Kesiapan Bali Tuan Rumah GPDRR 2022 Terus Dipastikan
Pemerintah terus memastikan kesiapan penyelenggaraan Forum GPDRR 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali. Menko PMK memastikan arahan Presiden Joko Widodo dapat dilaksanakan.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Mendekati waktu penyelenggaraan Forum Kebijakan Global Pengurangan Risiko Bencana (Global Platform for Disaster Risk Reduction/GPDRR) 2022 pada 23-28 Mei mendatang di Bali, pemerintah terus memastikan kesiapan Bali sebagai tuan rumah pertemuan ke-7 GPDRR 2022. Kesiapan dipastikan mulai dari penerimaan kedatangan delegasi peserta GPDRR sampai pelaksanaan kegiatan kunjungan delegasi selama di Bali.
Dalam konferensi pers seusai rapat koordinasi tingkat menteri, yang diikuti secara di dalam jaringan (daring), Kamis (21/4/2022), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan, seluruh komponen dalam kepanitiaan penyelenggara GPDRR 2022 berupaya memastikan seluruh arahan Presiden Joko Widodo mengenai penyelenggaraan GPDRR di Bali dapat dilaksanakan.
GPDRR merupakan forum dua tahunan multi-pemangku kepentingan terkait penanggulangan risiko bencana yang diinisiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Forum GPDRR di Bali merupakan pertemuan ke tujuh dan dijadwalkan berlangsung pada 23-28 Mei 2022.
Muhadjir menyebutkan, sudah terdaftar 3.142 peserta delegasi dari sejumlah negara yang akan hadir dalam forum GPDRR 2022 di Bali. Pertemuan GPDRR di Bali akan dihadiri Deputi Sekretaris Jenderal PBB dan pembukaannya akan diresmikan Presiden Joko Widodo.
”Sedang diupayakan agar dihadiri Sekretaris Jenderal PBB,” kata Muhadjir, yang sekaligus Ketua Panitia Nasional GPDRR 2022, dalam konferensi pers dari Nusa Dua, Badung, Kamis (21/4/2022).
Terkait persiapan tersebut, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly menyatakan, pihak Kementerian Hukum dan HAM membantu proses registrasi delegasi dan keimigrasian. Untuk registrasi, Kemenkumham menyiapkan petugas dan bekerja sama dengan pihak PBB.
Adapun untuk keimigrasian, Yasonna menyatakan akan membuka alur khusus bagi delegasi peserta GPDRR 2022 dan memberikan layanan visa kunjungan saat kedatangan (visa on arrival/VOA) khusus untuk kegiatan GPDRR 2022.
”Ada 91 negara yang bisa memasuki Indonesia. Tentunya dengan surat tugas dari Kementerian Luar Negerinya atau dari institusi di kementerian bidang bencana, maupun untuk petugas penghubung dari PBB karena petugasnya memiliki paspor PBB,” kata Yasonna.
”Khusus VOA, memang masih (diberikan) 43 negara. Tetapi, kami akan menambah khusus peserta GPDRR supaya mempercepat proses visa sehingga tidak perlu apply visa kunjungan. Kami akan buka, tetapi terbatas, tentunya dengan bukti sebagai delegasi GPDRR,” ujar Yasonna.
Secara di luar jaringan (luring), konferensi pers kesiapan GPDRR 2022 di Nusa Dua, Badung, juga dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Mayjen TNI Suharyanto, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati, dan Kepala Kepolisian Daerah Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra.
Juga sudah direncanakan kegiatan dan rangkaian pengamanan jikalau diperlukan untuk kontingensi. (Jayan Danu Putra)
Dalam konferensi pers tersebut, Putu Jayan Danu Putra menyatakan prosedur standar operasi (SOP) pengamanan kegiatan sudah disiapkan Polri bersama TNI, termasuk SOP pengamanan naratetama (VVIP) dan pengamanan naratama (VIP).
Putu Jayan juga mengatakan, SOP pengamanan juga sudah disiapkan mulai dari penerimaan kedatangan delegasi di bandara, rute perjalanan, lokasi kegiatan pertemuan, dan lokasi tempat kunjungan delegasi.
”Juga sudah direncanakan kegiatan dan rangkaian pengamanan jikalau diperlukan untuk kontingensi,” ujarnya.
Dalam konferensi pers di Nusa Dua, Badung, Kamis (21/4/2022), Muhadjir menyatakan Indonesia sudah menyusun dokumen kertas posisi untuk menunjukkan komitmen Indonesia dalam upaya pengurangan risiko bencana (PRB) untuk forum GPDRR 2022.
Muhadjir menyebutkan, kepercayaan internasional terhadap Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan GPDRR juga berdampak penting dalam memperkokoh posisi Indonesia sebagai negara yang berpengalaman dalam penanggulangan bencana.
Penyelenggaraan GPDRR 2022 di Bali juga dimanfaatkan untuk menunjukkan berbagai inovasi Indonesia dalam penanggulangan risiko bencana dan dirangkaian dengan pameran produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai bentuk dukungan untuk pemulihan ekonomi pasca-Covid-19.
Sebelumnya, ketika menerima kunjungan Utusan Khusus Sekjen PBB Bidang Pengurangan Risiko Bencana Mami Mizutori di Kantor Kemenko PMK di Jakarta, Rabu (2/2/2022), Muhadjir mengatakan, GPDRR 2022 di Bali menjadi momentum Indonesia mendorong negara-negara di seluruh dunia untuk semakin terhubung dan berkolaborasi. Selain itu, berbagi ide serta pengetahuan berkaitan pengurangan risiko bencana untuk dunia yang lebih tangguh secara berkelanjutan dan merata.