Puncak Mudik Malam Ini, Buka-Tutup ”Rest Area” Solusi Urai Kepadatan
Kepadatan arus kendaraan terjadi di Jalan Tol Trans-Jawa jelang pemberlakuan sistem satu arah dan ganjil genap. Titik kepadatan di tempat istirahat dan sekitar gerbang tol. Pemudik kereta api juga mengalir di Semarang,
Oleh
KRISTI DWI UTAMI, GREGORIUS MAGNUS FINESSO
·6 menit baca
KOMPAS/KRISTI D UTAMI
Kendaraan pribadi para pemudik terparkir di tempat istirahat atau rest area 275 A Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (28/4/2022). Menjelang penerapan sistem satu arah atau one way dan ganjil genap, sejumlah tempat istirahat dipadati pengunjung. Untuk mengurai kepadatan, pengelola menerapkan sistem buka-tutup tempat istirahat.
BREBES, KOMPAS — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, puncak arus mudik kemungkinan terjadi pada Kamis (28/4/2022) malam. Perlambatan arus kendaraan di tempat-tempat istirahat atau rest area tol disebut masih menjadi kendala utama. Untuk itu, sistem buka-tutup tempat istirahat akan diberlakukan guna mengurai kepadatan.
Hal itu disampaikan Budi saat berkunjung bersama dengan Korps Lalu Lintas Polri dan Jasa Raharja ke Gerbang Tol Pejagan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis petang. Menurut dia, sudah ada peningkatan volume kendaraan pemudik pada Kamis pagi, selepas sahur. Kendati demikian, peningkatan itu disebut belum mencapai titik tertinggi.
”Dari diskusi di beberapa tempat dengan Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri, puncak mudik terjadi nanti setelah buka puasa. Sesuai dengan yang sudah direncanakan, kami bersama Korlantas serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan melakukan empat rekayasa lalu lintas mulai pukul 17.00. Mudah-mudahan berjalan lancar,” ujar Budi.
Budi menambahkan, kebijakan sistem satu arah dan ganjil genap akan diterapkan hingga pukul 24.00. Namun, apabila di lapangan terjadi lonjakan arus atau sebaliknya kelengangan arus kendaraan, Korlantas Polri bisa memberlakukan diskresi untuk menghentikan dan memperpanjang kebijakan satu arah.
Berdasarkan pantauan udara yang dilakukan Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri pada Kamis siang, ada perlambatan arus kendaraan pemudik di tempat-tempat istirahat, seperti di Kilometer 57, Km 86, Km 102, dan tempat-tempat istirahat di Jateng. Hal itu terjadi karena terbatasnya kapasitas tempat istirahat yang sejak Kamis pagi mayoritas selalu terisi 100 persen.
”Kalau memang di dalam (tempat istirahat) penuh, akan kami arahkan pemudik beristirahat di tempat istirahat selanjutnya. Kami sudah menyosialisasikan, sudah woro-woro kepada para pemakai rest area bahwa (waktu istirahat) dibatasi 30 menit supaya yang belakang bisa masuk, bergantian,” kata Direktur Penegak Hukum Korlantas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Aan Suhanan.
Aan mengatakan, selain tempat istirahat, kepadatan juga terpantau di sejumlah titik lain. Untuk mengurainya, polisi memberlakukan sistem lawan arus dari Km 47 hingga Km 70 pada Kamis pagi. Pada Kamis siang, sistem lawan arus juga diberlakukan dari Km 72 hingga Km 105 untuk mengurai kepadatan di Km 86.
Kendaraan pemudik melintas di depan tempat istirahat atau rest area 275 A Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (28/4/2022). Menjelang penerapan sistem satu arah dan ganjil genap, sejumlah tempat istirahat dipadati pengunjung. Sistem buka-tutup untuk mengurai kepadatan di tempat istirahat diberlakukan setiap satu jam sekali.
