2019,” katanya.
Andi mengungkapkan, Kementerian Perhubungan selaku pengelola Terminal Purabaya sejak penyerahan oleh Pemerintah Kota Surabaya per 1 April 2022 menyadari euforia dan animo warga mudik pada tahun ini lebih banyak dengan kendaraan pribadi mobil ataupun sepeda motor. Diharapkan, pada masa angkutan hari raya tahun depan, pandemi benar-benar sudah selesai sehingga penyiapan transportasi umum bisa lebih optimal.
Secara terpisah, Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Latif Usman mengatakan, saat ini, sebagian besar kendaraan pemudik di Jatim sudah mendekati atau berada di wilayah tujuan. Pada Lebaran, 2-3 Mei 2022, petugas terpadu diingatkan untuk mengawasi dan mengantisipasi kemacetan, terutama di obyek wisata.
”Selain merayakan hari raya di kampung halaman, mobilitas pemudik akan sangat tinggi di daerah-daerah dengan banyak obyek wisata,” kata Latif. Mobilitas antardaerah di wilayah Jatim tetap akan intens hingga hari raya dan terus meningkat pada arus balik Lebaran.