Dilaporkan Hilang, Siswa SMP Negeri 23 Surabaya Tewas Tergantung di Pohon Lamtoro
Siswa SMP Negeri 23 Surabaya yang dilaporkan hilang sejak 4 Maret 2022 telah ditemukan, tetapi tewas tergantung diduga bunuh diri pada 20 April 2022 sehingga kondisi tubuh sudah mengenaskan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — VT (15), siswa SMP Negeri 23 Surabaya, yang dilaporkan hilang sejak Jumat (4/3/2022) ditemukan tewas tergantung di pohon lamtoro di wilayah Kelurahan Kalirungkut, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/4/2022) sekitar pukul 15.00. Dia diduga kuat bunuh diri.
Jenazah itu ditemukan petugas kebersihan pusat belanja yang sedang memulung botol bekas di lahan di belakang Transmart Rungkut. Kondisi jenazahnya mengenaskan tergantung di pohon lamtoro. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Kepolisian Sektor Rungkut.
Menurut Kepala Polsek Rungkut Komisaris Bambang Prakoso, jenazah itu berseragam Pramuka. Di dekatnya ada tas yang berisi kelengkapan sekolah. Tas panggul itu bercorak dua warna, yakni merah dan biru gelap.
Selain itu, ada telepon seluler, buku tulis yang sudah terkoyak, tempat alat tulis dan seperangkat alat tulis, serta cairan penyanitasi dalam botol kecil berwarna jingga. Jenazah mengenakan kaus kaki hitam Pramuka bertuliskan ”SMP Negeri 23 Surabaya”.
Bambang melanjutkan, jenazah telah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dr Soetomo untuk visum et repertum. Sesuai hasil pemeriksaan tim forensik, pada jenazah tidak ditemukan bekas tindak kekerasan. Kesimpulan sementara, remaja itu meninggal karena bunuh diri.
Kata Bambang, jenazah telah diserahkan kepada keluarga dan telah dikebumikan di Keputih, Surabaya. Keluarga tidak menginginkan otopsi untuk kepentingan penyelidikan. Untuk itu, penyelidikan kasus kematian remaja tersebut belum dilanjutkan.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Rungkut Inspektur Satu Djoko Soesanto menambahkan, jenazah tergantung pada pohon lamtoro setinggi 2 meter. Dari penyelidikan, diketahui remaja itu adalah VT, warga Kalirungkut.
Djoko menyatakan, ada keluarga yang melaporkan kehilangan kontak dengan seorang anak lelaki berusia 15 tahun. Dia meninggalkan rumah sejak 4 Maret 2022. Laporan dibuat keluarga di Polsek Rungkut pada 6 Maret 2022. Keluarga juga menyampaikan pengumuman melalui radio sehari setelah membuat laporan kehilangan.
Djoko melanjutkan, remaja yang dilaporkan hilang itu membawa barang-barang yang ternyata cocok dengan temuan jenazah tergantung di Kalirungkut. ”Tidak ditemukan tanda kekerasan sehingga korban diduga meninggal karena bunuh diri,” katanya.
SMP Negeri 23 Surabaya telah dihubungi dan dikonfirmasi seputar penemuan jenazah ini. Salah seorang guru mengatakan, informasi temuan jenazah yang tewas tergantung dan diduga sebagai siswa sekolah ini telah diketahui.
Saat disebut identitas siswa yang tewas itu, guru itu mengiyakan. Namun, sekolah keberatan memberikan pernyataan lebih jauh tentang kasus ini.
Dari informasi yang dikumpulkan Kompas, korban adalah anak berkebutuhan khusus. Dia cenderung pendiam dan lebih akrab dengan telepon selulernya. Di hari terakhir terlihat, dia berpamitan kepada keluarga untuk berangkat sekolah. Namun, anak itu tidak kembali ke rumah.
Ibu korban lantas mencoba menghubungi telepon seluler anaknya, tetapi tidak aktif dan sempat mengira dia menginap di rumah teman karena keesokan hari sudah akhir pekan. Sabtu (5/3/2022), sang ibu lalu mencari anaknya, tetapi tidak ditemukan, lalu melaporkan kejadian ini kepada polisi sehari kemudian.