Jatim Tes Acak Pemudik untuk Deteksi Dini Penyebaran Covid-19
Gelombang pemudik dengan moda umum dan pribadi mulai bergerak di wilayah Jatim. Penapisan acak pemudik diterapkan sebagai upaya deteksi dini sebaran Covid-19.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Gelombang pemudik dengan beragam moda transportasi umum dan pribadi mulai bergerak di wilayah Jawa Timur. Penapisan acak terhadap pemudik diterapkan sebagai upaya deteksi dini penyebaran Covid-19 sekaligus mencegah lonjakan kasus setelah Lebaran.
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jatim, pergerakan pemudik, antara lain, terpantau di Pelabuhan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Rabu (27/4/2022). Ratusan penumpang menaiki Kapal Dharma Kartika yang berlayar menuju Pulau Raas dan Kalianget, Kabupaten Sumenep. Kapal ini berpenumpang 220 orang.
Sebelum berangkat, kapal terlebih dahulu dicek kondisi kelaikannya oleh Dinas Perhubungan Jatim dan kelengkapan administrasinya oleh syahbandar setempat. Selain itu, penerapan protokol kesehatan diterapkan ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19 meski situasi pandemi saat ini mulai melandai.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pengecekan itu bertujuan memastikan kesiapan penyelenggaraan mudik pada Lebaran tahun ini. Pemerintah pusat dan daerah ingin mewujudkan mudik yang aman, lancar, dan sehat, serta tidak menciptakan lonjakan kasus baru setelah Lebaran.
”Untuk menjaga kesehatan masyarakat sekaligus mengantisipasi penyebaran Covid-19, akan dilakukan random swab check (tes usap acak) bagi pemudik di pos-pos terpadu yang telah disediakan Pemprov Jatim bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jatim,” ujar Khofifah.
Di seluruh wilayah Jatim, total terdapat 169 pos pengamanan, 49 pos pelayanan, dan 23 pos terpadu di area istirahat atau rest area. Fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit sudah disiapkan untuk melayani dan menangani pemudik yang terkonfirmasi positif berdasarkan hasil tes usap acak.
Mekanismenya, apabila ditemukan pemudik yang terkonfirmasi positif berdasarkan hasil uji usap antigen, akan dirujuk untuk pemeriksaan dengan metode reaksi berantai polimerase (PCR). Apabila pemudik tersebut dinyatakan positif berdasarkan hasil RT-PCR, langsung dirujuk ke puskesmas atau tempat karantina terdekat.
Apabila kondisi pemudik tersebut bergejala sedang atau berat, dia akan dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lanjutan.
Namun, apabila kondisi pemudik tersebut bergejala sedang atau berat, dia akan dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lanjutan. Seluruh kabupaten dan kota di Jatim telah bersiap dan bersiaga menghadapi pergerakan masyarakat pada saat arus mudik dan arus balik termasuk melayani pasien terkonfirmasi postif Covid-19.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jatim per 26 April 2022, situasi pandemi masih terkendali. Indikasinya, penambahan kasus baru harian rendah, yakni 55 kasus. Selain itu, jumlah kasus aktif juga rendah, yakni 263 kasus atau 0,005 persen. Adapun secara kumulatif tercatat 575.414 kasus.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Nyono mengatakan, sebanyak 16,8 juta orang dengan berbagai moda transportasi diprediksi mudik ke Jatim pada Lebaran tahun ini. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan prediksi sebelumnya sebanyak 14,6 juta orang. Peningkatan terjadi karena peniadaan syarat tes PCR dan uji usap antigen bagi pemudik yang sudah mendapat vaksin dosis penguat.
“Berdasarkan survei Litbang Kementerian Perhubungan RI, secara nasional pergerakan mudik diikuti 85,5 juta orang. Sebanyak 14,6 juta pergerakan mudik atau 17 persen berasal dari Jatim,” kata Nyono.
Masa mudik Lebaran berlangsung selama 16 hari atau mulai H-7 sampai H+7 Lebaran atau dari 25 April hingga 8 Mei 2022. Selama arus mudik dan balik tersebut, pengguna bus umum diprediksi sebanyak 1,4 juta orang, pengguna kereta api sekitar 1,05 juta orang, dan transportasi laut sebanyak 78.000 pemudik.
Dari sisi kesiapan armada atau angkutan mudik, pihaknya telah menyediakan 4.113 bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), dan 4.111 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Selain itu disiapkan 73 sambungan kereta api, 50 kapal penyeberangan, 48 kapal penumpang, dan 85 penerbangan.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam kunjungannya di Terminal Purabaya Surabaya, mengecek secara langsung kesiapan arus mudik terutama terkait penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan kesiapan penyelenggara angkutan umum.
Fasilitas yang disediakan di terminal tipe A ini antara lain layanan vaksinasi dosis primer maupun dosis penguat, posko kesehatan, dan tes urine bagi pengemudi serta kondektur bus untuk memastikan mereka bebas dari pemakaian narkoba dan alkohol. "Masyarakat harap memanfaatkan gerai vaksinasi, karena mudik kali ini akan lebih meriah dibandingkan tahun kemarin," ujar Sigit.