Sebanyak 79.579 Warga Sidoarjo Terima BLT Minyak Goreng dan BPNT
Sebanyak 79.579 warga Kabupaten Sidoarjo terdaftar sebagai penerima bantuan langsung tunai atau BLT minyak goreng. Penyaluran bantuan dilakukan di tiap-tiap kecamatan secara bergiliran.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Sebanyak 79.579 warga Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terdaftar sebagai penerima bantuan langsung tunai atau BLT minyak goreng. Penyalurannya dilakukan di tiap-tiap kecamatan secara bergiliran untuk mencegah kerumunan.
Sekretaris Kepala Dinas Sosial Sidoarjo Ahmad Misbahul Munir mengatakan, setiap keluarga penerima manfaat (KPM) menerima BLT minyak goreng sebesar Rp 100.000 per bulan yang disalurkan untuk April, Mei, dan Juni.
Selain BLT, pemerintah daerah juga menyalurkan bantuan pangan non-tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial untuk Mei sebesar Rp 200.000.
Bantuan ini diberikan dalam bentuk uang tunai. Dengan dua program bantuan itu, setiap keluarga penerima di Sidoarjo mendapat Rp 500.000.
”Bantuan tersebut disalurkan semua pada pekan ini hingga pekan depan,” ujar Misbahul Munir, Sabtu (16/4/2022).
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kominfo Sidoarjo ini menambahkan, untuk mencegah kerumunan, penyalurannya dilakukan bergiliran di 18 kecamatan. Realisasi penyaluran bantuan sudah dimulai pada Rabu (13/4/2022). Saat itu, penyaluran bantuan dilakukan di Kecamatan Waru, Porong, dan Kecamatan Balongbendo.
Pada Kamis (14/4/2022), penyaluran dilakukan di Kecamatan Candi, Sedati, Krembung, dan Kecamatan Tanggulangin. Selanjutnya, Jumat (15/4/2022), petugas Kantor Pos Sidoarjo menyalurkan bantuan di Kecamatan Taman, Sidoarjo, dan Tulangan.
”Untuk hari ini penyaluran di Kecamatan Krian, Buduran, dan Kecamatan Jabon. Dengan telah disalurkannya bantuan berupa uang di sejumlah kecamatan, saat ini tersisa lima wilayah. Menurut rencana, dilanjutkan Senin pekan depan,” kata Misbah.
Dia menambahkan, terkait teknis penyaluran bantuan, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah kecamatan. Setiap kecamatan menentukan tempat pembayaran. Satu kecamatan bisa menetapkan beberapa desa yang menjadi titik pembagian.
Di Kecamatan Buduran, misalnya, pembagian bantuan dipusatkan di delapan lokasi. Daerah itu adalah Kantor Balai Damarsih, Desa Prasung, Dukuh Tengah, Wadungasih, Pagerwojo, Sidokerto, Sukorejo, dan Sidokepung.
Misbah mengatakan, Pemkab Sidoarjo menargetkan penyaluran BLT minyak goreng dan BNPT Kemensos ini tuntas pekan depan. Untuk memperlancar proses pendataan dan penyaluran bantuan serta mencegah terjadinya konflik di masyarakat, ratusan tenaga Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) dikerahkan.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali berharap bantuan dari pemerintah pusat bisa meringankan beban masyarakat. Dia meminta bantuan dibelanjakan untuk hal-hal produktif.
”Masyarakat harus bijak memanfaatkan program bantuan untuk meringankan beban ekonomi,” ujar Muhdlor.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di Pasar Larangan, Sidoarjo, harga minyak goreng masih tinggi. Minyak goreng kemasan dijual Rp 50.000 per 2 liter.
Adapun minyak goreng curah Rp 17.000 per liter. Namun, stok minyak goreng curah kosong sehingga barangnya langka di pasaran.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sidoarjo Tjarda mengatakan, pihaknya telah berupaya mengintervensi harga minyak goreng curah dengan menggelar operasi pasar pada Maret lalu. Pemkab Sidoarjo bekerja sama dengan produsen, seperti PT Mega Surya Mas.
Operasi pasar minyak goreng digelar di sejumlah pasar tradisional di Sidoarjo, seperti Pasar Larangan, Porong, dan Pasar Krian. Setiap pasar mendapat 5.000 liter dengan sasaran pedagang. Selain itu, OP minyak goreng juga menyasar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, seperti pedagang kaki lima dan produsen kerupuk.