Kepadatan Arus di Tol Pandaan-Malang Diprediksi Terjadi Setelah Lebaran
Jumlah kendaraan di Tol Pandaan-Malang jelang Lebaran belum menunjukkan peningkatan signifikan. Peningkatannya justru terjadi setelah Idul Fitri. Saat itu banyak warga berwisata menuju sejumlah daerah di Malang Raya.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Arus mudik melalui Jalan Tol Pandaan-Malang di Jawa Timur hingga H-4 Lebaran belum menunjukkan tanda-tanda peningkatan signifikan. Lonjakan jumlah kendaraan di ruas tol sepanjang 38,4kilometer itu diperkirakan terjadi setelah Lebaran. Saat itu, banyak warga berwisata ke berbagai kawasan di Malang Raya.
Berdasarkan data PT Jasa Marga Pandaan-Malang, jumlah kendaraan tertinggi dalam enam hari terakhir terjadi pada akhir pekan, di atas 52.000 unit. Sementara pada hari kerja, jumlah kendaraan relatif stabil 44.000-47.000 unit per hari.
Pada Sabtu (23/4/2022), jumlah kendaraan melalui Jalan Tol Pandaan-Malang tercatat 52.855 unit, terdiri dari 27.735 unit keluar dari gerbang tol dan sisanya 25.120 masuk. Data itu tercatat di empat gerbang tol di Kabupaten Malang, yaitu Lawang, Singosari, Pakis, dan Malang Kota, serta Purwodadi di Kabupaten Pasuruan.
Dari empat gerbang tol (GT) di Malang, arus kendaraan tertinggi melintas di GT Singosari, akses menuju Kota Batu, sebanyak 13.978 unit keluar gerbang tol dan 11.361 unit masuk jalan tol. Sisanya tersebar merata di empat pintu tol lainnya.
Adapun pada 27 April 2022 atau H-5, jumlah kendaraan terpantau mencapai 47.702 unit, terdiri atas 24.438 kendaraan keluar pintu tol dan 23.264 unit kendaraan masuk ke gerbang tol. Jumlah kendaraan tertinggi tetap melintas di GT Singosari sebanyak 21.453 unit.
Manajer Sumber Daya Manusia dan Umum PT Jasa Marga Pandaan-Malang Ismayadi, Kamis (28/4/2022), mengatakan, jumlah kendaraan di Jalan Tol Pandaan-Malang belum terlalu signifikan. Untuk akhir pekan lalu, arus kendaraan dinilai masih lebih rendah dari sebelumnya.
”Kalau untuk arus mudik, sampai saat ini belum ada peningkatan signifikan karena biasanya untuk Jalan Tol Pandaan-Malang lebih ke H+, jadi lebih ke lalu lintas wisata. Kemungkinan prediksi peningakatannya terjadi setelah Lebaran,” ujarnya.
Pihak Jasa Marga Pandaan-Malang cukup sulit untuk memperkirakan berapa besar peningkatan kendaraan pada masa Lebaran tahun ini. Alasannya, dua tahun terakhir tidak terpantau arus mudik. ”Kalaupun ada kenaikan, kemungkinan baru terjadi H-1. Kemungkinan juga tidak sebanyak setelah Lebaran,” ujarnya.
Pihaknya, kata Ismayadi, juga telah mengantisipasi beberapa hal khusus selama Lebaran, mulai dari mendirikan empat layanan, menyediakan layanan istirahat, pengaturan lalu lintas, kemudahan transaksi, dan proses pembangunan. Tujuannya, menjamin kenyamanan pengendara hingga meminimalkan potensi macet.
”Di rest area Km 66 kami menambah kapasitas toilet mobile dari 26 unit menjadi 51 unit. Sementara di rest area Km 84 belum maksimal dipakai karena masih dibangun. Masih terbatas, masjid dan toilet,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Ismayadi mengatakan, pihaknya juga mengawasi titik-titik rawan banjir dan longsor sehubungan dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, seperti di Km 77-78 di daerah Lawang.
Sementara itu, sejumlah tiket kereta api masih tersisa hingga Kamis siang. Manajer Humas PT Kereta Api Daerah Operasional 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, tiket keberangkatan dari Stasiun Malang baru mencapai 60.269 atau 70 persen dari kapasitas yang disediakan.
”Masih ada sisa 25.397 tempat duduk yang bisa dipesan calon penumpang untuk keberangkatan dari Malang,” ujar Luqman. Adapun total tiket di wilayah Daop 8 sudah terjual 328.526 tempat duduk atau 62 persen dari kapasitas 526.978 tiket yang disediakan.
Untuk membantu kelancaran pelayanan, PT Kereta Api melibatkan tiga komunitas pencinta kereta (railfans), yakni Sahabat Kereta, Sipuong, dan Malangraya +444. Mereka membantu calon penumpang, terutama warga lanjut usia dan warga berkebutuhan khusus di beberapa stasiun, termasuk Malang.