Kepolisian Daerah Kalimantan Barat mulai menyiapkan pengamanan masa libur Idul Fitri. Polda Kalbar menyiagakan sekitar 800 personel yang nantinya akan ditempatkan di sejumlah tempat strategis.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Kepolisian Daerah Kalimantan Barat mulai menyiapkan pengamanan masa libur Idul Fitri. Polda Kalbar menyiagakan sekitar 800 personel yang nantinya akan ditempatkan di sejumlah tempat strategis.
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Suryanbodo Asmoro, saat konferensi pers di sela-sela rapat koordinasi ”Ketupat Kapuas 2022” di Mapolda Kalbar, Rabu (20/4/2022), menuturkan, Polda memiliki tiga pos, yaitu pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu. Jumlah masing-masing pos sedang dibahas dalam rapat koordinasi.
Polda melibatkan sekitar 800 personel dalam pengamanan masa Idul Fitri. Jumlah tersebut belum termasuk dari TNI, pemerintah daerah dan kepolisian resor. Personel nanti akan mengamankan di beberapa lokasi, antara lain tempat keramaian, misalnya pusat perbelanjaan. Selain itu, personel juga bertugas mengamankan perumahan yang ditinggalkan pemudik.
”Bandara juga menjadi salah satu lokasi penting dalam pengamanan. Bandara memegang peranan sentral sebagai lokasi mobilitas masyarakat berangkat ataupun datang. Demikian juga di pelabuhan terkait angkutan laut dan juga sungai. Transportasi sungai ada dari Pontianak ke Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Kayong Utara,” tutur Kapolda.
Jadi dipecah sebanyak mungkin sehingga tidak ada kepadatan di lokasi. Mudah-mudahan sebelum dan sesudah Idul Fitri, Covid-19 tidak meningkat.
Gubernur Kalbar Sutarmidji yang hadir dalam kegiatan tersebut menambahkan, jajaran Pemerintah Provinsi Kalbar dan kabupaten/kota juga disiagakan. Pihaknya berkoordinasi dengan unsur keamanan lainnya, yakni TNI-Polri.
Selain memastikan aspek keamanan, pemangku kebijakan juga memastikan aspek kesehatan tetap terjaga. Untuk tetap menjaga kesehatan saat shalat Idul Fitri, pemerintah menyiapkan banyak tempat shalat Idul Fitri.
Lokasi yang disiapkan, antara lain, di halaman Kantor Gubernur Kalbar dan halaman Masjid Mujahidin Pontianak. Kemudian di depan Kantor Wali Kota Pontianak, lokasi ini berdekatan dengan Alun-alun Kapuas.
”Jadi, dipecah sebanyak mungkin sehingga tidak ada kepadatan di lokasi. Mudah-mudahan sebelum dan sesudah Idul Fitri, Covid-19 tidak meningkat sehingga masyarakat bisa menikmati silaturahmi dengan khusyuk saat Idul Fitri setelah dua tahun terhambat karena Covid-19,” ujarnya.
Gubernur mengimbau agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan, khususnya dalam menggunakan masker. Meskipun tingkat keterjangkitan sudah menurun, kewaspadaan tetap harus dilakukan. ”Masker jangan ditinggal di rumah,” ujarnya lagi.
Di Pontianak, ibu kota Kalbar, Covid-19 terkendali. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pontianak, rata-rata perbandingan jumlah kasus dengan tes yang dilakukan atau tingkat kepositifan (positivity rate) di Pontianak cenderung menurun, yakni di bawah 1 persen.
Meskipun demikian, kewaspadaan masih perlu dilakukan. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, Festival Meriam Karbit di tepi Sungai Kapuas masih ditiadakan pada malam Takbiran tahun ini. Hal itu sebagai bentuk kewaspadaan. Meskipun demikian, warga dipersilakan bermain meriam karbit, tetapi sifatnya bukan festival.
Festival Meriam Karbit saat malam Takbiran di Pontianak biasanya dilaksanakan untuk menyambut Idul Fitri. Namun, beberapa tahun terakhir Festival Meriam Karbit ditiadakan karena pandemi Covid-19. Jika situasi terus stabil, Edi mengatakan, kemungkinan tahun depan Festival Meriam Karbit kembali digelar.