Penumpang arus mudik Lebaran di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, Jatim, meningkat rata-rata 15-20 persen dari hari biasa.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Berbeda dengan kondisi lalu lintas di ruas tol di wilayah Malang, Jawa Timur, yang belum menunjukkan peningkatan signifikan, penumpang moda transportasi udara yang melalui Bandara Abdulrachman Saleh telah meningkat rata-rata 15-20 persen dibandingkan hari biasa.
Namun, hingga empat hari jelang Lebaran, jumlah penumpang belum mencapai puncak di bandara ini. Puncak arus mudik diperkirakan baru berlangsung pada Sabtu (30/4/2022) atau Minggu (1/5/2022).
Kepala Seksi Keamanan Penerbangan dan Pelayanan Darurat Unit Pelaksana Teknis Bandara Abdulrachman Saleh, Purwo Cahyo Widhiatmoko, Jumat (29/4/2022), mengatakan, situasi penumpang di bandara kini lebih ramai ketimbang biasanya.
”Rata-rata penumpang kami pantau ada peningkatan 15-20 persen dari hari normal. Beberapa hari ini trennya terus naik,” ujarnya. Dia mencontohkan, untuk penerbangan tanggal 28 April, ada 1.104 penumpang. Jumlah itu terdiri dari 693 orang datang dan 411 orang berangkat.
Berdasarkan pengalaman sebelum pandemi, menurut Cahyo, puncak arus mudik terjadi di awal masa cuti bersama. Lebaran kali ini diperkirakan terjadi pada 30 April-1 Mei. Sementara untuk puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 7-8 Mei.
Sejauh ini, setiap hari ada empat penerbangan reguler yang melayani penerbangan dari Jakarta ke Abdulrachman Saleh dan sebaliknya. Keempat penerbangan itu masing-masing satu kali untuk Garuda Indonesia dan Citilink, serta dua kali penerbangan untuk Batik Air.
Selama Lebaran, ada tambahan satu penerbangan Citilink. Namun, pelayanannya berdasarkan jadwal, tidak setiap hari atau tergantung permintaan penumpang. Penerbangan ekstra oleh Citilink mulai 24, 25, 28-30 April serta 1, 5-10 Mei.
Pada kesempatan ini, Cahyo juga menyebut penerbangan di Bandara Abdulrachman Saleh berlangsung lancar, tidak ada gangguan, termasuk dari aktivitas Gunung Semeru. ”Kita pantau terus bersama teman-teman Airnav Indonesia, Meteo (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), maskapai. Kita bersama-sama monitor, alhamdulillah lancar, tidak ada gangguan,” ujarnya.
Sementara itu, Manajer Humas PT Kereta Api Daerah Operasional (Daop) 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, puncak arus mudik di wilayahnya diperkirakan pada 29 April. Pada hari yang sama, jumlah keberangkatan penumpang di Daop 8 sebanyak 20.337 penumpang. Dari jumlah itu, 7.716 penumpang berasal dari Stasiun Surabaya Gubeng, 6.769 penumpang dari Stasiun Pasar Turi, dan 2.587 penumpang dari Stasiun Malang.
”Secara kumulatif, sepanjang 22-29 April, Daop 8 telah memberangkatkan 96.063 penumpang dengan beberapa kota tujuan. Adapun stasiun yang paling banyak memberangkatkan adalah Surabaya Gubeng (34.967 orang), Pasar Turi (28.347 orang), dan Malang (15.113 orang),” ujarnya.
Stasiun Malang, menurut Luqman, juga menjadi tiga stasiun dengan jumlah penumpang datang terbanyak di wilayahnya, setelah Gubeng dan Pasar Turi. Sejak 22-29 April, jumlah penumpang yang tiba di Stasiun Malang sebanyak 10.515 orang. Sementara di Gubeng 25.592 orang dan Pasar Turi 25.106 penumpang.
Pada puncak arus mudik, menurut Luqman, PT KAI mengoperasikan 40 kereta jarak jauh dengan kapasitas tempat duduk terbanyak pada H-3, yakni 24.066 tempat duduk. Adapun arus lalu lintas di jalan raya dan tol yang mengarah ke Malang, berdasarkan pantauan Kompas hingga 29 April, belum menunjukkan peningkatan signifikan. Kendaraan masih didominasi mobil pribadi dalam wilayah, bus dan angkutan kota, truk, serta sepeda motor.