Sarang Burung Walet dari Kalsel Mulai Diekspor Langsung ke Hong Kong
Ekspor sarang burung walet dari Kalimantan Selatan kini tidak lagi harus melalui daerah lain di Indonesia. Untuk pertama kali, sarang burung walet diekspor langsung ke Hong Kong sehingga lebih mudah dan menguntungkan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Ekspor sarang burung walet dari Kalimantan Selatan kini tidak lagi harus melalui daerah lain di Indonesia. Pelaku usaha sarang burung walet sudah bisa mengekspor langsung sarang burung walet ke negara tujuan ekspor sehingga lebih mudah dan menguntungkan.
Untuk pertama kali, sebanyak 50 kilogram sarang burung walet asal Kalimantan Selatan (Kalsel) diekspor langsung ke Hong Kong melalui Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru, Senin (25/4/2022). Sarang burung walet itu telah melalui proses sertifikasi ekspor yang dilakukan Kementerian Pertanian melalui Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin.
Kepala Balai Karantina Pertanian Banjarmasin Nur Hartanto mengatakan, ekspor sarang burung walet kali ini adalah kali pertama sarang burung walet asal Kalsel diproses atau dibersihkan langsung di instalasi karantina hewan atau tempat pemrosesan sarang burung walet pertama di Banjarmasin.
”Ini merupakan sebuah kemajuan yang patut diapresiasi mengingat tempat pemrosesan sarang burung walet sebagian besar berada di Pulau Jawa dan Sumatera,” kata Hartanto melalui keterangan tertulis yang diterima di Banjarmasin, Kamis (28/4/2022).
Menurut Hartanto, sarang burung walet merupakan bahan makanan yang menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan dari Kalsel. Banyak manfaat dari sarang burung walet bagi kesehatan dan kecantikan sehingga permintaan terhadap sarang burung walet semakin meningkat terutama dari Hong Kong dan China yang menjadi negara tujuan ekspor terbesar.
Mengacu pada data sistem automasi perkarantinaan IQFast (Indonesian Quarantine Full Automation System) Balai Karantina Pertanian Banjarmasin, pada 2021 tercatat tidak kurang dari 252 ton sarang burung walet dilalulintaskan keluar melalui Bandara Internasional Syamsudin Noor menuju beberapa tempat pemrosesan atau instalasi karantina hewan di Indonesia.
”Sampai akhir tahun 2021 di Kalsel juga tercatat sudah ada 155 rumah walet yang teregistrasi dari 14 perusahaan. Negara tujuan utama ekspor sarang burung walet adalah Tiongkok,” ujar Hartanto.
Subkoordinator Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Banjarmasin Isrokal menyampaikan, ekspor langsung perdana sarang burung walet dari Kalsel dilakukan oleh PT Agrika Gatya Arum (AGA) dengan nilai ekspor mencapai Rp 1,25 miliar.
Negara tujuan utama ekspor sarang burung walet adalah China.
Pelaksanaan preshipment inspection (PSI) atau pemeriksaan sebelum keberangkatan dilakukan oleh pejabat Karantina Pertanian Banjarmasin. Sarang burung walet yang diekspor ke Hong Kong telah melalui pemeriksaan sanitasi, kelengkapan dan keabsahan dokumen, serta kesesuaian jumlah.
”Kami juga telah menjamin pemenuhan persyaratan negara tujuan dalam menerbitkan sertifikat sanitasi produk hewan,” kata Isrokal, yang mewakili pejabat Karantina Pertanian Banjarmasin dalam pelepasan ekspor sarang burung walet di Kantor Balai Karantina Pertanian Banjarmasin wilayah kerja Bandara Syamsudin Noor.
Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Bambang turut mengapresiasi dan mendukung ekspor perdana sarang burung walet asal Kalsel yang langsung diberi perlakuan tindakan karantina di Instalasi Karantina Hewan, Banjarmasin. ”Kami yakin ini akan membuka peluang besar bagi ekspor sarang burung walet di Kalsel sehingga terus meningkat,” ujarnya.
Mengacu data IQFast Badan Karantina Pertanian, nilai ekspor sarang burung walet secara nasional meningkat 24 persen di tahun 2021 jika dibandingkan dengan ekspornya di tahun 2020. Bambang pun optimistis pada 2024 ekspor komoditas pertanian dapat meningkat tiga kali lipat sebagaimana Program Gratieks (gerakan tiga kali lipat ekspor) Kementan, yang digagas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rangka mendorong roda perekonomian nasional.
”Untuk selanjutnya, kami berharap sarang burung walet asal Kalsel dapat diproses terlebih dahulu di Instalasi Karantina Hewan, Banjarmasin, untuk kemudian diekspor langsung ke negara tujuan sehingga memberikan nilai tambah bagi para pelaku usaha,” katanya.