Pada Kamis pukul 17.00, sistem satu arah diberlakukan. Aan mewaspadai sejumlah titik rawan padat, seperti di Km 37 hingga Km 62. Menurut rencana, Polri akan melakukan sodetan atau pendobrakan jalur reguler A (dari arah Jakarta) di Km 53 dan 65 untuk mengurai kepadatan di Km 37 hingga Km 62.
Kepadatan di sejumlah ruas jalan tol tersebut juga dikeluhkan para pemudik. Salah satu pemudik tujuan Kediri, Jawa Timur, Erna Susanti (51) mengaku terjebak kemacetan sejak masuk Jalan Tol Cikampek.
”Saya berangkat dari Jakarta Timur pada Rabu sekitar pukul 22.00. Sempat terjebak macet kira-kira tiga jam di Jalan Tol Cikampek. Baru bisa lancar masuk Jateng tadi,” tuturnya saat ditemui di tempat istirahat Km 275, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Kamis pagi.
Saya berangkat dari Jakarta Timur pada Rabu sekitar pukul 22.00. Sempat terjebak macet kira-kira tiga jam di Jalan Tol Cikampek. Baru bisa lancar masuk Jateng tadi. (Erna Susanti)
Aryo (36), pemudik lain asal Tangerang, juga mengaku terjebak macet di Jalan Tol Cikampek. Aryo yang akan mudik ke Boyolali, Jateng, itu berangkat pada Kamis pukul 05.00. Setelah sempat terjebak macet sekitar dua jam di perjalanan, Aryo sampai di tempat istirahat Km 275 sekitar pukul 13.00.
”Kami berpikir kalau berangkat setelah subuh bakal sepi. Mungkin, yang berpikiran seperti itu banyak, jadi tetap terjebak macet juga. Rata-rata macetnya di dekat-dekat gerbang tol dan di dekat-dekat rest area,” ujar Aryo.
Sementara di Jalan Tol Pejagan-Pemalang, kepadatan di tempat istirahat pada Kamis siang membuat sejumlah kendaraan terpaksa parkir di bahu jalan. Sebagian penumpangnya turun kemudian berjalan kaki menuju tempat istirahat untuk memenuhi kebutuhan. Sebagian lagi terpaksa menggelar tikar di ruang kosong antara tempat istirahat dan jalan tol untuk melepas penat.
KOMPAS/KRISTI D UTAMI
Pemudik melepas penat di depan tempat istirahat atau rest area 275 A Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (28/4/2022). Menjelang penerapan sistem satu arah dan ganjil-genap, sejumlah tempat istirahat dipadati pengunjung. Sistem buka-tutup untuk mengurai kepadatan di tempat istirahat diberlakukan setiap satu jam sekali.
Kepala Operasional Pejagan-Pemalang Toll Road Ian Dwinanto menyiapkan antisipasi penumpukan kendaraan di tempat istirahat dan gerbang tol. Di tempat istirahat akan diberlakukan sistem buka tutup setiap satu jam sekali. Kebijakan ini sudah diberlakukan sejak Rabu siang. Sementara itu, di gerbang tol, petugas pelayanan transaksi ditambah jumlahnya. Tempat isi ulang kartu pembayaran juga disediakan.
Menurut Ian, kepadatan di tempat istirahat dan gerbang tol terjadi seiring penambahan volume kendaraan. Pada Rabu, kendaraan yang melintas sebanyak 50.000 unit. Normalnya, rata-rata kendaraan yang melintas di jalur A (dari Jakarta) sekitar 18.000 unit per hari.
”Pada hari pertama pemberlakuan sistem satu arah, kemungkinan jumlah kendaraan yang melintas mencapai 60.000 unit. Adapun puncaknya kemungkinan terjadi pada 29-30 April dengan jumlah kendaraan mencapai 90.000 unit dalam sehari,” kata Ian.
Ian menyebut, pada masa arus mudik 2019, rata-rata kendaraan yang melintas di Jalan Tol Pejagan-Pemalang sekitar 50.000 unit per hari. Pada masa puncak mudik, jumlah kendaraan yang melintas sekitar 80.000 unit dalam sehari.
