Petugas ”Jemput Bola” ke Desa-desa untuk Menyalurkan BLT
Petugas PT Pos Indonesia dan jajaran pemerintah lainnya ”jemput bola” hingga ke desa-desa di Kalimantan Barat menyalurkan bantuan langsung tunai untuk mempermudah masyarakat. Sebelum Idul Fitri, penyaluran selesai.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Petugas PT Pos Indonesia dan jajaran pemerintah lainnya ”jemput bola” hingga pelosok desa di Kalimantan Barat untuk menyalurkan bantuan langsung tunai guna mempermudah masyarakat mendapatkan bantuan. Sebelum Idul Fitri, penyaluran ditargetkan selesai.
Berdasarkan data PT Pos Indonesia Wilayah Kalimantan Barat, per Senin (25/4/2022) sore, penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) telah mencapai 96,8 persen dari 319.777 sasaran keluarga penerima manfaat. Setiap keluarga penerima manfaat mendapatkan Rp 500.000 yang terdiri dari Rp 300.000 untuk membeli minyak goreng dan Rp 200.000 untuk membeli sembako.
Eksekutif General Manager PT Pos Indonesia Wilayah Kalimantan Barat Nonok Triyono, Selasa (26/4/2022), menuturkan, warga yang rumahnya dekat dengan kantor pos bisa mengambil langsung di kantor pos atau kantor cabang pembantu. Untuk warga yang tinggal di pedalaman, petugas membantu menyalurkan dengan masuk ke desa-desa.
”Kami jemput bola secara mobile dari desa satu ke desa lainnya. Kasihan kalau masyarakat tidak datang,” ujar Triyono.
Sejauh ini penyaluran berjalan lancar meskipun bulan puasa. Petugas juga dibantu oleh jajaran pemerintah provinsi dan pemerintah kota. Demikian juga TNI-Polri juga membantu sehingga tidak ada kendala yang berarti. Targetnya tanggal 28 April penyaluran harus sudah selesai.
Kami jemput bola secara mobile dari desa satu ke desa lainnya. Kasihan kalau masyarakat tidak datang.
Gubernur Kalbar Sutarmidji menuturkan, BLT bagi keluarga penerima manfaat tersebut untuk membeli minyak goreng dan sembako. ”Jangan dibelanjakan untuk keperluan yang lain,” ujar Sutarmidji mengingatkan warga.
Untuk penyaluran di Kota Pontianak (ibu kota Kalbar), Kabupaten Mempawah, Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Landak per Senin (25/4/2022) sore sudah mencapai 96 persen dari 97.000 sasaran keluarga penerima manfaat. Penyaluran juga akan diselesaikan sebelum Idul Fitri.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menuturkan, menjelang Idul Fitri bantuan ini diharapkan bisa membantu masyarakat sehingga perekonomian bergerak. Demikian juga dengan usaha mikro, kecil, dan menengah bisa tumbuh karena uang yang beredar di masyarakat meningkat.
Wahdah (54), salah satu warga Pontianak penerima BLT, menuturkan, bantuan ini untuk membeli keperluan sehari-hari. ”Intinya untuk keperluan dapur, terutama beras. Saya sehari-hari ibu rumah tangga,” ujarnya.
Nuryana (47), ibu rumah tangga di Pontianak, juga bersyukur bisa mendapatkan BLT. Dengan adanya bantuan itu, bisa membantu perekonomiannya selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Harga minyak goreng yang ia rasakan masih mahal sehingga memberatkan perekomomiannya. ”Harga minyak goreng kemasan lebih dari Rp 20.000 per liter,” ungkapnya.
Sri Lestari (54), menuturkan, ia sangat terbantu dengan adanya BLT. Meskipun minyak goreng kini ada di pasaran, harganya masih tinggi. ”Apalagi saya orang kecil sehingga ada kenaikan harga bisa sangat berdampak pada perekonomian,” ujarnya. BLT tersebut ia pergunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.