Beres-beres Rumah Sambut Sanak Keluarga Jelang Hari Raya
Di Kalimantan Barat, warga bersiap menyambut sanak keluarga yang mudik Lebaran, mulai dari menata kamar hingga berbelanja bumbu untuk hidangan spesial, yang akan melengkapi kegembiraan pada ”Hari Kemenangan”.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·4 menit baca
Festival Meriam Karbit di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (14/6/2018) malam.
Hari raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Warga bersiap menyambut sanak keluarga yang pulang kampung, mulai dari menata kamar beserta seisi rumah hingga berbelanja bumbu untuk membuat hidangan spesial yang akan melengkapi kegembiraan pada ”Hari Kemenangan”.
Sumantri (50), warga Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Sabtu (30/4/2022), mengatakan, keluarganya akan ada yang mudik dari Pontianak sekitar lima orang.
”Kami menyiapkan tempat tidur dan kendaraan untuk shalat Idul Fitri,” ujar Sumantri.
Ia menyediakan tiga sepeda motor untuk dipinjam sanak keluarganya yang akan datang ke Bengkayang. Sebab, jarak dari rumah ke masjid sekitar 1,5 km. ”Mereka biasanya 3-4 hari di rumah,” ujarnya lagi.
Mereka bakal menempuh perjalanan lebih kurang 160 kilometer dari Pontianak ke Bengkayang menggunakan travel jurusan Pontianak-Bengkayang. Sanak keluarga Sumantri menggunakan kendaraan umum karena dinilai lebih aman.
Apalagi, sopir kendaraan umum yang ditumpangi keluarganya kebanyakan kerabat dan teman dekat sehingga dapat lebih nyaman mudik. Suasana kekeluargaan lebih terasa dalam perjalanan.
Mengirim makanan
Sumantri dan keluarganya di rumah juga mulai menyiapkan rempah-rempah untuk memasak hidangan spesial saat Idul Fitri. Keluarganya yang non-Muslim mengirim minuman ringan dan kue-kue kering.
”Ibu saya sudah merencanakan memasak rendang sapi, opor ayam, sambal goreng kentang dan ketupat. Bagi anak-anak, masakan yang dirindukan adalah ketupat dengan opor ayam. Sebab, dari kecil itu yang menjadi ciri khas dalam menjalani Idul Fitri. Hidangan spesial itu juga yang akan dihidangkan untuk sanak keluarga kami yang non-Muslim,” katanya.
Kehadiran sanak keluarga itu juga yang menjadi kegembiraan saat Idul Fitri. Apalagi, tahun ini warga diperbolehkan mudik.
Menurut rencana, Idul Fitri hari pertama dan kedua Sumantri dan keluarganya di rumah menyambut sanak keluarga lainnya serta rekan-rekan perantauan yang tidak mudik. Baru pada hari ketiga hingga ketujuh, giliran ia dan keluarga berkunjung ke kerabat.
Demikian juga dengan Anggia Anggraini (33), warga Pontianak. Ia sedang mempersiapkan rumah untuk menyambut sanak keluarganya dari Bogor, Jawa Barat, yang akan datang ke kota itu pada Minggu (1/4) pagi.
”Ini saya sedang menyiapkan kamar untuk keluarga yang akan datang besok (Minggu),” ujar Anggia.
Selain itu, ia juga telah menyiapkan aneka bumbu masakan. Memasak hidangan untuk Lebaran akan dilakukan bersama keluarga ketika mereka sudah tiba di Pontianak.
Anggia juga menyiapkan seragam keluarga yang akan dikenakan saat Lebaran.
”Kali ini bisa berkumpul lagi bersama keluarga setelah dua tahun tidak bisa berjumpa karena pandemi,” ujarnya.
Anggia dan suaminya juga menyiapkan kendaraan yang akan dipergunakan saat bepergian bersama sanak keluarga di hari Lebaran nanti. Tahun ini mereka berencana shalat Idul Fitri di Masjid Mujahidin Pontianak.
Kendaraan pribadi
Ramses (37), salah sartu warga Pontianak, mengatakan, dirinya akan mudik ke kampung halamannya di Kabupaten Sanggau pada hari kedua Lebaran. Ia menyiapkan kue Lebaran yang akan dibawa pulang kampung.
”Berbagai macam dodol yang sering menjadi hidangan saat Lebaran. Selain itu, kue lapis dan keripik,” kata Ramses.
Saat mudik nanti, ia menggunakan kendaraan pribadi karena lebih fleksibel saat berangkat dan bisa singgah di berbagai tempat istirahat.
Dalam perjalanan pulang kampung biasanya ia akan singgah di tepi jalan yang rimbun dengan pepohonan serta warung-warung di tepi jalan trans-Kalimantan.
Orangtuanya di kampung halaman menyambut kedatangannya dengan menyiapkan makanan kesukaan anak-anak. Menu yang wajib tersedia adalah opor ayam.
Selain berkumpul bersama keluarga sembari menyantap hidangan, selama mudik juga biasanya mereka akan berziarah ke makam keluarga. Setelah itu, berkunjung ke tetangga dan keluarga di kampung. Momen Lebaran ini memang semaksimal mungkin untuk berkumpul dengan sanak keluarga.
Suasana menyambut Lebaran sudah tampak di Pontianak. Warga mulai berbelanja pakaian dan bahan masakan di pasar.
Kali ini bisa berkumpul lagi bersama keluarga setelah dua tahun tidak bisa berjumpa karena pandemi. (Anggia Anggraini)
Sementara itu, di tepian Kapuas terdengar dentuman permainan meriam karbit yang menjadi ciri khas menyambut Idul Fitri. Di berbagai kompleks perumahan, warga telah dihiasi berbagai ornamen, mulai dari replika ketupat hingga warna-warni lampu.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, pemerintah menyediakan banyak lokasi untuk shalat Idul Fitri. Beberapa di antaranya ialah di depan Kantor Wali Kota Pontianak, halaman Masjid Mujahidin, halaman Kantor Gubernur Kalbar, dan sejumlah lapangan, selain di sejumlah masjid hingga ke halamannya.
Kepala Kepolisian Daerah Kalbar Inspektur Jenderal Suryanbodo Asmoro, di sela-sela rapat koordinasi ”Ketupat Kapuas 2022”, pekan lalu, mengatakan, polda menyiagakan sekitar 800 personel dalam pengamanan masa Idul Fitri.
Jumlah tersebut belum termasuk dari TNI, pemerintah daerah, dan kepolisian resor. Personel nanti akan mengamankan di beberapa lokasi, termasuk perumahan yang ditinggalkan pemudik.