Tiga Daerah di Kalbar Sudah Gelar PTM Penuh Tingkat SMA
SMA di Kota Pontianak, Sanggau, dan Landak, Kalimantan Barat, telah menggelar pembelajaran tatap muka atau PTM secara penuh. Pemantauan dan evaluasi tetap dilakukan berkala. Protokol kesehatan juga diterapkan ketat.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Vaksinasi bagi anak di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (11/2/2022).
PONTIANAK, KOMPAS — Seluruh SMA di Kota Pontianak, Kabupaten Sanggau, dan Landak, Kalimantan Barat, telah menggelar pembelajaran tatap muka atau PTM secara penuh karena vaksinasi dosis kedua untuk kelompok lansia di daerah tersebut sudah di atas 50 persen. Meski demikian, pengawasan dan evaluasi terhadap proses belajar tetap dilakukan.
Kepala Bidang SMA/Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Fatmawati, Senin (18/4/2022), menuturkan, vaksinasi untuk kelompok lansia tahap dua di Kota Pontianak, Kabupaten Sanggau, dan Kabupaten Landak sudah di atas 50 persen. Hal itu merupakan syarat menggelar PTM 100 persen. ”PTM SMA di Sanggau sejak 21 Maret. Kemudian, di Pontianak dan Landak telah dimulai sejak 6 April,” ujar Fatmawati.
PTM tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker. Siswa yang batuk atau flu tidak diperbolehkan masuk sekolah. Selain itu, meskipun dalam satu kelas siswa sudah masuk semua, tempat duduk tetap dibuat berjarak, minimal 20 sentimeter dengan yang lain. ”Kemudian, kantin masih belum buka. Ekstrakurikuler juga belum dimaksimalkan, misalnya yang berpotensi menimbulkan kerumunan belum diperbolehkan. Sebab, tren Covid-19 ke depat sulit diduga,” ujar Fatmawati.
Pemantauan PTM dilakukan melalui pengawas atau pembina di kabupaten dan kota. SMA yang berada di Pontianak, ibu kota Kalbar, mudah dijangkau dalam monitoring, sedangkan daerah lainnya dikoordinasikan dengan Satgas Covid-19 setempat.
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Warga mengikuti vaksinasi penguat di Pontianak Convention Centre, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (30/3/2022).
Sementara sekolah yang berada di wilayah kecamatan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 tingkat kecamatan. Demikian juga SMA di ibu kota kabupaten berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten/Kota. Sejauh ini, hasil pemantauan di tiga kabupaten/kota tersebut, PTM berjalan baik dan aman.
Adapun pelaksanaan PTM di kabupaten lainnya tinggal menunggu syarat vaksinsi tahap dua untuk kelompok lansia. ”Kabupaten Sintang sedikit lagi sudah bisa menggelar PTM karena vaksinasi tahap dua lansia sudah 49,07 persen per 17 April,” kata Fatmawati.
Perkembangan Covid-19 juga menunjukkan tren menurun. Di Pontianak, misalnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidig Handanu menuturkan, status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di daerah tersebut sudah masuk level 1 seiring kasus baru yang tidak banyak lagi ditemukan. Bahkan, pekan lalu sempat tidak ada kasus.
Rata-rata perbandingan jumlah kasus dengan tes yang dilakukan atau tingkat kepositifan (positivity rate) di Pontianak cenderung menurun dua hari terakhir, yakni di bawah 1 persen. ”Sudah sangat rendah, persisnya positivity rate Pontianak berkisar 0,3-0,5,” ungkap Handanu.
Menurut dia, kondisi ini terjadi salah satunya karena kekebalan kelompok yang sudah mulai terbentuk. Apalagi, cakupan vaksinasi sudah semakin baik. Vaksinasi dosis pertama di kota tersebut 94,2 persen, dosis kedua 81,19 persen, dan dosis ketiga 15,2 persen. Total sasaran vaksinasi di Pontianak 473.070 orang.
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Warga mengikuti vaksinasi massal di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Sabtu (9/4/2022).
Meski demikian, Satgas Covid-19 Provinsi Kalbar beserta pemangku kebijakan lainnya terus menggenjot capaian vaksinasi dengan membuka gerai-gerai vaksinasi massal di berbagai lokasi. Dengan demikian, masyarakat memiliki banyak alternatif tempat maupun waktu vaksinasi termasuk di bulan Ramadhan.
Kepala Dinkes Provinsi Kalbar Hary Agung Tjahyadi beberapa waktu lalu menuturkan, banyaknya gerai vaksinasi tidak hanya untuk jankauan vaksinasi penguat (booster), tetapi juga untuk mencapai target dosis kedua yang secara total harus segera mencapai 70 persen. Vaksinasi untuk kelompok lansia dan anak-anak juga terus digenjot. Jika semakin banyak masyarakat divaksin, semakin cepat membentuk kekebalan kelompok. Risiko kesakitan serta kematian juga bisa terus ditekan.