Ramai Pemudik, Pemkot Magelang Optimistis Kasus Covid-19 Terkendali
Pemkot Magelang optimistis kasus Covid-19 akan terkendali meski kota itu dibanjiri pemudik. Tes acak tetap dilakukan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Magelang optimistis kasus Covid-19 bisa terkendali di tengah ramainya kedatangan pemudik. Selain karena landainya perkembangan kasus, warga pun mulai terbiasa menjalankan standar aturan sesuai protokol kesehatan.
Wali Kota Magelang M Nur Aziz mengatakan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena masyarakat Kota Magelang sudah pernah melalui berbagai ragam situasi. ”Kota Magelang sudah pernah ditetapkan berstatus level 1 PPKM, level 2 PPKM, level 3 PPKM, dan bahkan pernah lebih dari tiga kali berturut-turut berstatus level 4 PPKM. Kita pernah melalui semuanya dan sekarang Kota Magelang tetap bisa aman, nihil pasien Covid-19,” ujarnya saat ditemui Jumat (29/4/2022).
Kendati demikian, Aziz mengatakan, pihaknya siaga dan tetap berupaya mengendalikan kondisi dengan melakukan deteksi kasus Covid-19 yang ada di masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan antara lain dengan tetap menggerakkan tiap-tiap puskesmas untuk melakukan uji petik, melakukan tes acak antigen pada sebagian warga di lingkungan sekitar puskesmas.
Selain itu, Pemkot Magelang juga berencana untuk melakukan tes acak antigen kepada pemudik. Adapun tes acak ini nantinya akan dilakukan kepada pemudik yang datang menggunakan bus di terminal.
Pemkot Magelang juga tetap berupaya membuka layanan vaksinasi kepada siapa pun, termasuk untuk pemudik. Salah satu layanan vaksinasi tanpa memperhitungkan asal domisili warga adalah layanan vaksinasi yang dibuka di Puskesmas Magelang Utara pada Sabtu (30/4/2022).
Mengikuti aturan kelonggaran dari pemerintah pusat dan menyesuaikan perkembangan kasus Covid-19 yang sudah relatif landai, Aziz mengatakan, pihaknya juga memastikan akan memberikan kelonggaran dalam pelaksanaan ibadah dan perayaan Idul Fitri tahun ini.
Jika sebelumnya pelaksanaan shalat Id dibatasi di masjid, nantinya shalat bebas digelar di tempat terbuka seperti di lapangan. ”Shalat Id bisa dilaksanakan di lapangan. Dalam pelaksanaannya, warga tidak perlu memikirkan masalah pembatasan jarak,” ujarnya.
Kendati demikian, dia pun terus mengingatkan segenap masyarakat untuk menjaga perilaku dan menjalankan protokol kesehatan, terutama memakai masker.
Rasa syukur telah bisa melalui berbagai macam situasi di masa pandemi inilah yang kemudian mendorong dan menjadi latar belakang rencana pelaksanaan pesta kembang api pada Minggu (1/5/2022).
”Pesta kembang api sengaja digelar sebagai wujud rasa syukur, bahagia, dan sekaligus juga untuk memberikan sesuatu yang berbeda di Lebaran tahun ini,” ujar Aziz. Gebyar kembang api di Alun-alun Magelang direncanakan akan berlangsung selama 15 menit.
Pesta kembang api menjadi rencana yang disepakati oleh Pemkot Magelang serta Kepolisian Resor Magelang, dan saat ini masih menunggu izin dari Kepolisian Daerah Jawa Tengah.
Kepala Polres Magelang Kota Ajun Komisaris Besar Yolanda E Sebayang mengatakan, pesta kembang api diharapkan nantinya dapat memberikan sajian hiburan menarik bagi masyarakat pemudik yang akan datang ke Kota Magelang.
Sholat Id bisa dilaksanakan di lapangan. Dalam pelaksanaannya, warga tidak perlu memikirkan masalah pembatasan jarak.
Polres Magelang Kota nantinya diprediksi akan didatangi oleh pemudik sebanyak jumlah penduduk Kota Magelang atau sekitar 120.000 orang.
Selama pelaksanaan pesta kembang api, Yolanda mengatakan, pihaknya akan tetap berupaya melakukan pembatasan massa dengan menutup arus lalu lintas ke kawasan Alun-alun Magelang.
Dia pun mengatakan, gebyar kembang api juga tidak mesti dinikmati dengan datang langsung ke lokasi. ”Warga tetap bisa melihat kembang api dengan menyaksikannya di langit di rumahnya masing-masing,” ujarnya.