Masih Sebagian Kecil Huntara Semeru Bisa Diserahkan kepada Pengungsi
Sebagian kecil huntara dan huntap bagi korban bencana awan panas guguran Semeru pada 4 Desember 2021 mulai diserahkan. Namun, jumlah itu jauh dari target 1.951 unit yang harus dituntaskan.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
LUMAJANG, KOMPAS — Pemerintah terus mengebut finalisasi pembangunan hunian sementara dan hunian tetap bagi warga korban awan panas guguran Gunung Semeru 4 Desember 2021. Saat ini ada sebagian kecil huntara sudah diserahkan kepada pengungsi. Namun, sebagian besar belum tuntas dan harus terus dirampungkan.
Dalam siaran persnya, Rabu (27/4/2022), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan secara simbolis huntara dan huntap pada pengungsi terampak awan panas guguran Semeru. Saat itu 7 pengungsi diberikan kunci karena rumahnya dinilai sudah siap. Adapun, menurut Khofifah, sebenarnya ada 130 rumah yang hari itu diserahkan kepada warga.
Blok diserahkan adalah di F1 dan F2. Di sana, semua unit telah dilengkapi perabotan, pipa saluran air, listrik, dan fasilitas lainnya.
”Saya belum menerima rumah yang dijanjikan. Tetapi ibu dan kakak saya sudah. Rumah ibu saya di blok D. Di sana tetapi bangunannya belum tuntas sehingga masih belum bisa ditempati Lebaran ini,” kata Suliyanto (39), pengungsi Semeru asal Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, saat dihubungi, Kamis (28/4/2022).
Menurut Suliyanto, rumah ibunya masih belum jadi seluruhnya. Misalnya masih butuh pengecatan dan penyelesaian pekerjaan teknis lain, termasuk belum ada saluran airnya. ”Semoga setelah Lebaran pembangunan bisa dilanjutkan sehingga bisa segera ditempati,” katanya.
Meski ia sendiri belum menerima rumah pengganti, Suliyanto mengaku senang karena ibu dan kakaknya sudah mulai mendapat kejelasan soal penggantian rumah. ”Ini lebih baik daripada tidak ada kejelasan sama sekali. Terima kasih,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah menyerahkan secara dimbolis 7 kunci rumah pada pengungsi Semeru. Ia berharap, pembangunan rumah lain segera tuntas dan bisa segera diserahkan kepada yang berhak.
”Ini baru akan dilakukan permulaan soft launching, peresmian sementara, agar panjenengan dapat menempati relokasi di Bumi Semeru Damai ini. Semoga indahnya tempat ini dapat menjadi bagian dari indahnya hidup panjenengan semua,” ujar Gubernur Khofifah saat itu sebagaimana dibagikan dalam siaran pers.
Pembangunan huntara dan huntap di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, per 1 April 2022 diketahui sebanyak 1.696 huntara dan huntap yang sudah terbangun dengan progres pembangunan fisiknya mencapai 48 persen. Total akan dibangun 1.951 huntara dan huntap di lokasi tersebut.
Semoga setelah Lebaran pembangunan bisa dilanjutkan sehingga bisa segera ditempati. (Suliyanto)
Untuk huntara, telah dibangun rumah berukuran 4,8 meter x 6 meter, sedangkan hunian tetap berukuran 6 meter x 6 meter. Unit-unit hunian tersebut dibangun di atas tanah seluas 10 meter x 14 meter bagi setiap keluarga. Terdapat juga ruang serbaguna, kamar mandi, dan teras.
Khofifah mengatakan, pembangunan kawasan huntara dan huntap tersebut harus dikawal betul-betul. Sebab, di lingkungan ini juga akan dibangun fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos), seperti sekolah dan tempat ibadah.
”Ini harus dikawal karena di depan ada fondasi untuk TK, SD, mushala, dan panglima TNI berencana mendirikan masjid agung agar banyak fasum serta fasos untuk warga,” katanya.
Ia berharap seluruh masyarakat penyintas bisa menikmati huntara dan huntap yang telah disediakan pemerintah. Ia juga berharap masyarakat bisa segera beradaptasi dengan lingkungan baru.
”Saya harap semua bisa beradaptasi, kemudian site plan sudah didetailkan. Oleh karena itu, semua di antara kita, terutama yang melakukan pendampingan warga, saya harap dimaksimalkan,” katanya.