Hujan sejak Dini Hari, Warga Palangkaraya Khawatir Banjir
Hujan deras mengguyur Kota Palangkaraya. Drainase yang mampet pun menyebabkan beberapa ruas jalan terendam air luapan drainase. Beberapa wilayah di Kalteng pun waspada banjir dan longsor.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Kota Palangkaraya, ibu kota provinsi Kalimantan Tengah, diguyur hujan sejak subuh. Masyarakat resah karena luapan air akibat drainase yang mampet mulai menggenangi sejumlah ruas jalan hingga rumah penduduk. Mereka khawatir banjir berulang.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur Kota Palangkaraya sejak Selasa (19/4/2022) dini hari. Hujan berhenti tak sampai 45 menit, lalu berlanjut. Hujan yang mengguyur disertai angin cukup kencang.
Angin itu menyebabkan dua tiang listrik roboh di Jalan Tingang dan Jalan Trans Kalimantan Tjilik Riwut. Kabelnya pun menjuntai ke jalanan. Petugas dari PLN hingga berita ini dibuat masih memperbaiki kedua tiang listrik itu.
Selain itu, hujan yang lebat juga menyebabkan drainase mampet dan air meluap. Beberapa ruas jalan, seperti Jalan Tingang, Jalan Krakatau, Lawu, Kinibalu, Temanggung Tilung, dan beberapa ruas Jalan Tjilik Riwut yang merupakan jalan Trans-Kalimantan, terendam air luapan drainase.
Di Jalan Trans-Kalimantan, air menggenangi tepat di lampu merah menuju Jalan Garuda. Jalan itu hanya bersebelahan dengan kantor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Provinsi Kalimantan Tengah.
Terlihat petugas berupaya membersihkan drainase yang mampet di tengah hujan. ”Biasanya begini kalau hujan seharian,” ujar Rahmadi, warga Jalan Garuda II, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Rahmadi ikut membantu petugas karena khawatir genangan air akan meluas hingga ke rumahnya. Ia dan beberapa warga menggunakan peralatan seadanya untuk membersihkan drainase.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Palangkaraya Emi Abriyani mengklaim kondisi hujan sedang hingga lebat masih belum menimbulkan banjir karena di wilayah hulu Sungai Kahayan belum diguyur hujan. Menurutnya, yang terjadi di Kota Palangkaraya adalah genangan air karena sampah yang menutup drainase.
”Ini hanya bersifat sementara, hanya beberapa jam. Beberapa jam saja genangan air itu akan cepat surut,” kata Emi, yang dihubungi melalui telepon di Palangkaraya.
Emi mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pengawasan dan pemantauan di lokasi-lokasi yang digenangi air. Selama kendaraan masih bisa melintas, masyarakat tidak perlu khawatir tentang banjir.
Berbeda dengan pandangan Emi, Fatimah, warga Jalan Mendawai III, Kota Palangkaraya, mulai khawatir dengan hujan yang tak berhenti seharian. Akhir tahun lalu, rumahnya direndam banjir sehingga membuat dirinya dan seluruh keluarganya harus tidur di tenda selama lebih kurang dua minggu.
Saat itu, Fatimah mengingat kembali, air dari Sungai Kahayan meluap hingga merendam ratusan rumah, termasuk tempat tinggalnya. Padahal, jarak rumah Fatimah dan Sungai Kahayan hampir satu kilometer.
”Banjir memang sudah biasa, tapi kalau sampai kayak tahun lalu itu yang ngeri. Saya harus mengungsi, sampai di tempat pengungsian saya diserang banyak penyakit, terutama penyakit kulit,” kata ibu tiga anak itu.
Waspada
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Tjilik Riwut-Palangkaraya Lian Adriani menjelaskan, saat ini beberapa wilayah di Kalimantan Tengah diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Beberapa wilayah yang masuk dalam zona waspada banjir, menurut data BMKG, antara lain, Kabupaten Sukamara, Kotawaringin Timur, Katingan, Gunung Mas, Seruyan, Murung Raya, Pulang Pisau, Kapuas, dan Kota Palangkaraya. Kondisi yang sama akan terjadi lagi hingga dua hari ke depan.
”Dampaknya, dari analisis kami, jembatan yang rendah tidak bisa dilintasi, terjadi longsor atau erosi tanah dalam skala menengah, volume air di sungai meningkat, hingga aliran banjir,” kata Lian.
Lian menjelaskan, pihaknya sudah memberikan peringatan dini kepada masyarakat melalui beberapa kanal media sosial maupun koordinasi dengan berbagai instansi terkait. ”Perlu berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah,” ungkapnya.