Pedagang Oleh-oleh di Pantura Jateng Siap Tambah Stok dan Karyawan
Kebijakan sistem satu arah dan ganjil genap pada mudik Lebaran 2022 disyukuri para pedagang oleh-oleh di pantura Jawa Tengah. Momen itu diharapkan bisa mendongkrak pendapatan pelaku usaha yang dua tahun terakhir merugi.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pedagang oleh-oleh di wilayah pesisir pantura Jawa Tengah menyambut baik kebijakan kembali diperbolehkannya mudik Lebaran tahun ini. Mereka mengaku siap menambah jumlah stok dagangan hingga menambah jumlah karyawan bagian produksi. Momentum ini diharapkan jadi titik balik kebangkitan usaha oleh-oleh yang dua tahun terakhir melesu akibat pandemi.
Kebijakan sistem satu arah dan ganjil genap yang bakal diterapkan di jalan tol saat puncak arus mudik Lebaran 2022 disyukuri para pedagang oleh-oleh di sepanjang jalur pantura. Kebijakan itu dianggap membawa berkah bagi mereka karena pemudik yang tak bisa melalui jalan tol akibat aturan ganjil genap akan melalui jalan pantura. Kondisi ini memungkinkan mereka mampir belanja oleh-oleh di sepanjang jalan pantura.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, para pedagang telur asin mulai menambah stok telur itik. Setiap pedagang menyetok hingga puluhan ribu butir telur itik sejak pekan pertama Ramadhan. Adanya peningkatan jumlah permintaan telur itik tersebut membuat harganya merangkak naik dari Rp 2.200 per butir menjadi Rp 2.700 per butir.
Dinah (55), pedagang telur asin di Kecamatan Wanasari, Brebes, misalnya, berencana menyiapkan 50.000 butir telur itik untuk diolah menjadi telur asin. Hingga kini, ia baru mendapatkan sekitar 40.000 butir telur itik. Sisa kebutuhan 10.000 butir lain akan dipenuhi pekan ini.
Jumlah stok telur itik yang disiapkan Dinah pada masa mudik Lebaran tahun ini masih belum menyamai stok yang ia siapkan pada periode yang sama pada tahun 2019. Kala itu, ia menyiapkan hingga 100.000 butir telur.
Kendati demikian, jumlah telur itik yang disiapkan oleh Dinah tahun ini lima kali lipat lebih banyak dari yang ia siapkan tahun lalu. Pada masa mudik Lebaran tahun lalu, perempuan yang berjualan telur asin sejak 1994 itu menyiapkan 10.000 butir telur.
”Saya optimistis penjualan harian pada masa mudik Lebaran tahun ini meningkat tiga kali lipat dari rata-rata penjualan harian di hari-hari biasa. Soalnya, sejak menjelang puasa kemarin, peningkatan pembeli sudah mulai terasa,” kata Dinah saat dihubungi, Jumat (22/4/2022).
Biasanya, Dinah menjual sebanyak 200 butir telur asin pada hari biasa. Pada akhir pekan, ia menjual sekitar 300 butir telur asin per hari. Sejak awal bulan lalu, Dinah bisa menjual sedikitnya 500 butir telur setiap hari.
Saya optimistis penjualan harian pada masa mudik Lebaran tahun ini meningkat tiga kali lipat dari rata-rata penjualan harian di hari-hari biasa.
Peningkatan harga bahan baku serta terbatasnya stok telur itik membuat Dinah turut menaikkan harga telur asin yang dijualnya. Telur asin rebus yang biasa ia jual Rp 4.500 per butir kini dijual dengan harga Rp 5.000 per butir. Sementara itu, telur asin asap yang biasanya dijual Rp 5.000 per butir menjadi Rp 6.000 setiap butir.
Optimisme yang sama diungkapkan pedagang telur asin Brebes lainnya, Dhani Bagus Purnama. Dhani, yang pada hari-hari biasa menyiapkan 1.000 butir telur asin setiap hari, akan mulai menambah stok menjadi 3.000 butir per hari.
Untuk memaksimalkan produksi dan penjualan, Dhani berencana menambah sif kerja karyawannya. Jika biasanya hanya ada tiga sif, yakni pagi, siang, dan sore, mulai pekan ini ditambah menjadi empat sif dari pagi hingga malam hari.
”Penambahan sif ini akan berlangsung setidaknya sampai 9 Mei. Di masa-masa itu, bahkan setelahnya, bakal ramai banget orang yang melintas. Apalagi, ini tidak ada penyekatan, akan tambah ramai lagi. Semoga keuntungan yang kami dapat di masa mudik tahun ini bisa menjadi kesempatan menutup kerugian yang kami tanggung pada arus mudik dua tahun terakhir,” tuturnya.
Diperbolehkannya kembali mudik Lebaran juga disambut antusias oleh para pedagang oleh-oleh di Kota Semarang. Vincent Setiawan Usodo, pengelola toko oleh-oleh lumpia, berencana menambah jumlah karyawan khusus produksi selama arus mudik Lebaran.
”Sekarang, karyawan berjumlah enam orang. Mulai pekan depan akan kami tambah menjadi sepuluh orang. Kalau memang masih kurang, nanti bisa ditambah lagi,” tutur Vincent.
Dalam sehari, toko lumpia yang dikelola Vincent menjual sekitar 500 buah lumpia. Pada masa mudik Lebaran, ia akan menambah jumlah stok lumpia menjadi 800 buah per hari.
Dalam beberapa kesempatan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengingatkan agar momentum mudik Lebaran bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha di wilayahnya untuk meraup rezeki. Bahkan, sebagian dari mereka disarankan mengemas produknya menjadi sebuah parsel.
”Biar nanti kita sama-sama beli parselnya, kita berikan kepada yang membutuhkan. Jadi, konsepnya itu dari rakyat ke rakyat, gotong royong,” katanya.