Paskah Ingatkan Umat Kristiani Tetap Teguh Jalani Cobaan Hidup
Kebangkitan Yesus Kristus menginspirasi umat Kristiani agar tidak mudah putus asa dalam menghadapi persoalan dalam hidup. Selalu ada rencana indah dari Tuhan.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
KEFAMENANU, KOMPAS - Umat Kristiani diajak memaknai kebangkitan Yesus Kristus sebagai misteri Allah dalam kehidupan manusia yang terkadang tidak bisa diselami akal manusia. Keteguhan iman dan sikap tidak mudah putus asa perlu dimiliki manusia ketika menghadapi setiap cobaan dalam hidup. Selalu ada rencana indah dari Tuhan.
Demikian benang merah homili yang disampaikan imam Katolik, RD Elfridus Nahak, dalam perayaan Paskah di pedalaman Pulau Timor, tepatnya Kampung Naob, Kecamatan Noemuti Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, dalam perayaan Paskah, Minggu (17/4/2022). Perayaan itu diikuti lebih dari 400 umat.
”Setiap manusia punya jalan hidup dan tantangan yang berbeda-beda. Jika doa Anda belum dikabulkan, jangan mudah patah semangat. Jangan mudah putus asa. Jangan juga bilang Tuhan tidak adil. Percayalah, Tuhan punya rencana yang indah untuk setiap manusia yang percaya kepada-Nya,” kata Elfridus.
Ia mengajak umat untuk meneladankan kehidupan Yesus. Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Ia dielu-elukan, dipuji, dan dikagumi. Namun, ia kemudian dihina, dijatuhi hukuman mati, kemudian wafat di kayu salib. Yesus menjalani proses itu dengan kepasrahan pada kehendak Allah. Itulah jalan hidup yang harus dilewati.
”Setelah dimakamkan, Yesus bangkit dari kuburnya pada hari ketiga. Ia bangkit pada hari Paskah. Ini merupakan mukjizat terbesar. Ia bangkit di antara orang mati,” ujar Elfridus seraya menambahkan, kemenangan Yesus atas maut menjadi inspirasi bagi umat Kristiani memenangi segala tantangan hidup.
Selain umat Katolik, perayaan itu juga diikuti umat beragama Kristen Protestan. Mereka mengikuti perayaan itu dengan khidmat. Kala penyambutan hosti, mereka tetap duduk di tempat. ”Gereja kami agak jauh dari sini sehingga kami memilih ikut perayaan bersama umat Katolik. Tidak masalah. Protestan dan Katolik sama-sama mengimani Yesus,” kata Ayub (32), umat Kristen Protestan.
Selama pekan suci, mulai Kamis Putih hingga Minggu Paskah, perayaan Paskah di pedalaman itu berjalan lancar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2021 banyak umat tidak datang ke gereja lantaran hujan lebat dan angin kencang yang dikenal dengan badai Seroja. Semua wilayah di NTT terdampak bencana tersebut.
Kampung Naob dan sekitarnya merupakan daerah pedalaman yang sebagian besar masyarakatnya hidup dalam kemiskinan. Mata pencarian masyarakat setempat adalah petani tadah hujan. Setahun sekali mereka memanen. Meski begitu, hasil panen tidak cukup untuk kebutuhan makan. Tersandung ekonomi, banyak anak di daerah itu putus sekolah.
”Apalagi sekarang ini banyak harga barang naik seperti minyak goreng. Katanya ada bantuan untuk minyak goreng, tapi itu hanya di kota. Ekonomi semakin susah. Kalau mereka yang pegawai negeri mungkin bisa atasi, tapi kami petani miskin ini hidup tambah susah,” kata Anas Meol (30), ibu rumah tangga.
Sementara itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengajak masyarakat NTT untuk bersama-sama memerangi kemiskinan. Sebagaimana siaran pers Biro Humas Pemprov NTT, hal itu disampaikan Viktor dalam perayaan Jumat Agung di Gereja Paroki Santo Paulus Jerebuu, Kabupaten Ngada, Jumat (15/4/2022).
”Kita punya segalanya di daerah ini. Ada tenun yang bisa dipakai setiap saat kita bekerja. Kita harus dorong produksi tenun kita sendiri dengan membeli dan memakai setiap hari,” ucapnya.
Ia berjanji akan terus berupaya agar industri-industri kecil dapat dibangun di NTT. Dengan begitu, perekonomian masyarakat bisa lebih maju. Ia optimistis hal itu akan terwujud. Kepemimpinan Viktor di NTT kini tersisa satu tahun, sedangkan masih banyak pekerjaan rumah yang memerlukan kerja keras.