DOKUMENTASI ALISA QOTRUN
Penumpang kereta api menunggu kedatangan kereta dan jemputan di kursi tunggu Stasiun Tawang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/4/2022).
Kereta api
Arus mudik dengan kereta api di Stasiun Tawang dan Poncol, Kota Semarang, terus meningkat menjelang Idul Fitri. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Jumat (29/4/2022) saat 16.800 penumpang tiba di dua stasiun tersebut.
Pada Selasa (26/4/2022), pemudik yang tiba di Semarang mencapai 11.955 orang dan Rabu (27/4/2022) sebanyak 11.305 orang. PT KAI Daerah Operasional (Daop) 4 Semarang memperkirakan, Kamis (28/4/2022) sebanyak 16.309 orang tiba di Semarang.
Krisbiyantoro, Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang, mengatakan, pemudik kereta api ke Semarang tahun ini diprediksi naik 70 persen dibandingkan tahun lalu. ”Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, kami menyediakan 16 perjalanan tambahan yang melintasi wilayah Daop 4 Semarang,” kata dia.
Sejumlah pemudik tiba di Stasiun Poncol, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/4/2022) pukul 12.28 WIB. Kereta api masih menjadi salah satu moda favorit warga untuk melakukan perjalanan jarak jauh, terutama karena nyaman dan murah.
Seluruh pekerja PT KAI Daop 4 Semarang sebanyak 1.810 tidak diperbolehkan cuti dan harus bersiaga di kantor dan lapangan. Daop 4 Semarang juga mempersiapkan alat material untuk siaga (AMUS) yang digunakan sebagai antisipasi ketika ada gangguan yang berhubungan dengan faktor alam. Tidak hanya itu, petugas ekstra juga disiapkan di beberapa daerah rawan, pelintasan sebidang yang tidak dijaga, serta membantu tenaga pemeriksaan dan keamanan kereta api.
Bagi pemudik, kereta api masih menjadi salah satu moda favorit karena aman dan tidak melelahkan. Ratih, pemudik asal Jakarta tujuan Pati, Jateng, mengaku nyaman selama perjalanan sampai di Stasiun Tawang. Harga yang cukup murah dan minim risiko kecelakaan jadi alasannya menggunakan kereta api.
”Risiko penularan Covid-19 di kereta juga lebih minim daripada menggunakan transportasi darat lainnya,” ujar Ratih yang sengaja menjalani vaksinasi dosis ketiga sebagai syarat mudik.
DOKUMENTASI ALISA QOTRUN
Layanan tes usap Covid-19 yang disediakan di Stasiun Tawang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/4/2022).
Aini, pemudik asal Serang, Banten, yang menuju Kota Semarang mengaku memilih menggunakan kereta api sebagai transportasi mudik karena nyaman dan harganya terjangkau. Ia bepergian bersama suami dan seorang anak balita.
Krisbiyantoro mengatakan, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Meski demikian, kapasitas penumpang kereta api jarak jauh sudah diisi 100 persen dan kereta lokal 70 persen. Adapun upaya KAI untuk meminimalisasi penularan Covid-19 melalui penyediaan hand sanitizer di setiap pintu masuk kereta, dan kewajiban bermasker bagi penumpang selama perjalanan.
Seperti masa angkutan mudik sebelum pandemi, PT KAI juga menyediakan angkutan khusus sepeda motor yang disebut angkutan motor gratis (Motis). PT KAI menyediakan angkutan Motis untuk mudik pada 26-30 April dan arus balik pada 5-9 Mei. Untuk wilayah Daop 4 Semarang yang melayani angkutan Motis ada di Stasiun Tawang, Pekalongan, dan Tegal. Namun, sayangnya animo masyarakat untuk memanfaatkan layanan angkutan Motis ini tidak sebesar sebelum pandemi.
”Dibandingkan tahun-tahun sebelum pandemi masih sangat rendah. Untuk dua hari ini (26 Mei dan 27 Mei) saja hanya 7 persen dari kuota,” kata Krisbiyantoro.