Karyawan Kebun Binatang Serulingmas di Banjarnegara tewas diterkam harimau. Ini kejadian kedua dalam sebelas tahun terakhir.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
BANJARNEGARA, KOMPAS — Seorang karyawan Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Lulut Dwi Prasetya, meninggal akibat diterkam harimau yang dipelihara di lokasi tersebut. Pihak manajeman taman rekreasi ini belum memberikan kronologi lengkap. Namun, kecelakaan ini adalah yang kedua kalinya dalam waktu 11 tahun terakhir.
”Betul (ada kecelakaan kerja). Kronologinya belum,” kata Direktur Perumda Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas Lulut Yekti Adi saat dihubungi dari Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (17/4/2022) malam.
Lulut membenarkan kabar ada seorang karyawan yang tewas diterkam harimau di dalam kandang. Adapun pihak manajemen belum bisa memberikan keterangan lengkap lantaran masih berada di rumah duka. Pihak manajemen pun akan memberikan keterangan terperinci terkait kasus ini pada Senin (18/4/2022).
Seperti diberitakan harian Kompas, Rabu (14/12/2011), seorang pawang harimau di Serulingmas bernama Mahmud (52), Senin (12/12/2011) sekitar pukul 16.00, tewas diterkam peliharaannya. Ironis, peristiwa itu disaksikan pertama kali oleh para pengunjung. Awalnya, pawang sedang menyapu di halaman kandang harimau.
Diduga kandang makan belum terkunci rapat sehingga harimau keluar dan menuju ke area kandang besar dan langsung menerkam sang pawang dari belakang serta menggigit bagian tengkuknya. Hewan buas itu menarik korban masuk ke kandang makan.
Muhdi (52), rekan korban, mengaku, begitu mendengar jeritan pengunjung, dia dan beberapa rekan segera berupaya menarik tubuh sang pawang dari kandang makan ke kandang yang lebih besar. Di antara kandang makan dan kandang besar dipisahkan pintu yang diduga lupa dikunci oleh korban seusai memberi pakan ayam. Saat berhasil ditarik tubuhnya, Mahmud diketahui sudah tewas.
Wakil Bupati Banjarnegara saat itu, Hadi Supeno, mengatakan, pihaknya segera mengevaluasi mendetail, termasuk prosedur pemberian pakan terhadap hewan buas koleksi satu-satunya kebun binatang di wilayah tersebut. Selain itu, ukuran kandang juga akan dikaji kembali apakah masih layak dan sesuai standar.