Rekayasa Lalu Lintas Jalur Utara dan Selatan Jabar Disiapkan
Jumlah warga yang akan melaksanakan mudik Lebaran 2022 ini mencapai 85 juta jiwa atau naik 40 persen dibandingkan tahun 2019. Masyarakat diimbau untuk melaksanakan vaksinasi karena pandemi Covid-19 belum usai.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pergerakan mudik Lebaran Tahun 2022 diprediksi melonjak hingga 40 persen dibandingkan tahun 2019. Rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan mudik di Jawa Barat dilakukan di jalur utara dan selatan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Bandung, Sabtu (23/4/2022), memaparkan, potensi mudik tahun 2022 jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2019. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, potensi mudik tahun ini mencapai 85,5 juta jiwa.
Angka tersebut meningkat 40 persen dibandingkan mudik sebelum pandemi tahun 2019. Hal ini berdampak pada tingginya potensi kepadatan arus lalu lintas yang bakal mengurangi kenyamanan dalam mudik tahun ini.
”Jawa Barat akan dilintasi pergerakan yang signifikan di tengah keinginan mudik 85 juta warga se-Indonesia. Karena jalur Jabar paling tinggi, kami melakukan simulasi dengan berbagai rekayasa lalu lintas,” ujar Budi seusai rapat koordinasi terkait mudik Lebaran 2022 di Kantor PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Bandung.
Karena itu, sejumlah rekayasa lalu lintas di jalur utara dan selatan diterapkan untuk mengurai kemacetan. Di jalur tol Trans-Jawa, lanjut Budi, akan diberlakukan ganjil genap hingga penerapan arus satu arah.
Kebijakan ini akan berlaku pada 28 April-1 Mei 2022 dari Km 47 Cikampek hingga Km 414, tepatnya di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jateng. Empat kabupaten di Jabar yang dilintasi tol Trans-Jawa menjadi salah satu fokus dalam pengamanan jalur mudik tahun ini. Daerah ini adalah Kabupaten Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon.
Empat kabupaten di Jabar yang dilintasi tol Trans-Jawa menjadi salah satu fokus dalam pengamanan jalur mudik tahun ini. Daerah ini adalah Kabupaten Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon.
Budi berujar, pihaknya bersama Korps Lalu Lintas Polri menyiagakan jalur arteri dan jalan alternatif di empat kabupatan ini. Sejumlah strategi disiapkan untuk mengantisipasi limpahan arus akibat rekayasa lalu lintas dari jalan tol tersebut.
”Karena itu, saya mengapresiasi empat wilayah polres tersebut dalam melakukan pemetaan dan antisipasi kepadatan dari limpahan lalu lintas di pantai utara,” ujarnya.
Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jabar Komisaris Besar Romin Thaib menjelaskan, kebijakan rekayasa lalu lintas diserahkan kepada masing-masing polres. Strategi ini tidak hanya untuk daerah dari limpahan jalur tol, tetapi juga untuk sejumlah titik di jalur selatan.
Kepadatan arus di selatan diperkirakan terjadi di Cileunyi dan Nagreg di Kabupaten Bandung hingga Limbangan di Kabupaten Garut. Di Gerbang Tol Cileunyi, sejumlah rekayasa dan pengalihan arus dilakukan untuk mengantisipasi penumpukan arus lalu lintas yang datang dari arah Jakarta.
”Pengalihan arus bisa dilakukan ke Gerbang Tol Jatinangor atau Gedebage. Di Nagreg dan Limbangan akan ada rekayasa arus lalu lintas jika ada penumpukan atau kepadatan yang datang dari arah berlawanan,” ujarnya.
Bijak di jalan
Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy yang turut hadir dalam kegiatan ini juga mengimbau masyarakat untuk bijak mengatur perjalanan mudik. Hal ini diperlukan untuk mengurangi penumpukan kendaraan yang berdampak pada kemacetan panjang.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk melaksanakan vaksinasi karena saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Sentra vaksinasi juga disiapkan di sejumlah pos untuk para pemudik.
”Jangan membawa oleh-oleh yang tidak perlu, yaitu Covid-19, atau jangan sampai kembali dengan membawa Covid-19. Segeralah booster dan itulah yang membuat mudik aman dan selamat,” kata Muhadjir.