Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5,7 mengguncang Kabupaten Keerom. Gempa dipicu pergerakan Sesar Pegunungan Tengah.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5,7 terjadi di Kabupaten Keerom, Papua, Senin (25/4/2022). Gempa tidak memicu tsunami, tetapi dirasakan hingga Kota Jayapura dan Kabupaten Jayawijaya.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, gempa terjadi pukul 08.50 WIT. Pusat gempa ada pada 3,79 derajat Lintang Selatan dan 140,52 derajat Bujur Timur.
”Gempa ini terjadi di darat, tepatnya di Senggi, salah satu distrik di Keerom. Gempa terjadi pada kedalaman 66 kilometer,” kata Bambang.
Ia menyatakan, berdasarkan lokasi dan kedalaman, kejadian ini merupakan gempa bumi menengah. Pemicunya deformasi kerak benua di bawah Jayawijaya Fold and Thrust Beltatau Sesar Pegunungan Tengah.
Setidaknya ada sembilan patahan yang sering memicu gempa bumi di Papua dan Papua Barat. Sepanjang 2020 terjadi 1.597 kali gempa di Papua dan Papua Barat. Pada 2021 terjadi 1.707 kali gempa di dua wilayah tersebut.
Di Jayapura dan Keerom, gempa pada Senin pagi itu berskala intensitas III-IV MMI atau dirasakan banyak orang dalam rumah. Sementara di Wamena, ibu kota Jayawijaya, gempa berskala II MMI atau hanya dirasakan beberapa orang di rumah.
”Tidak terjadi gempa susulan hingga pukul 09.20 WIT,” kata Bambang.
Ia meminta masyarakat tetap tenang. Mereka diharapkan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
”Kami juga mengimbau masyarakat agar menghindari bangunan retak atau rusak,” ucapnya.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Jonathan Koirewoa mengatakan telah berkoordinasi dengan BPBD Keerom. Sejauh ini gempa dirasakan warga, tetapi tidak memicu kepanikan.
Kepala Polres Keerom Ajun Komisaris Besar Christian Aer mengatakan, belum ditemukan bangunan rusak dan korban jiwa akibat kejadian ini.